Cerbung Guru Killer Itu Kekasihku Part 23
Bloggerbanyumas.com – Cerbung Guru Killer Itu Kekasihku Terdengar suara klakson yang di tekan beberapa kali dari mobil yang terparkir tepat di belakang mobil pak Rey.
Sontak suara tersebut membuat keduanya tersentak kaget, dan secara spontan pak Rey menjauhkan wajahnya dari Keyra. Oh sh1t bangk3 emang. Siapa sih yang sudah merusak suasana?
“Ekhmmm!” Pak Rey berdehem. Wajahnya tampak memerah begitu pula dengan wajah Keyra yang tak kalah merah.
Tok! Tok! Tok! Seseorang tampak mngetuk kaca mobil pak Rey. Segera pak Rey menurunkan kaca mobilnya dan terlihat seorang pria paruh baya berdiri di luar sambil tersenyum.
“Mas maaf ya! Tolong mobilnya di pindahin dulu! Itu mereka yang di belakang udah pada protes gak bisa keluar,” ucap Pria yang sepertinya adalah seorang tukang parkir di tempat tersebut.
“Eh?” Pak Rey langsung mendongakkan kepalanya menoleh ke belakang dan ternyata benar beberapa mobil berbaris rapi tidak bisa keluar karena terhalang mobil pak Rey.
“Heheh iya pak. Maaf ya pak saya nggak tau,” sahut pak Rey
“Pak, kenapa?”
“Key kamu turun duluan ya. Saya mau pindahin mobil dulu sebelum saya di keroyok nanti sepertinya saya salah parkir mobil,” ucap pak Rey
“Iya pak,” sahut Keyra kemudian turun dari mobil terlebih dahulu, dia menunggu di depan cafe tersebut.
Keyra menatap cafe tersebut “sweet heart cafe” begitulah kira-kira tulisan logo cafe tersebut.
Tak berselang lama pak Rey datang menghampiri Keyra, “Yuk masuk,” ajak pak Rey. Namun Keyra masih diam mematung.
“Pak? Bapak serius ini tempatnya?” tanya Keyra memastikan
“Iya bener ko, emang kenapa? Kamu nggak suka? mau pindah ke tempat lain aja?” tanya pak Rey
“Eh? Nggak ko, bukan itu maksud saya, saya suka cuma..,”Keyra menggantung ucapannya
“Nah terus? Cuman apa Key?”
“Mmm, nggak saya kira kita salah tempat, Karena setahu saya ini cafe untuk pasangan,” sahut Keyra
“Iya memang bener. Tapi di sini suasananya nyaman buat belajar Key,” ucap pak Rey
“Jadi mau masuk nggak nih?” tanya pak Rey yang di balas anggukan oleh Keyra
Keyra kemudian berjalan dengan mengekori di belakang tubuh pak Rey.
“Ck,” pak Rey berdecak lalu menghentikan langkahnya dan berbalik secara tiba-tiba. “Bughhh!” Keyra yang terlalu fokus berjalan, tidak menyadari bahwa pak Rey menghentikan langkahnya hingga wajah Keyra terbentur dada bidang pak Rey.
“Akhh,” Keyra meringis sambil mengusap dahinya, “Pak kenapa berhenti gak bilang-bilang coba?” tanya Keyra sembari mendesis
Namun bukannya menjawab pak Rey malah berkacak pinggang “Ngapain kamu hah?” tanya pak Rey membuat Keyra mengerutkan dahinya
“Maksud bapak?”
“Siapa yang nyuruh kamu berjalan di belakang saya hmm?” tanya pak Rey, “Kaya ajudan aja,” imbuhanya lagi
“Nah terus?”
“Sini!” Pak Rey menarik tangan Keyra dan menggenggam tangannya kemudian memposisikan tubuh Keyra di sebelahnya.
“Kita duduk di sana,” ucap pak Rey menunjuk sebuah meja yang terletak di sudut cafe.
Keyra dan pak Rey kemudian duduk di tempat yang tunjuk pak Rey tadi
“Oh ya Key, sebelum kita mulai, kamu mau minum apa? saya pesankan,” tanya pak Rey
“Saya mau Strawberry Mhilsake aja pak,” sahut Keyra
Pak Rey kemudian memesankan minuman seperti yang di inginkan Keyra dan secangkir kopi untuknya.
“Ya sudah, sebelum dateng minumannya kita mulai materinya saja,” ucap pak Rey
Seperti biasa pak Rey mulai menjelaskan materi kepada Keyra dan Keyra menyimaknya dengan baik. Keyra dan pak Rey tampak serius kali ini.
“Keyra, minumannya di minum dulu!” ujar pak Rey pada Keyra yang tengah fokus menjawab soal yang di berikan pak Rey.
“Iya pak,” sahut Keyra. Keyra mulai meyesap minumannya sebentar kemudian melanjutkan belajarnya lagi.
Tak terasa sudah tiga jam mereka berada di cafe tersebut untuk belajar. Pak Rey memutuskan untuk mencukupkan pembelajaran kali ini.
“Keyra sepertinya hari ini kita sudahi dulu materinya, Kita lanjutkan di pertemuan berikutnya,” ucap pak Rey
“Yaudah pak kalo gitu,” sahut Keyra semabri merapikan buku tulisnya
Di saat bersamaan…
Seorang pegawai menghampiri Keyra dan pak Rey dengan membawa satu cup es krim yang lumayan besar di atas nampan.
“Mas mbak ini eskrim kalian,” ucap pegawai tersebut sembari meletakkan satu mangkuk berisi es krim di atas meja di hadapan Keyra dan pak Rey, membuat mereka saling melirik.
“Bapak pesen es krim?” tanya Keyra setengah berbisik
“Nggak ko,” sahut pak Rey karena dia emang tak merasa memesan es krim tersebut.
“Maaf mas saya nggak pesen es krim,” ucap pak Rey namun pegawai tersebut malah tersenyum.
“Iya mas bener, karena ini memang es krim yang kami berikan secara geratis kepada pasangan kekasih yang pertama kali mengunjungi cafe ini dan kalian adalah salah satunya,” tutur pegawai tersebut.
“Dan bukankah kalian pasangan kekasih?” tanya pegawai itu memastikan
“Maaf mas kami bukan…” belum selesai Keyra bicara pak Rey langsung memotongnya
“Iya, dia kekasih saya,”