KISAH ABU NAWAS MENJAHILI KAWAN DENGAN JUBAH INDAHNYA
KISAH ABU NAWAS MENJAHILI KAWAN DENGAN JUBAH INDAHNYA Assalamualaikum semuanya semoga Allah senantiasa memberikan keberkahan kepada kita semuanya amin ya robbal alamin pernah Pada suatu hari Abu Nawas main ke rumah temannya yang berada di luar kota dia bernama Hasan mereka adalah dua sahabat Karim yang sama-sama tak kalah lucunya dan sama sama cerdik sehingga saat Abu Nawas di rumah kawannya itu ia seringkali dikerjai Hai Abu Nawas kamu suka daging sapi atau
daging kambing tanya Hasan
mendengar tawaran Hasan Abu Nawas
mengira akan disuguhi makanan dan
disuruh memilihnya
terserah kamu sajalah Kambing Saya suka
sapi Saya juga suka jawab Abu Nawas
tidak bisa begitu dong Abu Nawas kamu
KISAH ABU NAWAS MENJAHILI KAWAN DENGAN JUBAH INDAHNYA
harus memilih salah satunya ujar Hasan
Ya udah saya suka daging sapi balas Abu
Nawas
berarti kita sama dong saya juga suka
daging sapi tutur Hasan
Setelah lama mengobrol Abu Nawas tak
kuasa menahan lapar Ia pun menagih
tawaran temannya
Hai Hasan mana makanan daging sapinya
Ya udah saya suka daging sapi balas Abu
Nawas
berarti kita sama dong saya juga suka
daging sapi tutur Hasan
Setelah lama mengobrol Abu Nawas tak
kuasa menahan lapar Ia pun menagih
tawaran temannya
Hai Hasan mana makanan daging sapinya
Saya sudah lapar sekali ucap Abu Nawas
loh tadi itu Kan saya cuma tanya kamu
suka daging sapi atau daging kambing
kalau suka daging sapi berarti selera
kita sama
Lagian uang dari mana saya beli daging
sapi Kamu kan tahu sendiri Abu Nawas
loh tadi itu Kan saya cuma tanya kamu
suka daging sapi atau daging kambing
kalau suka daging sapi berarti selera
kita sama
Lagian uang dari mana saya beli daging
sapi Kamu kan tahu sendiri Abu Nawas
Saya ini orang miskin kita makan roti
kering ini aja ya Balas Hasan
mereka berdua pun akhirnya tertawa
bersama-sama
dan pada waktu itu Abu Nawas berulang
kali dikerjai oleh Hasan yang membuat
Abu Nawas tak kuasa menahan malu
singkat cerita beberapa bulan kemudian
gantian Hasan yang bertandang ke rumah
Abu Nawas melihat sahabat karibnya
datang Abu Nawas langsung menyambutnya
dengan hangat Hasan dipersilahkan masuk
dan dijamu hidangan daging sapi ini baru
yang namanya daging sapi bukan roti
kering Saya harap kamu bisa
membedakannya celetuk Abu Nawas
Mendengar hal itu Hasan pun langsung
tertawa diikuti oleh tawa Abu Nawas
setelah acara jamuan makan selesai
terlintas di benak Abu Nawas untuk
gantian mengerjai Hasan
Hasan Mari ikut aku akan aku perkenalkan
dengan kawan-kawanku ajak Abu Nawas
Baiklah tapi tolong Abu Nawas pinjamkan
jubahmu yang paling bagus karena
pakaianku
jelek dan kumal balas Hasan
maka Abu Nawas pun meminjamkan jubah
yang paling bagus yang ia punya Setelah
itu mereka berdua pergi dan mengunjungi
salah satu teman Abu Nawas
maka Abu Nawas pun meminjamkan jubah
yang paling bagus yang ia punya Setelah
itu mereka berdua pergi dan mengunjungi
salah satu teman Abu Nawas
Perkenalkan ini temanku namanya Hasan
tetapi jubah yang ia kenakan adalah
milikku ucap Abu Nawas kepada kawannya
merasa terganggu oleh perkataan Abu
Nawas Hasan pun menunggu sampai mereka
meninggalkan rumah temannya
Hai Abu Nawas Mengapa kau mengatakan
bahwa jubah yang aku pakai adalah
milikmu Tolong jangan lakukan itu lagi
pada kunjungan berikutnya minta Hasan
kepada Abu Nawas
Abu Nawas pun mengiyakannya mereka lalu
meneruskan kunjungan berikutnya ke rumah
teman Abu Nawas yang lain
kali ini Abu Nawas mengatakan
Perkenalkan ini temanku
namanya Hasan
jubah yang ia kenakan adalah miliknya
bukan milikku ucap Abu Nawas kepada
kawannya
setelah mereka berdua pergi Hasan
kembali menyatakan kejengkelannya Ia pun
berseru Mengapa sih engkau masih saja
jubah yang ia kenakan adalah miliknya
bukan milikku ucap Abu Nawas kepada
kawannya
setelah mereka berdua pergi Hasan
kembali menyatakan kejengkelannya Ia pun
berseru Mengapa sih engkau masih saja
membesar-besarkan persoalan Dengan
mengatakan bahwa jubah ini adalah
milikku dan bukan milikmu tolong Abu
Nawas Jangan lakukan itu lagi pada
kunjungan selanjutnya
brutu Hasan kepada Abu Nawas untuk kedua
kalinya Abu Nawas menghiaskan permintaan
Hasan
ketika mereka berdua sampai di rumah
teman Abu Nawas berikutnya Abu Nawas
berkata
Perkenalkan ini temanku namanya Hasan
dan saya tidak mengatakan apapun Apakah
jubah yang ia kenakan adalah miliknya
berkata
Perkenalkan ini temanku namanya Hasan
dan saya tidak mengatakan apapun Apakah
jubah yang ia kenakan adalah miliknya
atau milik saya ucap Abu Nawas kepada
kawannya
Mendengar hal itu spontan Hasan berlari
meninggalkan Abu Nawas
sementara Abu Nawas tertawa
terpingkal-pingkal melihat reaksi Hasan
yang enek dengan tingkah Abu Nawas ini
cerita berikutnya
diceritakan Abu Nawas memiliki kebun
yang cukup luas kebun tersebut sudah
lama ia Tanami berbagai macam sayuran
yang menghasilkan pundi-pundi uang cukup
banyak karena itulah ia tidak ingin
kebunnya dimasuki oleh maling Bahkan ia
juga tidak terima bila kebunnya dirusak
meskipun hanya sedikit
Abu Nawas tak segan-segan akan
memukulnya siapapun itu
setiap pagi Abu Nawas mengurusi kebunnya
sampai menjelang siang
suatu hari saat Abu Nawas sedang
Abu Nawas tak segan-segan akan
memukulnya siapapun itu
setiap pagi Abu Nawas mengurusi kebunnya
sampai menjelang siang
suatu hari saat Abu Nawas sedang
beristirahat di kebun tiba-tiba ia
melihat ada seekor sapi memasuki
kebunnya yang lebih mengejutkan lagi
sapi tersebut dengan asyiknya memakan
daun-daunan dan semua tanaman yang ada
di situ tentu saja hal ini membuat Abu
Nawas jengkel Ia pun lalu mengambil
ranting pohon yang cukup tebal dan
panjang Ia berlari mengejar sapi
tersebut
melihat ada ancaman datang sapi itu
segera berlari menghindari kejaran Abu
Nawas
Abu Nawas bertambah jengkel karena si
sapi tak kunjung keluar dari kebunnya
Yang ada malah hampir semua tanamannya
rusak akibat terinjak-injak oleh sapi
tersebut
ABU NAWAS MENJAHILI KAWAN DENGAN JUBAH INDAHNYA
setelah beberapa menit akhirnya sapi itu
berhasil keluar dari kebun dan selamat
dari amarah Abu Nawas
akibat kejadian itu Abu Nawas sangat
menaruh dendam kepada sapi tersebut
berhasil keluar dari kebun dan selamat
dari amarah Abu Nawas
akibat kejadian itu Abu Nawas sangat
menaruh dendam kepada sapi tersebut
si sapi di kebunnya namun sampai
seminggu sapi itu tak kunjung muncul
kembali hingga pada suatu ketika saat
Abu Nawas pulang dari kebunnya ia
berpapasan dengan seorang petani yang
sedang menaiki gerobak dan gerobak
tersebut ternyata ditarik oleh sapi yang
tempo hari merusak kebunnya
Nah itu dia sapinya kali ini kau tidak
bisa menghindar dariku kata Abu Nawas
geram tanpa banyak tanya Abu
Nawas
segera mengambil ranting dan memukul
sapi tersebut berulang-ulang
si sapi hanya bisa pasrah ia tak bisa
berlari menghindar karena sedang menarik
gerobak Tapi tentu saja perbuatan Abu
Nawas ini membuat si petani marah hei
Ada apa dengan sapiku Kenapa kamu
segera mengambil ranting dan memukul
sapi tersebut berulang-ulang
si sapi hanya bisa pasrah ia tak bisa
berlari menghindar karena sedang menarik
gerobak Tapi tentu saja perbuatan Abu
Nawas ini membuat si petani marah hei
Ada apa dengan sapiku Kenapa kamu
terus-terusan memukulnya bentak si
petani
Abu Nawas bukannya malu tapi malah
ikut-ikutan marah jangan ikut campur ini
urusanku dengan sapi ia tahu kesalahan
yang telah diperbuatnya balas Abu Nawas
si petani hanya bisa melongok mendengar
jawaban Abu Nawas setelah puas
memukulnya Abu Nawas lalu pergi
meninggalkan sapi dan si petani
Dasar orang gila gerutu si petani ia
kemudian melanjutkan perjalanannya
kisah selanjutnya
kisah kecerdikan Abu Nawas seakan tidak
ada habisnya ada saja yang menjadi
cerita untuk menghibur diantaranya
adalah kisah saat Abu Nawas yang
menjual
kipas ajaibnya
konon kipas tersebut katanya bisa awet
hingga 100 tahun walau terkesan mustahil
ternyata masuk akal juga apabila cara
menggunakannya sesuai dengan arahan Abu
Nawas berikut ini kisah selengkapnya
kipas ajaibnya
konon kipas tersebut katanya bisa awet
hingga 100 tahun walau terkesan mustahil
ternyata masuk akal juga apabila cara
menggunakannya sesuai dengan arahan Abu
Nawas berikut ini kisah selengkapnya
suatu ketika saat Abu Nawas sedang asyik
berjalan-jalan di pasar ia melihat
seorang pemuda sedang berjualan baju di
pinggiran jalan baju bagus dan istimewa
silahkan dipilih teriak Pemuda tersebut
di sebelah dagangan si Pemuda tertulis
kalimat dijamin tidak luntur karena
tertarik Abu Nawas pun mendekatinya
silahkan tuan tuan mau beli baju tanya
si Pemuda
Aku mau lihat-lihat dulu kalau ada yang
cocok baru aku beli jawab Abu Nawas
Oh silahkan Tuan silahkan dipilih balas
si Pemuda
setelah Abu Nawas menemukan baju yang
cocok Ia lalu berkata Ini bajunya sih
bagus warnanya juga indah tapi apa benar
dijamin tidak luntur tanya Abu Nawas
jangan khawatir Tuan Pokoknya sesuai
dengan tulisan jawab si Pemuda
Betulkah berapa
harganya tanya Abu Nawas
kembali
harganya 100 Dinar Tuan jawab shiba
mudah
Waduh mahal sekali biasanya harga baju
kembali
harganya 100 Dinar Tuan jawab shiba
mudah
Waduh mahal sekali biasanya harga baju
hanya 10 Dinar ujar Abu Nawas tidak
boleh Tuan karena ini sudah harga pas
Timpal si Pemuda
sejenak Abu Nawas terdiam
bajunya memang bagus warnanya juga indah
apalagi tertulis dijamin tidak luntur
mungkin karena itulah harganya jadi
mahal pikir Abu Nawas dalam hati
Baiklah aku beli baju ini kata Abu Nawas
Terima kasih Tuhan Semoga Tuan puas
belanja di tempat saya balas si Pemuda
kegirangan singkat cerita Abu Nawas pun
pulang dengan membawa baju barunya namun
sialnya Di tengah perjalanan baju
barunya terjatuh dan kotor Abu Nawas pun
terpaksa harus mencucinya
sesampainya di rumah baju baru tersebut
langsung direndam ke dalam air tapi
tiba-tiba warna baju yang tadinya bagus
mendadak menjadi pudar dan luntur
kurang ajar aku telah ditipu katanya
dijamin tidak luntur gerutu Abu Nawas
merasa kesal karena ditipu Abu Nawas
langsung menemui si pemuda di pasar Hai
anak muda ternyata kamu penipu hardik
Abu Nawas
dijamin tidak luntur gerutu Abu Nawas
merasa kesal karena ditipu Abu Nawas
langsung menemui si pemuda di pasar Hai
anak muda ternyata kamu penipu hardik
Abu Nawas
penipu Memangnya saya menipu apa Tuan
Tanya pemuda itu berkelit
kamu bilang dijamin tidak luntur tapi
ternyata baru saja direndam langsung
luntur tutur Abu Nawas
Saya tidak bilang dijamin tidak luntur
anda sendiri yang mengatakan begitu
sahut si Pemuda
tapi saya mengatakan itu karena saya
membaca tulisan yang ada di samping
baju-baju jualanmu itu protes Abu Nawas
Oh kalau itu berarti anda yang salah
baca tuan Anda membacanya dari kiri ke
kanan dijamin tidak luntur kalau kita
kan
orang Arab Tuan bacanya dari kanan
ke kiri luntur tidak dijamin kata si
Pemuda menjelaskan
Abu Nawas pun tak bisa menyangkal
perkataan si Pemuda terpaksa ia kembali
ke rumah dengan perasaan dongkol akan
kubalas kau nanti batin Abu Nawas di
ke kiri luntur tidak dijamin kata si
Pemuda menjelaskan
Abu Nawas pun tak bisa menyangkal
perkataan si Pemuda terpaksa ia kembali
ke rumah dengan perasaan dongkol akan
kubalas kau nanti batin Abu Nawas di
rumah Abu Nawas terus mencari cara agar
bisa membalas perbuatan Pemuda tersebut
tidak lama kemudian Ia pun tersenyum itu
pertanda Abu Nawas telah menemukan ide
yang cemerlang
esok paginya Abu Nawas pergi ke pasar ia
sengaja berjualan tepat di samping
dagangan si Pemuda
kipas-kipas silahkan dipilih kipas bagus
dan awet sampai 100 tahun teriak Abu
Nawas
berhubung Saat itu cuaca lagi panas
pemuda itu mendekati Abu Nawas Berapa
harga kipasnya Tuan Tanya si Pemuda
Oh murah sekali anak muda hanya 100
Dinar jawab Abu Nawas
apa 100 Dinar Anda bilang murah
dimana-mana harga kipas cuma satu Dinar
Tuan balas si pemuda ini kan bukan kipas
biasa ini kipas bukan sembarang
kipas
kipas ini tidak akan rusak sampai 100
tahun ujar Abu Nawas
sejenak pemuda itu terdiam kalau sampai
bertahan selama 100 tahun Tidak ada
salahnya harganya mahal pikir Pemuda
tersebut
kipas ini tidak akan rusak sampai 100
tahun ujar Abu Nawas
sejenak pemuda itu terdiam kalau sampai
bertahan selama 100 tahun Tidak ada
salahnya harganya mahal pikir Pemuda
tersebut
Baiklah tuan saya beli satu kata si
Pemuda
setelah transaksi selesai Abu Nawas
buru-buru pulang dengan membawa uang 100
Dinar hasil penjualan kipasnya sementara
si pemuda yang mulai kepanasan segera
menggunakan kipasnya tapi baru beberapa
menit dipakai kipasnya mendadak rusak
kurang ajar aku ditipu batin si pemuda
merasa geram Ia pun langsung pergi ke
rumah Abu Nawas untuk meminta ganti rugi
Hei Tuan anda ternyata penipu katanya
kipas ini kuat sampai 100 tahun ini baru
dipakai beberapa menit saja sudah rusak
bentar si Pemuda
Kenapa bisa rusak kamu pasti
KISAH ABU NAWAS MENJAHILI KAWAN DENGAN JUBAH INDAHNYA
salah Cara
pakainya kipas saya yang lainnya juga
masih utuh jawab Abu Nawas enteng salah
Bagaimana Tuan Tanya si Pemuda
kebingungan Abu Nawas pun lalu
pakainya kipas saya yang lainnya juga
masih utuh jawab Abu Nawas enteng salah
Bagaimana Tuan Tanya si Pemuda
kebingungan Abu Nawas pun lalu
menjelaskan
begini anak muda cara pakai kipas biar
awet bukan kipasnya yang digerak-gerakan
Tapi kepala kamu yang digerakkan ke
kanan dan ke kiri pasti kipasnya akan
awet sampai 100 tahun tutur Abu Nawas
mendengar jawaban tersebut si Pemuda
hanya terdiam Ia pun menyadari bahwa ini
adalah pembalasan atas perbuatannya
tempo hari kepada Abu Nawas dan Abu
Nawas pun akhirnya berhasil mendapatkan
kembali uang 100 dinarnya
kisah selanjutnya
diantara penduduk kota Abu Nawas dikenal
sebagai sosok pemberani pekerja keras
penuh semangat dan giat dimanapun Abu
Nawas berada kawan-kawannya berkumpul
mengerumuni dia mereka selalu ingin
mendengarkan kisah jenakanya
suatu kali saat Abu Nawas nongkrong di
warung bersama kawan-kawannya datanglah
seorang saudagar kaya
saudagar tersebut mengatakan bahwa
dirinya
sedang membutuhkan seseorang
yang pemberani orang-orang di situ lalu
menunjuk Abu Nawas
Tuan datang di tempat yang tepat karena
di sini ada orang yang terkenal
pemberani ucap mereka
yang pemberani orang-orang di situ lalu
menunjuk Abu Nawas
Tuan datang di tempat yang tepat karena
di sini ada orang yang terkenal
pemberani ucap mereka
Siapa orangnya tanya si saudagar itu dia
orangnya jawab mereka sembari menunjuk
Abu Nawas kemudian saudagar kaya segera
menghampiri Abu Nawas Apakah kau
bersedia bekerja untukku Aku akan
memberimu bayaran yang besar dan juga
ada bonusnya tutur saudagar tersebut
itu sih tergantung pekerjaan Apa yang
hendak Tuhan berikan Kalau menurut saya
cocok Saya bersedia melakukannya balas
Abu Nawas
begini Abu Nawas aku akan
pergi
berdagang keluar kota dan tugasmu
mengawal perjalananku ucap si Saudagar
cuman mengawal tidak ada tugas lain
tanya Abu Nawas memastikan
benar Abu Nawas tugasmu hanya mengawal
agar aku selamat sampai tujuan jawab
saudagar tersebut
berdagang keluar kota dan tugasmu
mengawal perjalananku ucap si Saudagar
cuman mengawal tidak ada tugas lain
tanya Abu Nawas memastikan
benar Abu Nawas tugasmu hanya mengawal
agar aku selamat sampai tujuan jawab
saudagar tersebut
Baiklah saya setuju tapi aku butuh uang
untuk keluargaku selama aku tinggalkan
balas Abu Nawas kemudian saudagar
tersebut memberi Abu Nawas sejumlah uang
esok harinya Abu Nawas dan saudagar kaya
mulai melakukan perjalanannya di
sepanjang perjalanan Abu Nawas dengan
penuh waspada mengawasi dan mengawal
saudagar kaya di tengah perjalanan
saudagar tersebut meminta untuk
istirahat sebentar Mereka pun duduk di
bawah
naungan pohon besar
Abu Nawas turunkan barang bawaan dari
punggung keledai agar dia bisa ikut
beristirahat pinta saudagar kaya
Abu Nawas turunkan barang bawaan dari
punggung keledai agar dia bisa ikut
beristirahat pinta saudagar kaya
maaf tuan sesuai dengan perjanjian tugas
saya hanya mengawal dan menjaga
keselamatan Tuan sahut Abu Nawas
si saudagar terpaksa melakukannya
sendiri ia menurunkan semua barang
bawaan dari punggung keledai tak Berapa
lama saya saudagar kembali berkata
perutku sangat lapar Abu Nawas Buatlah
masakan untuk kita
lagi-lagi Abu Nawas menjawab dengan
alasan yang sama
maaf tuan sesuai dengan perjanjian tugas
saya hanya mengawal dan menjaga
keselamatan Tuan sahut Abu Nawas untuk
kedua kalinya si saudagar melakukannya
sendiri Ia memasak makanan daging
keselamatan Tuan sahut Abu Nawas untuk
kedua kalinya si saudagar melakukannya
sendiri Ia memasak makanan daging
kelinci yang lezat aromanya sangat
menggugah selera makan hingga membuat
Abu Nawas Tak sabar untuk segera
mencicipinya setelah selesai memasak
saudagar itu berkata kepada Abu Nawas
kemarilah Abu Nawas kita makan sama-sama
Ajak si saudagar kaya
Baiklah Tuhan rasanya Saya tidak enak
hati kalau terus-terusan menolak
perintah Tuhan timbal Abu Nawas
Wah luar biasa masakan Tuan lezat sekali
harusnya Tuan buka restoran juga pasti
banyak pembelinya Puji
KISAH ABU NAWAS MENJAHILI KAWAN DENGAN JUBAH INDAHNYA
Abu Nawas
kamu kalau memuji orang pintar Juga Abu
Nawas balas saudagar tersebut
setelah mereka selesai makan dan
istirahat maka mereka berdua kembali
melanjutkan perjalanan kini mereka
berjalan melewati hutan belantara
kamu kalau memuji orang pintar Juga Abu
Nawas balas saudagar tersebut
setelah mereka selesai makan dan
istirahat maka mereka berdua kembali
melanjutkan perjalanan kini mereka
berjalan melewati hutan belantara
pemandangan indah dan sejuk membuat
perjalanan semakin menyenangkan namun
dikala mereka sedang asyik tiba-tiba
muncul seekor macan tentu saja hal ini
membuat Abu Nawas terkejut dan ketakutan
kenapa kau tak bilang kalau hutan ini
ada hewan buasnya tanya Abu Nawas panik
dari pertama kan sudah aku katakan Aku
butuh seorang pemberani untuk mengawal
perjalananku balas sesok
dagar Ayo Abu
Nawas Tunjukkan keberanianmu selamatkan
aku dari hewan buas itu karena itu
adalah tugasmu kata si saudagar
melanjutkan
apa yang harus aku lakukan menyelamatkan
diri sendiri saja belum tentu bisa
Nawas Tunjukkan keberanianmu selamatkan
aku dari hewan buas itu karena itu
adalah tugasmu kata si saudagar
melanjutkan
apa yang harus aku lakukan menyelamatkan
diri sendiri saja belum tentu bisa
apalagi menyelamatkan saudagar itu ucap
Abu Nawas dalam hati
Ayo Abu Nawas Apa yang harus kita
perbuat agar selamat terlihat si
Saudagar
Abu Nawas yang dalam keadaan panik
pura-pura bersikap tenang dan berkata
Sabar Tuan sabar begini caranya
secepat kilat Abu Nawas langsung lari
terbirit-birit hal itu menarik perhatian
si macan si Macan pun segera mengejar
Abu Nawas Abu Nawas sempat menoleh ke
belakang ternyata Macan itu mengejar
dirinya dan meninggalkan sesok Dakar
bersama
keledainya si saudagar dan
keledainya pun selamat dari ancaman
binatang buas setelah dirasa macan sudah
jauh si saudagar melanjutkan perjalanan
bersama keledainya sementara Abu Nawas
masih terus berlari menyelamatkan diri
keledainya pun selamat dari ancaman
binatang buas setelah dirasa macan sudah
jauh si saudagar melanjutkan perjalanan
bersama keledainya sementara Abu Nawas
masih terus berlari menyelamatkan diri
saat ia berlari melewati sungai
tiba-tiba Seekor buaya hendak
menyerangnya tapi buaya tersebut malah
diserang duluan oleh macan akhirnya
kedua binatang buas saling
KISAH ABU NAWAS MENJAHILI KAWAN DENGAN JUBAH INDAHNYA
berkelahi Abu
Nawas pun lolos dari kejaran macan
dalam kondisi kehabisan tenaga Abu Nawas
tiba ditampungnya dia menghirup nafasnya
dalam-dalam Alhamdulillah akhirnya aku
bisa selamat Tak lama kemudian
kawan-kawannya datang menghampiri Abu
Nawas dan menanyakan apa yang terjadi
Nawas pun lolos dari kejaran macan
dalam kondisi kehabisan tenaga Abu Nawas
tiba ditampungnya dia menghirup nafasnya
dalam-dalam Alhamdulillah akhirnya aku
bisa selamat Tak lama kemudian
kawan-kawannya datang menghampiri Abu
Nawas dan menanyakan apa yang terjadi
aku telah menyelamatkan saudagar itu
dari serangan macan tapi aku menebusnya
dengan berlari ketakutan setengah mati
jawab Abu Nawas
sampai disini dulu perjumpaan kita
Semoga anda terhibur wassalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh