Cerbung Guru Killer Itu Kekasihku Part 9

Cerbung Guru Killer Itu Kekasihku Part 9 1

Cerbung Guru Killer Itu Kekasihku Part 9

Bloggerbanyumas.com – “Baiklah cukup sampai di sini! Dan untuk tugas tadi di kumpulkan di pertemuan selanjutnya.” Ucap pak Rey mengakhiri pelajarannya.

“Baik, pak!” Sahut semuanya.

Cerbung Guru Killer Itu Kekasihku Part 9 2

“Satu lagi, saya akan membuatkan grup kelas khusus untuk diskusi, dan kamu Key tolong catat nomor temen-temen kamu setelah itu bawa keruangan saya!” Titah pak Rey.

Key, Key, dan Key. Entah kenapa pak Rey selalu menyebutkan nama itu, seolah pak Rey tidak ada nama lain yang dia ketahui selain nama Key.

“Baik, pak!” Sahut Keyra tanpa protes.

“Key, ko gue ngerasa aneh ya sama pak Rey,” tanya Livy.

“Aneh gimana maksud, Lo?” Tanya Key.

“Ya aneh aja, sepanjang ingatan gue dari awal kali dia ngajar di kelas ini kayanya cuma nama lo doank deh yang rutin di panggil sama pak Rey.” Ucap Livy.

“Ya mana gue tau! Lo tanya aja langsung sama dia.” Sahut Keyra meski iya pun sama merasa aneh.

“Atau jangan-jangan pak Rey naksir lo Key?” Celetuk Livy.

“Sembarangan lo, mana mungkin pak Rey naksir sama gue.” Bantah Keyra.

“Ya Sorry, tapi gue serius..”

“Ck udah ah, lo lama-lama ngeselin juga buruan tulis nomor lo.”

Keyra mencatat satu persatu nomor temen sekelasnya dan kini hanya tinggal nomor Andre.

“Ndre, nomor lo?” 

“Nih, Key,” ucapanya sembari menyerhakan selembar kertas pada Keyra.

“Key, pulang bareng gu ya?” Tanya Andre.

“Oke, tapi gue bawa ini keruangan pak Rey dulu.”

“Yaudah, gue anter sekalian keruangan pak Rey nya.”

____

“Ndre, lo tunggu di sini aja ya, gue masuk dulu gak lama ko,” ucap Keyra saat mereka tiba di depan ruangan pak Rey.

“Oke, key.” Sahut Andre.

Tok. Tok. Tok

Keyra mengetuk pintu terlebih dahulu

“Permisi, pak!” Ucap Keyra.

“Masuk!” Suara bariton itu terdengar dari dalam, Keyra pun berjalan masuk.

“Ini pak nomornya saya sudah catat semua.” Keyra menyerahkan kertas yang berisi nomer temen-temennya.

Pak Rey mengambil kertas tersebut namun dia menyadari ada sesuatu yang kurang.

“Key, nomor kamu?” Tanya pak Rey setelah melihat list nomor muridnya ternyata ada yang kurang satu, siapa lagi kalo bukan Keyra.

“Eh, iya pak saya lupa.” Dia membungkuk di meja pak Rey untuk menuliskan nomernya. Dengan jarak sedekat itu pak Rey bisa mencium aroma rambut Keyra yang begitu khas dan wangi, membuat darah pak Rey berdesir hebat saat dia merasakan adanya getaran berbeda dalam dirinya. Sinting! Dia benar-benar telah jatuh cinta pada anak didiknya.

Rambut Keyra menjuntai mengenai kertas yang sedang di tulis Keyra. Tanpa ia sadari tangan pak Rey mulai bergerak meraih ujung rambut hitam itu. Sedikit lagi namun..

“Sudah pak!” Ucap Keyra mendongakkan kepalanya, sontak membuat pak Rey menyambar kertas itu bukan rambut Keyra.

“Ya sudah, kamu boleh pergi sekarang.” Ucap pak Rey mendadak gelagapan.

“Saya permisi, pak.” Ucap Keyra.

“Hm.” Sahut pak Rey.

Keyra kemudian keluar dan menghampiri Andre.

“Ayo Ndre, pulang, gue udah selesai.” Ucap Keyra pada Andre. Dan ternyata itu semua di dengar oleh pak Rey, sontak ia langsung menoleh ke arah luar dan ternyata benar sampai di depan ruangannya, dia melihat Keyra bersama Andre berjalan beriringan bahkan Keyra tampak bercanda bersama Andre.

“Keyra.” Geram pak Rey. Rasa marah, kesal dan gusar bercampur menjadi satu. Tapi dia tidak bisa apa-apa.

“Awas kamu Keyra,” pak Rey menggerutu kemudian masuk kembali ke dalam ruangannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *