KISAH 3 PEMUDA YANG MENCARI KEBERADAAN NABI KHIDIR

KISAH 3 PEMUDA YANG MENCARI KEBERADAAN NABI KHIDIR

KISAH 3 PEMUDA YANG MENCARI KEBERADAAN NABI KHIDIR

KISAH 3 PEMUDA YANG MENCARI KEBERADAAN NABI KHIDIR Assalamualaikum semuanya semoga Allah senantiasa memberikan keberkahan kepada kita semuanya amin ya robbal alamin dikisahkan ada tiga orang pemuda miskin yang ingin merubah hidupnya menjadi sukses tanpa harus bekerja ataupun berusaha mereka adalah Ubay amar dan Hafiz ketika orang ini hidup di daerah Sam suatu hari mereka bertiga terlibat pembicaraan yang serius mereka sedang membicarakan tentang sosok Nabi Khidir konon Nabi Khidir hanya bisa ditemui oleh orang-orang tertentu seperti para waliyullah namun bagi orang awam tentu sangatlah sulit Adapun kebiasaan Nabi Khidir setiap datang musim Haji beliau menunaikan salat Jumat di Masjidil Haram tapi bila hari Jumatnya bertepatan dengan hari Wukuf dan pada waktu itu hari 
KISAH 3 PEMUDA YANG MENCARI KEBERADAAN NABI KHIDIR
KISAH 3 PEMUDA YANG MENCARI KEBERADAAN NABI KHIDIR
Wukuf
kebetulan jatuh pada hari Jumat
bila bisa bertemu dengan Nabi Khidir
kita bisa meminta didoakan apa saja kita
bisa kaya tanpa harus bekerja kata salah
satu dari mereka
tapi kan untuk bisa bertemu dengan
beliau sangatlah sulit terwujud sambung
lainnya
jangan khawatir Bukankah musim haji
tahun ini wukufnya jatuh pada hari Jumat
yang Saya dengar di hari tersebut Nabi
Khidir salat Jumat di Masjidil Haram
kita cari beliau di sana usul salah satu
dari mereka
tapi bagaimana caranya kita kan tidak
tahu mana yang Nabi Khidir dan mana yang
bukan tanya kawan lainnya
Oh gampang ciri-cirinya Nabi Khidir
salah satu ibu jarinya lunak Tak
Bertulang jawabnya
berarti kita harus menyalami ribuan
manusia yang ada di Masjidil Haram tanya
Ubay itulah yang sulit geluh Orang yang
bernama Amar tapi kan tidak ada salahnya
kalau kita coba ujar Hafid 
 
 
Mereka pun
sepakat untuk menemui Nabi Khidir di
Masjidil Haram maka pada keesokan
harinya berangkatlah mereka menuju tanah
suci Mekkah Mereka pergi dengan bekal
seadanya saja
perjalanan yang mereka tempuh alangkah
sulitnya telah dua minggu lamanya mereka
berjalan kaki menempuh padang pasir yang
luas dan gersang tapi belum juga sampai
ke tempat yang dituju berbagai macam
rintangan telah mereka hadapi bukan
hanya sekedar kekurangan air dan makanan
tapi juga bahaya yang mengancam jiwanya
kadang kala mereka harus menghadapi
orang-orang jahat
kalaulah tidak dengan tekad yang kuat
tentu 
 
 
Mereka sudah mengurungkan niatnya
terkadang timbul juga rasa takut dan
putus asa Tetapi bila ingat Nabi Khidir
Bangkitlah semangatnya akhirnya semua
rintangan tersebut dihadapinya dengan
sabar dan tabah
segala penderitaan dalam perjalanan
dianggapnya sebagai cobaan mereka begitu
semangat untuk bertemu dengan Nabi
Khidir sementara itu keadaan mereka
bertiga semakin lemah kakinya
bengkak-bengkak karena dibakar oleh
panasnya padang pasir yang gersang
apabila siang hari mereka dibakar oleh
panasnya matahari dan bila malam hari
Hawa dingin mencekam di sekujur tubuhnya
semua itu dihadapinya dengan tabah
ketika hampir tiba di Kota Mekah mereka
menjumpai pemandangan yang menyedihkan
waktu itu daerah yang dilewatinya sedang
dilanda wabah kolera yang luar biasa
banyak warga yang tertular dan akhirnya
mati tetapi 
 
 
Untunglah mereka bertiga
selalu dalam keadaan sehat dan keesokan
harinya sampailah mereka ke tempat
tujuan yaitu kota Mekah Al Mukaromah
betapa bahagianya mereka bertiga tanpa
terasa berlinanglah air matanya
segala penderitaan mereka selama dalam
perjalanan terasa hilang musnah seketika
tidak ada perasaan lain kecuali
kegembiraan dan pada waktu itu Kota
Mekah sangat ramai ratusan ribu umat
Islam berkumpul di sana sedang
menunaikan ibadah haji singkat cerita
tibalah waktu yang ditunggu-tunggu saat
adzan salat Jumat berkumandang mereka
segera memasuki Masjidil Haram mereka
lalu mengamati pintu-pintu mana yang
paling banyak dilewati orang akhirnya
mereka pun menyusun sebuah rencana
Ketiga orang ini membagi tugas
berjaga-jaga di depan pintu
masing-masing mereka mengambil posisi
shalat jumat tepat di samping
pintu-pintu keluar ketika salat Jumat
telah selesai mereka segera menuju pintu
keluar Tiap orang berdiri di pintu yang
telah ditentukan kemudian dihadangnya
semua orang yang lewat untuk dijabat
tangannya tidak ada seorangpun yang
dibiarkan lolos semua orang yang
diajaknya bersalaman diraba pangkal ibu
jarinya barangkali orang yang diajak
salaman adalah sosok Nabi 
 
 
Khidir setelah
semakin lama mereka belum juga menemukan
Entah sudah berapa ribu orang yang
mereka ajak salaman Mereka pun hampir
putus asa ketika Suasana masjid mulai
sepi dengan jamaah tiba-tiba Hafid
berteriak Nabi Khidir ini dia Nabi
Khidir teriak Hafid sambil terus
memegangi tangan lelaki yang sudah tua
mendengar teriakan Hafid Ubay dan Amar
langsung berlari menghampirinya
Tuan Nabi Khidir bukan tanya Hafid Ada
apa ini lepaskan aku balas lelaki tua
tersebut
maafkan kami Tuan Kami tidak akan
melepaskan Tuan sebelum Tuan mengatakan
siapa Nama Tuan ujar Hafid sambil terus
memegangi tangannya dengan erat
Baiklah aku memang Nabi Khidir lalu apa
keperluanmu tanya Nabi Khidir
Alhamdulillah
alangkah bahagianya kami semua begini
wahai nabiyullah belum sempat Hafid
meneruskan kata-katanya Nabi Khidir
langsung memotongnya aku sudah tahu
maksudmu aku diutus oleh Allah memang
untuk menemui kalian tutur 

KISAH 3 PEMUDA YANG MENCARI KEBERADAAN NABI KHIDIR

Nabi Khidir
kalian telah bersusah payah mencariku
sampai ke sini sekarang katakan apa yang
kalian inginkan tanya Nabi Khidir
Saya ingin menjadi saudagar yang kaya
Kata Ubay dengan penuh semangat
Saya ingin menjadi raja yang berkuasa
sambung Amar tak mau kalah
kalau kamu Hafiz Apa yang kau inginkan
tanya Nabi Khidir
kalau saya Saya hanya ingin menjadi
orang alim jawab Hafid agak malu-malu
mendengar permintaan Hafid Nabi Khidir
pun tersenyum kepadanya
baiklah apa yang kalian inginkan akan
kusampaikan kepada Allah aku akan berdoa
untuk kalian supaya keinginan kalian
terwujud tapi ingat ketika kalian sudah
menjadi sesuai dengan keinginan kalian
kalian tidak boleh sombong dan kikir
Ingatlah selalu akan asal-usul mu
tetaplah berbuat baik kata Nabi Khidir
berpesan
Insya Allah kami akan mentaati semua
ucapanmu wahai nabiyullah jawab mereka
lalu kemana kami harus pergi tanya Ubay
kepada Nabi Khidir
kau 
 
 
Ubay Pergilah ke arah timur
sedangkan kaum Amar Pergilah ke arah
barat dan kalau Hafid pulanglah ke
kampung halamanmu selesai menyampaikan
pesan tersebut Nabi Khidir segera
berlalu tapi baru saja berjalan beberapa
langkah tiba-tiba beliau hilang begitu
saja
setelah bertemu Nabi Khidir Pergilah
Ubay ke arah timur Amar ke arah barat
dan Hafid kembali pulang ke kampung
halaman
dalam perjalanan ke arah timur Ubay
bertemu dengan sebuah kafilah kafilah
itu milik seorang saudagar kaya yang
tengah membawa banyak barang dagangan
Entah mengapa saudagar itu merasa
kasihan saat melihat Ubay lalu Ubay
diajak ikut serta dalam rombongannya
Bukan main senangnya hati Ubay tanpa
bersusah payah ia bisa memperoleh
tumpangan Di tengah perjalanan Ubay
mencium rencana jahat rupanya Ada
anggota rombongan yang berkomplotan
dengan para 
 
 
perampok Mereka ingin
merampok barang dagangan milik saudagar
kaya di suatu tempat yang cukup aman
maka Pergilah Ubay menemui saudagar kaya
dia pun lalu memberitahukan kepadanya
lalu apa yang harus kita lakukan tanya
saudagar kaya
sebaiknya segera kita adakan persiapan
untuk menggagalkan rencana jahat itu
berkat pertolongan Ubay maka selamatlah
harta benda saudagar itu seluruh
perampok berhasil dibunuhnya Begitu juga
dengan orang-orang yang membantu para
perampok maka bertambah sayanglah
saudagar itu kepada Ubay dan Sejak saat
itu pula Ubay menjadi tangan kanan
saudagar kaya dan akhirnya Ubay
dinikahkan dengan gadis semata wayang
Putri saudagar kaya kini jadilah Ubay
orang yang kaya raya tidak lama kemudian
saudagar kaya meninggal sehingga seluruh
kekayaannya menjadi milik Ubay
demikianlah nasib Ubay dia telah menjadi
saudagar yang paling kaya sementara Amar
setelah berbulan-bulan lamanya berjalan
sampailah ia ke sebuah negeri di mana
raja yang memimpin 
 
 
Negeri tersebut
Tengah dirundung kedukaan Putri yang
paling disayanginya telah lama jatuh
sakit telah berpuluh-puluh tapi
dipanggil untuk mengobati Sang Putri
tapi tak seorangpun yang berhasil
menyembuhkannya karena itu Baginda Raja
mengadakan sayembara
barangsiapa yang dapat menyembuhkan
penyakit Sang Putri akan diberi hadiah
kalau laki-laki akan dikawinkan dengan
sang putri dan akan diangkat menjadi
putra mahkota kalau perempuan akan
diangkat menjadi putri raja
kebetulan sewaktu Amar masih di kampung
halamannya ia pernah diajari kakeknya
ilmu pengobatan karena kakeknya dulu
adalah seorang tabib terkenal di
kampungnya
Amar pun lalu datang ke istana menghadap
sang raja untuk mengikuti sayembara
tersebut
pada awalnya Baginda Raja agak ragu
dengan kemampuan Amar tetapi karena
tidak ada jalan lain akhirnya Amar pun
dipersilahkan mengobati Putri sang raja
atas kehendak Allah Amar dapat 
 
 
menyembuhkan penyakit Sang Putri melihat
hal itu betapa bahagianya hati Baginda
Raja dan sesuai dengan janji Baginda
Raja Amar langsung dinikahkan dengan
sang putri dan diangkat menjadi putra
mahkota
[Musik]
tak lama setelah pernikahan mereka
Baginda Raja kemudian meninggal dunia
Amar pun lalu diangkat sebagai raja
untuk mengganti posisi ayah mertuanya
demikianlah nasib Amar dia telah menjadi
seorang raja sesuai dengan keinginannya
Lalu bagaimana dengan Hafid setelah
sampai di kampung halaman Hafid
menyibukkan diri untuk berguru kepada
orang-orang Alim dan setiap kitab yang
dipelajarinya dengan mudah dihafalnya di
luar kepala maka jadilah ia seorang
ulama besar yang disegani dan menjadi
panutan masyarakat
Hafid juga mendirikan sebuah majelis
untuk mengajarkan ilmu agama yang
dihadiri sampai ribuan jamaah
pembesar-pembesar Negeri pun sering
berdatangan untuk minta nasehat
kadang-kadang Ia juga diundang ke istana
kerajaan untuk dimintai pendapat oleh
Baginda Raja
sekalipun Hafid kini jadi ulama besar
Habib tetap bersikap tawadhu dan tidak
sombong dan selalu bersikap ramah kepada
masyarakat
Hal inilah yang membuat 

KISAH 3 PEMUDA YANG MENCARI KEBERADAAN NABI KHIDIR

dirinya semakin
dicintai oleh semua orang telah
berkali-kali Ia ditawari jabatan yang
tinggi oleh Baginda Raja namun tawaran
tersebut ditolaknya dengan halus karena
Hafid bukanlah ulama yang gila jabatan
bukan pula ulama yang mencari kekayaan
beberapa tahun kemudian setelah Ubai
menjadi saudagar kaya ia justru menjadi
sombong dan sangat kikir yang ada dalam
pikirannya hanyalah menumpuk-numpuk
harta ia tidak mau bersedekah dan juga
tidak mau memberikan zakat hingga Pada
suatu hari terjadilah kegaduhan di depan
rumahnya yang megah laksana istana
rupanya para pegawainya sedang mengusir
seorang pengemis tua anehnya walaupun
pengemis tersebut diusir Ia tetap tidak
mau pergi pengemis itu malah mengaku
bahwa dirinya adalah teman lama Ubay
mendengar keributan tersebut maka
keluarlah Ubay menemui pengemis tua itu
belum sempat Ubay berbicara ia terlebih
dahulu ditegur oleh pengemis tua itu
wahai saudagar Ubay lupakah Kau Padaku
waktu kita bertemu di Makkah dulu
ucapan si pengemis membuat Ubay menjadi
malu apalagi diucapkannya di depan 
 
 
orang-orang
siapa kamu aku tak mengenalmu Mana
mungkin aku punya kawan seorang pengemis
tua seperti kamu bentak Ubay penuh emosi
tapi saudagar Ubay bukankah kau menjadi
kaya berkat Pertolongan Allah kata
pengemis tua
tidak aku menjadi kaya seperti ini tanpa
pertolongan siapapun Aku berusaha keras
dan inilah hasilnya pergi sana dan
jangan ganggu aku
baik dan mengusirnya
baik Aku akan pergi dari sini tapi
ingatlah kau akan menyesal balas
pengemis tua
Entah kenapa tiba-tiba hati Ubay
bergetar saat mendengar ancaman pengemis
tua setelah pengemis tua pergi berlalu
barulah Ubay menyadari bahwa orang
tersebut adalah Nabi Khidir Ia pun
mencoba mengejarnya untuk meminta maaf
tapi sayangnya Nabi Khidir sudah pergi
menghilang beberapa hari setelah
kejadian itu usaha yang dimiliki Ubay
mengalami kebangkrutan belum lagi rumah
istananya yang musnah karena kebakaran
Ubay pun kembali menjadi miskin seperti
saat dulu kala bahkan lebih miskin dan
sengsara dari sebelumnya
keadaan Hafid yang miskin ini menjadi
cemoohan masyarakat di sana sebab saat
ia masih kaya seringkali menghina
orang-orang miskin dan sangat sombong
kepada masyarakat akhirnya Ubay memilih
untuk kembali ke kampung halamannya Lalu
bagaimana dengan Amar yang menjadi raja
ternyata watak Amar tidak berbeda dengan
Ubay 
 
 
begitu menjadi raja Amar Malah
semakin sombong dan kejam ia tidak
pernah memperhatikan nasib rakyatnya
dalam kehidupannya sehari-hari ia
habiskan hanya untuk berpesta pora Ia
lupa akan nasehat Nabi Khidir hingga
pada suatu ketika saat Raja Ammar sedang
duduk bersama permaisurinya tiba-tiba
datanglah seorang pengawal kerajaan
Paduka yang mulia ada seorang lelaki tua
mendirikan sebuah gubuk kecil di depan
Istana sehingga mengotori lingkungan dan
tidak enak dipandang mata lapor
pengawalnya
Mengapa tidak kau larang balas Raja
Ammar sudah hamba larang Paduka tapi ia
tetap membangkang dia juga mengaku
katanya dia adalah teman Paduka makanya
hamba tidak berani melarangnya kembali
jawab pengawalnya
kurang ajar akan aku usir dia kata raja
Amar penuh amarah Ia pun lalu bangkit
dari kursi Singgasana dan menghampiri
tenda milik lelaki tua
Hei siapa kamu beraninya kamu mengotori
istanaku Bongkar tendanya dan cepat
pergi dari sini bentak Raja Amar
Aku hanya mencari tempat berteduh Kenapa
Paduka begitu kejam kata lelaki tua aku
tidak peduli pokoknya sekarang juga kamu
harus pergi dari sini balas Raja Ammar
Hai Amar lupakah Kau Padaku bukankah
kita pernah bertemu di Mekah dulu tutur
lelaki tua
Diam kau jangan mengada-ada Mana mungkin
aku punya teman sepertimu kata raja 
 
 
Ammar bertambah emosi Ia pun menempeleng
lelaki tua tersebut dan mengusirnya dari
halaman istana
lelaki tua itu lalu bangkit dan berkata
Seraya menuju hidung Raja Ammar kau
benar-benar Manusia tak tahu diri baik
Aku akan pergi dari sini tapi kau jangan
menyesal tutur lelaki tua Mendengar hal
itu seketika pucatlah wajah Raja Ammar
ia mulai menyadari bahwa di hadapannya
adalah Nabi Khidir Ia pun segera
memeluknya untuk meminta maaf namun
tiba-tiba Nabi Khidir lenyap dan
menghilang sehingga membuat Raja Amar
jatuh terjerembab ke tanah beliau pun
menyesali atas tindakannya tapi semuanya
telah terlambat tidak lama kemudian
datanglah malapetaka yang sangat hebat
dimana-mana timbul pemberontakan melawan
kesewenang-wenangan Raja Amar semua
rakyatnya menuntut agar Raja Ammar
digulingkan dari kekuasaannya akhirnya
hancurlah kekuasaan raja Amar bahkan
Amar kabur dari istananya guna
menyelamatkan diri Ia kabur pergi menuju
kampung halamannya
sedangkan 
 
 
Hafid yang kini telah jadi
ulama besar tetap bersikap rendah hati
dan tidak sombong
suatu hari saat Hafid Selesai
mengerjakan salat Jumat tiba-tiba
datanglah seorang laki-laki tua yang
miskin
wahai Tuan Syekh Bolehkah aku belajar di
majelis Tuan satu bulan saja minta
lelaki tua itu
Oh Saya justru senang sekali Silahkan
Bapak belajar di sini jangankan satu
bulan biar bertahun-tahun sekalipun saya
tidak keberatan jawab Hafiz tapi aku kan
orang miskin Aku tidak punya uang untuk
membayar balas lelaki tua
wahai Bapak ketahuilah majelis yang saya
bangun tidak memungut bayaran Siapa saja
boleh hadir untuk menuntut ilmu mulai
sekarang Bapak jadi tamu saya Ayo kita
masuk ke dalam ajak Hafid kepada lelaki
tua itu
Hafid lalu menjamu lelaki tua tersebut
dengan hidangan makanan setelah lelaki
tua selesai menyantapnya tiba-tiba ia
pamit pulang Loh kenapa Bapak mau pulang
katanya mau belajar di sini tanya Hafid
terheran-heran wahai Hafid teruskanlah
perjuanganmu mengajari ilmu agama kepada
masyarakat kata lelaki tua yang
tiba-tiba berubah menjadi sosok yang 

KISAH 3 PEMUDA YANG MENCARI KEBERADAAN NABI KHIDIR

berwibawa melihat hal itu Hafiz pun
kaget Bukan main
Bukankah Anda Nabi Khidir
Subhanallah Merupakan suatu kehormatan
bagiku anda bersedia datang ke tempat
saya kata Hafiz terkejut seakan tak
percaya kemudian Hafiz meminta kepada
Nabi Khidir agar didoakan menjadi
pribadi yang istiqomah dalam menjalankan
dakwahnya
setelah itu Nabi Khidir pun pergi
meninggalkan Hafiz Beberapa hari
kemudian datang dua orang berpakaian
compang-camping menemui Hafiz di
majelisnya Apakah kau lupa padaku Hafid
tanya orang pertama 
 
 
maaf tuan ini siapa ya tanya Hafid agak
Heran saya ini Ubay saudaramu Hafid
jawab lelaki kurus itu
Ubay Mengapa kau jadi begini ya Allah
bukankah kau menjadi saudagar kaya tanya
Hafid
Ubay lalu menceritakan semua yang
dialaminya kepada Hafid Hafiz lalu
memeluknya dengan penuh rasa Hiba
lalu Siapa temanmu ini tanya Hafid lebih
lanjut saya ini Amar saudaramu Hafid
jawab orang kedua yang berpenampilan
seperti gelandangan
Ya Allah mengapa kau jadi begini Amar
bukankah kau telah menjadi raja tanya
Hafid Amar juga menceritakan semua
kisahnya kepada Hafiz sambil menangis
Hafiz pun memeluknya dengan erat kamar
dan Ubay lalu diminta Hafid untuk
tinggal di rumahnya sembari belajar ilmu
agama
Sejak saat itulah Ubay dan Amar mulai
bertobat dan menjalankan ibadahnya
dengan tekun
sampai di sini dulu perjumpaan kita
Semoga anda terhibur wassalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Baca juga  PELAJARAN ETIKA UNTUK ABU NAWAS DARI ULAMA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *