Cerbung Guru Killer Itu Kekasihku Part 15

Cerbung Guru Killer Itu Kekasihku Part 15 1

Cerbung Guru Killer Itu Kekasihku Part 15 

Bloggerbanyumas.com – Setelah cukup lama tertidur, kini tubuh Keyra mulai bergerak. Keyra mulai membuka matanya perlahan.

Cerbung Guru Killer Itu Kekasihku Part 15 2

“Enghhh,” Keyra melenguh, sudah berapa lama ia tertidur? Dan kenapa rasanya nyaman sekali?

“Sudah tidurnya?” suara itu sontak membuat Keyra terperanjat. Matanya membulat sempurna saat menyadari di mana ia sekarang dan sedang apa dia di sini. Keyra segera bangkit dan menatap pria yang tengah duduk bersandar sambil menyilangkan kakinya itu.

“Pak Rey,” ujar Keyra gelagapan. Dia bener-bener malu, Bisa-bisanya dia tertidur di ruangan pak Rey. Dasar bodoh! Keyra merutuki kebodohannya sendiri.

“Sudah berapa lama saya tidur pak?” tanya Keyra

“Hmm,” pak Rey mentatap arlojinya dan mulai menghitung berapa lama Keyra tertidur.

“Sekitar tiga jam,” sahut pak Rey

Apa! tiga jam? Yang benar saja. Keyra melamun tidak habis pikir dengan dirinya sendiri. Bisa-bisanya tertidur selama itu di ruangan pak Rey pula.

“Key?” panggil pak Rey kepada Keyra, namun Keyra tak menggubrisnya.

“Keyra?” Pak Rey menjentikkan jarinya di hadapan Keyra membuat Keyra akhirnya tersadar dari lamunannya.

“Eh iya kenapa pak,” sahut Keyra

“Mikir apa sih kamu? Masih kurang tidurnya?” tanya pak Rey

“Mmm… Nggak ko pak, cuma…Mmm,” lidah Keyra mendadak kelu.

“Bicara yang jelas Key! Jangan cuma amm umm amm umm begitu,” seloroh pak Rey.

“Anu pak, saya mau tanya, tadi pas saya lagi tidur saya tidak melakukan hal yang aneh-aneh kan?” tanya Keyra ragu-ragu. Pertanyaan Keyra membuat pak Rey terkekeh jahil.

“Hal aneh? Seperti apa misalnya?” tanya pak Rey seakan tidak tau apa yanh Keyra maksud.

“Mmm, seperti mendengkur misalnya?” sahut Keyra

“Hahah…emng kamu sering mendengkur kalo tidur?” tanya pak Rey terdengar meledek.

“Ya nggak gitu juga pak,” desis Keyra kesal, “saya serius nanya Pak,” desisnya lagi

“Kamu tenang saja, kamu tidak melakukan hal aneh ko, kamu tidur dengan tenang dan damai,” sahut pak Rey, “Dan tentunya cantik,” lanjutnya dalam hati.

Keyra menghela nafas lega setelah mendengar jawaban dari pak Rey, Syukurlah. Namun Keyra tidak tau bahwa pria itu telah mencuri sebuah civman di bibirnya tanpa Keyra ketahui

Pak Rey mentatap Keyra dengan tatapan mencurigakan. Pak Rey mentatap bibir merah muda yang sudah sempat ia cicipi. Dan seperti yang terlihat bibir tersebut terasa begitu manis, dan hal itu membuat pak Rey menjadi gila karena ingin merasakannya lagi.

“Pak?” ujar Keyra kepada pak Rey yang kini menatapnya sambil tersenyum mencurigakan.

“Kenapa Key?”

“Kenapa bapak menatap saya seperti itu?” tanya Keyra, “Apa ada sesuatu di wajah saya? Atau wajah saya terlihat aneh? Keyra menyentuh wajahnya takut ada sesuatu.

“Tidak, tidak ada yang aneh dengan wajah kamu,” sahut pak Rey

“Hmm pak?” tanya Keyra

“Iya? Kenapa lagi?” 

“Apa tadi bapak yang menyelimuti saya?” tanya Keyra

“Menurut kamu?Apa mungkin ada orang lain yang menyelimuti kamu? Pak Rey balik bertanya.

“Ck, bisa gak sih pak jawabnya yang benar dikit,” Keyra berdecak.

” Iya saya yang menyelimuti kamu, tadi saya liat kamu kedinginan, makannya saya selimuti,” sahut pak Rey membenarkan.

Mendengar itu, membuat senyuamn mengembang di wajah Keyra, hatinya terasa menghangat.

“Kenapa kamu Key?” tanya pak Rey

“Nggka ko, nggak apa-apa,” sahut Keyra dengan senyuman yang masih belum pudar di wajah cantiknya.

“Ya sudah sekarang makan dulu! Kamu lapar kan? Setelah itu baru kita pulang,” ucap pak Rey mengambil kantong makanan yang ia bawa tadi.

“Terus gimana belajar nya pak?” tanya Keyra

“Ya mau gimana lagi, terpaksa kita tunda, kita lanjutkan besok. Kamu sih saya suruh belajar malah tidur,” cibir pak Rey

“Maaf pak, habisnya bapak lama perginya sih dan harusnya bapak bangunin saya tadi,” sahut Keyra tak mau kalah.

“Saya tidak tega membangunkan kamu Key, kamu tidurnya nyenyak sekali dan terlihat kelelahan,” sahut pak Rey

Deg!  Jawaban tak terduga tersebut membuat jantung Keyra berdebar lagi dan lagi. Keyra kini menatap pak Rey, begitu juga pak Rey yang turut menatap Keyra. Tiba-tiba suasana terasa canggung.

“Ekhmmm! Cepat makan! Nanti keburu malam,” ucap pak Rey mencairkan suasana.

“I-iya pak,” sahut Keyra

Mereka berdua kemudian memakan makanan tersebut, setelah itu mereka langsung pulang karena hari sudah mulai gelap.

Pak Rey dan Keyra berjalan beriringan di sepanjang koridor. Cuaca kali ini terasa lebih dingin.

“Shhh, dingin sekali,” gumam Keyra sambil memeluk dirinya sendiri.

“Pakai ini Key,” ucap pak Rey sambil membalut tubuh Keyra dengan jas nya.

“Kamu tunggu sini ya, saya ambil mobil dulu,” ucap pak Rey lagi. Dia melangkahkan kakinya menuju parkiran, dan Keyra menunggunya di sini dekat gerbang sekolah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *