Asal Usul Jombang | Cerita Rakyat Jawa Timur
Asal Usul Jombang | Cerita Rakyat Jawa Timur Dahulu kala,di sebuah desa bernama Karang Kejambon.Desa ini subur makmur yang berada di Jawa Timur. Hiduplah seorang perempuanbernama
Wandan Wanguri dan memiliki seorang anak laki-laki bernama Joko Tulus. Joko Tulus tumbuh menjadi anak yang kuat,akan tetapi keadaan tak berpihak kepadanya. Kerap kali dia diejek oleh orang-orang sekitarnya karena tak memiliki ayah. Sehingga membuatnya bersumpah,
kelak akan membalas semua perbuatan mereka.
Tekad kuat Joko Tulus ini akhirnya
kelak akan membalas semua perbuatan mereka.
Tekad kuat Joko Tulus ini akhirnya
membentuk pribadi yang keras, bengal dan urakan.
Ketika dewasa Joko Tulus memberi pelajaran
kepada semua orang yang dulu meremehkannya.
Dengan sangat mudah dia mengalahkan mereka.
Dia berniat untuk menjadi orang terkuat
serta akan menguasai seluruh negeri.
Hari demi hari Joko Tulus selalu
membuat onar dan keributan.
Karena sifat itulah dia mendapat julukan Kebo Kicak.
Karena merasa sudah tidak ada lagi
orang yang mampu mengalahkannya.
Kebo Kicak memutuskan untuk mengembara
sekaligus mencari tahu keberadaan sang ayah.
Ditengah perjalanannya,
Karena merasa sudah tidak ada lagi
orang yang mampu mengalahkannya.
Kebo Kicak memutuskan untuk mengembara
sekaligus mencari tahu keberadaan sang ayah.
Ditengah perjalanannya,
langkah Kebo Kicak terhenti.
Dia menjumpai sebuah padepokan
yang bernama Sumoyono di daerah Banyu Arang.
Tak sengaja dia melihat dua orang
yang sedang latih tanding di halaman.
Kebo Kicak kagum melihat keduanya
karena sama-sama sakti.
Dia tertarik untuk belajar ditempat itu.
Ketika pertarungan usai,
Kebo Kicak mendekat dan memperkenalkan diri
kepada pemilik padepokan itu.
Kemudian menyampaikan maksud dan tujuannya.
Sang pemilik padepokan
menerimanya dengan senang hati.
Namun sebelum melatihnya,
dia memberikan pesan bahwa ilmu yang akan diajarkan
agar digunakan untuk hal kebajikan.
Kebo Kicak pun berjanji dan menyanggupinya.
Pemilik padepokan memanggil orang yang
sebelumnya latih tanding dengannya.
Kemudian memperkenalkan kepada Kebo Kicak.
“ Perkenalkan aku Surontanu.
Kakak seperguruanmu ! “
“ Mohon bimbingannya.
Asal Usul Jombang | Cerita Rakyat Jawa Timur
“
Berjalannya waktu,
Kebo Kicak mulai belajar ilmu kanuragan dengan tekun.
Sang guru pun merasa Kebo Kicak sudah menguasai
semua ilmu yang diajarkan dan memintanya
untuk latih tanding dengan Surontanu.
Berjalannya waktu,
Kebo Kicak mulai belajar ilmu kanuragan dengan tekun.
Sang guru pun merasa Kebo Kicak sudah menguasai
semua ilmu yang diajarkan dan memintanya
untuk latih tanding dengan Surontanu.
Keduanya bertarung dengan sengit.
Mereka mengeluarkan semua ajian dan jurus
yang telah dipelajari.
Kebo Kicak dapat mengimbangi
meskipun Surontanu telah belajar lebih dulu.
Dirasa cukup, sang guru menghentikan keduanya
dan memuji jika mereka sama-sama hebat.
Tidak lupa selalu mengingatkan bahwa ilmu
yang dia ajarkan harus di gunakan untuk kebajikan.
“ Baik guru ! “
Sang guru kemudian memberikan salah satu pusakanya
yang berupa hewan peliharaan
bernama Banteng Tracak Kencono kepada Surontanu.
Dia berpesan untuk mejaga dan merawatnya dengan baik.
Surontanu pun senang atas pemberian tersebut.
Bersamaan dengan itu,
Kebo Kicak juga berterimakasih
sekaligus berpamitan kepada sang guru.
Kebo Kicak melanjutkan perjalanannya
kearah kerajaan Majapahit.
Karena dia mendapat kabar bahwa ayahnya
adalah seorang patih di kerajaan itu,
yang bernama Patih Pangulang Jagad.
Sesampainya di gerbang istana,
Kebo Kicak menyampaikan tujuannya
kepada para pengawal.
Dia mengatakan bahwa dirinya
adalah anak kandung Patih Pangulang Jagad
dan ingin menemuinya.
Tentu saja para pengawal tidak percaya
dengan perkataan Kebo Kicak dan melarangnya masuk.
Mereka bahkan menghina serta mengusirnya.
Karena perlakuan tersebut,
adalah anak kandung Patih Pangulang Jagad
dan ingin menemuinya.
Tentu saja para pengawal tidak percaya
dengan perkataan Kebo Kicak dan melarangnya masuk.
Mereka bahkan menghina serta mengusirnya.
Karena perlakuan tersebut,
Kebo Kicak terpaksa mengeluarkan kesaktiannya.
Seketika pengawal tersebut terhempas tak berdaya.
Melihat hal itu,
pengawal lain berusaha menghadang Kebo Kicak.
Akan tetapi dengan mudah mereka dikalahkan.
Salah satu pengawal datang menghadap sang patih
dan melapor bahwa ada seorang
pemuda sakti sedang mengamuk.
Pemuda itu mengaku anak kandung
dari patih dan ingin bertemu.
Mendengar laporan pengawal,
Patih Pangulang Jagad bergegas menuju halaman istana.
Terlihat semua pengawalnya telah dikalahkan.
“ Siapakah engkau anak muda ?
Berani sekali membuat keributan disini ? “
“ Maafkan hamba patih !
dari patih dan ingin bertemu.
Mendengar laporan pengawal,
Patih Pangulang Jagad bergegas menuju halaman istana.
Terlihat semua pengawalnya telah dikalahkan.
“ Siapakah engkau anak muda ?
Berani sekali membuat keributan disini ? “
“ Maafkan hamba patih !
Tidak ada sedikit pun maksud hamba membuat
keributan ditempat ini.
Akan tetapi ulah pengawal patih yang semena-mena
kepada rakyat kecil membuat hamba harus bertindak.
Perkenalkan hamba Joko Tulus.
biasa dipanggil Kebo Kicak.
Hamba adalah putra dari Wandan Wanguri. ”
“ Hmm.. Kau anak Wandan Wanguri ?
Lantas apa tujuanmu datang kemari !”
“ Hamba ingin menemui ayah hamba,
yaitu anda tuan patih. “
“ Hmm.. Kau anak Wandan Wanguri ?
Lantas apa tujuanmu datang kemari !”
“ Hamba ingin menemui ayah hamba,
yaitu anda tuan patih. “
“ Kau mengaku sebagai anakku,
untuk membuktikanya pergilah ke Sungai Brantas.
Kalahkan Bajul Ijo yang ada disana
karena sudah meresahkan masyarakat.
Dia selalu menyerang warga
yang melintas disekitar sungai.
Bawalah batu hitam yang dijaga olehnya.
Sebagai bukti bahwa kau telah mengalahkanya.”
Kebo Kicak menyanggupinya
dan berangkat menuju Sungai Brantas.
Ketika mendekat dipinggiran sungai
seketika Kebo Kicak terkejut,
Bajul Ijo menyerangnya dengan ganas.
Tetapi dapat dihindari dengan mudah.
Pertarungan sengit pun terjadi.
Keduanya saling beradu kekuatan dan ilmu kanuragan.
Pertarungan itu hampir seimbang,
namun akhirnya Bajul Ijo kelelahan.
Melihat sudah tidak ada lagi harapan
untuk memenangkan pertarungan,
Bajul Ijo memilih kabur meninggalkan Kebo Kicak.
Kebo Kicak kemudian mencari keberadaan batu hitam
yang dijaga oleh Bajul Ijo.
Dia menyelam ke dasar sungai
yang dijaga oleh Bajul Ijo.
Dia menyelam ke dasar sungai
dan berhasil menemukannya.
Dibawalah batu tersebut menuju Majapahit.
Sang Patih Pangulang Jagad senang
karena Bajul Ijo dapat dikalahkan.
Dia kemudian mengakui Kebo Kicak sebagai anaknya.
Atas jasa itu kebo kicak mendapatkan kehormatan
untuk memimpin salah satu daerah Majapahit
di wilayah bagian barat.
Wilayah ini berdekatan dengan padepokan
tempat Kebo Kicak berlatih dahulu.
Akan tetapi di wilayah itu
sedang terjadi wabah mematikan.
Belum ada obat yang mampu
menyembuhkan penyakit ini.
Semuanya disebabkan oleh Banteng Tracak Kencono
peliharaan Surontanu yang dirasuki oleh
Bajul Ijo penunggu Sungai Brantas.
Untuk menghentikan wabah,
satu-satunya cara adalah memusnahkan
banteng tersebut.
Kebo Kicak kemudian pergi menemui Surontanu
dan berharap sang kakak seperguruan
mau membantunya.
Setelah sekian lama tak berjumpa.
Bertemulah Kebok Kicak dengan Surontanu.
“ Ada keperluan apa sampai kau
datang kemari Kebo Kicak ? “
“ Aku kemari ingin meminta tolong,
agar kau mau menyerahkan Banteng Tracak Kencono. ”
” Kau ini keterlaluan Kebo Kicak !
Tidak akan ku serahkan banteng ini
kepada siapapun !”
” Bantengmu itu sudah dirasuki oleh Bajul Ijo.
Dia menyebarkan wabah kepada warga sekitar.
Ku mohon mengertilah ! “
“ Aku tak peduli dengan para warga.
Banteng ini adalah warisan dari guru kita !
Dia sudah mewariskannya padaku !
Paham kau ? “
” Iya aku tau Surontanu,
akan tetapi untuk kepentingan negeri ini
banteng itu harus dimusnahkan !”
“ Aku tak peduli dengan para warga.
Banteng ini adalah warisan dari guru kita !
Dia sudah mewariskannya padaku !
Paham kau ? “
” Iya aku tau Surontanu,
akan tetapi untuk kepentingan negeri ini
banteng itu harus dimusnahkan !”
“ Tidak ! Aku sudah berjanji pada guru
akan menjaga dan merawatnya
walau nyawa ini menjadi taruhannya.
Jika kau terus mendesak, aku akan melawanmu .“
“ Engkau sungguh keras kepala Surontanu.
Jika memang itu maumu, akan ku ladeni.”
Pertarungan antar murid seperguruan tidak terelakan.
Keduanya bertarung dengan sengit.
Mereka berdua saling beradu ilmu kanuragan.
Pertarungan tersebut berlangsung
sampai beberapa waktu.
Keduanya bersikukuh
dan tidak ada yang mau mengalah.
Akibat dari pertarungan itu munculah aura hijau
dan merah yang menyelemuti tempat tersebut.
Dalam bahasa jawa hijau adalah “ IJO “
dan merah adalah “ ABANG “ .
dari kedua kata inilah
konon nama Kota Jombang berasal.
Disclamer:
Penulis adalah seorang pemerhati pendidikan anak-anak di indoneisa. Semua tulisan dan isi dalam website bloggerbanyumas.com ini adalah dirangkum, diambil, di copy dari berbagai sumber di dunia internet. Tulisan dan konten yang terdapat dalam website ini BUKAN hak cipta dari penulis bloggerbanyumas.com. Jika ada tulisan atau isi konten yang tidak sesuai dan melanggar hak cipta, silahkan hubungi penulis agar segera dihapus. Terima Kasih. jangan lupa share ke yang lain yah semoga bisa menghibur dan menambah wawasan.