Cerbung Guru Killer Itu Kekasihku Part 8
Bloggerbanyumas.com – Cerbung Guru Killer Itu Kekasihku Part 8 Suara bel itu menyadarkan kedua insan yang hampir saja bertindak lebih jauh.
Ehmm! Keyra berdehem dan secara sepontan menjauhkan tubuhnya dari dekapan pak Rey. Begitu juga dengan pak Rey yang langsung melepaskan cengkraman nya dari pinggang Keyra. pak Rey mendadak salting ketika dia merasakan dua bvah benda sintal yang terhimpit di tubuhnya.
“Dasar ceroboh!” Celetuk pak Rey dengan ketus dan dingin berusaha setenang mungkin.
“Lain kali hati-hati!” Lanjutnya lagi.
“Iya, pak maaf, saya ke kelas dulu,” pamit Keyra segera menuju ke arah pintu dengan jantung berdegup kencang.
Di dalam kelas, Livy, Andre, Bayu, dan Rani sudah merasa panik menunggu Keyra yang tak kunjung datang dari ruangan pak Rey.
“Liv, itu Keyra di apain yah ko belum balik-balik juga.” Tanya Rani memecah keheningan.
“Mana gue tau, gue juga khawatir ini.” Sahut Livy sembari menggigit ujung jari kukunya.
“Apa gue susul aja ya?” Usul Andre tiba-tiba.
“Eh, lo seriusan? Emng berani?”
“Ya gue emng gak berani, tapi demi Key gue bakal hadapin.” Sahut Andre.
Ck. Bisa-bisanya lo ngegombal di saat-saat seperti ini
“
“Yaudah, sana lo pergi susulin kalo gitu.”
Oke, gue pergi ya guys.”
Saat Andre hendak melangkah keluar, Keyra kini masuk ke dalam kelasnya, sontak Andre menghentikan langkahnya.
“Kay, lo udah balik? Lo baik-baik aja kan?” Tanya Andre saat melihat Keyra sudah berada di hadapannya.
“Gue baik-baik aja ko Ndre, emang kenapa?” Tanya Keyra.
“Ya ampun besty, akhirnya lo balik juga, pak Rey nggak apa-apain lo kan?” Tanya Livy memutar mutar tubuh Keyra.
“Kalian tenang aja, gue nggak di apa-apain ko sama pak Rey.”
“Syukur deh. Gue kira pak Rey bakal makan lo idup-idup.” Sahut Rani sontak membuat Keyra tidak bisa menhan tawanya hhha..
____
Jam pelajaran di mulai kembali seperti biasa pak Rey berjalan dengan langkahnya yang gagah memasuki ruang kelas tersebut.
Entah kenapa saat pak Rey menerangkan di depan dia malah tidak fokus entah apa yang ada di pikirannya.
“Keyra!” Pak Rey memanggil Keyra namun Keyra masih sibuk dengan dari pikirannya.
“Keyra Canssandra!” Panggil pak Rey sekali lagi dengan suara yang lebih tinggi. Membuat para murid kaget.
“E-eh iya pak? Bapak manggil saya?” Tanya Keyra.
“Ck. Memang siapa lagi? Apa ada Keyra lain di kelas ini?” Tanya pak Rey berdecak.
“Kemari kamu! kerjakan soal di depan papan!” Ucap pak Rey lagi.
“Mampus!” Gumam Keyra.