KISAH ABU NAWAS PINTU DOSA ORANG BUTA

KISAH ABU NAWAS PINTU DOSA ORANG BUTA 1

KISAH ABU NAWAS PINTU DOSA ORANG BUTA

asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Semoga semua kebaikan terlah kepada kita semua amin ya seperti kebiasaan yang sudahsudah abuas bersama beber saya mengikuti salat magrib berjamaah mereka bercerita tentang masalah keagamaan kebetulan mereka menyinggung suatu masalah ia mengatakan bahwa orang buta itu tidak berdosa karena pintu masuknya dosa tertutup baginya alasannya sebab mata inilah yang selalu melihat ke sana kemari sehingga menjadi sumber orang melakukan dosa akan tetapi Abu Nawas tidak menyetujui pendapat tersebut dan berniat akan membuktikannya dan keesokan harinya Abu naas berjalan-jalan dengan maksud untuk bertemu dengan orang buta dia mau membuktikan pendapatnya bahwa orang buta juga bisa berbuat dosa Ia pun menyiapkan Sebuah kantong dan mengisinya dengan uang tidak beberapa lama Abu Nawas berjalan ia benar-benar bertemu

KISAH ABU NAWAS PINTU DOSA ORANG BUTA 2

dengan orang buta Abu Nawas memperhatikan gerak-gik orang buta yang sedang berjalan dengan tokatnya kemudian Abu Nawas berpura-pura menjadi orang buta juga ia berjalan sambil membawa tongkat lalu Abu Nawas sengaja menabrakkaninya kepada orang buta tersebut Ia pun pura-pura mengeluh Malang sekali nasibku ini sudah buta ditabrak orang yang tidak memiliki rasa belas kasihan orang buta itu pun heran mendengar keluhan orang yang ditabraknya lalu ia berkata maaf tuan aku juga orang buta Aku sama sekali tidak bisa melihat dan hanya dapat berjalan dengan bantuan tokat ini sekali lagi saya mohon maaf tuan aku sungguh-sunguh tak sengaja ujar orang buta tersebut Oh kamu juga orang buta Ya tanya Abu naas pura-pura tak tahu Iya Tuan Saya buta peganglah tkatku ini orang buta harusemakongkatuk beral Buta itu ah Abu Nawas memegang tongkatnya begitu pula sebaliknya Si Buta juga merabat tongkat Abu Nawas untuk membuktikan bahwa orang yang ditabraknya adalah benar-benar orang yang buta Abu Nawas kemudian berkata kalau begitu berarti kita senasib saudaraku gimana kalau kita mencari

 

rezekinya bersama-sama orang buta itu pun menyetujui ajakan Abu Nawas lalu mereka berjalan beriringan orang buta itu yakin bahwa orang yang ditabraknya itu itu juga buta yang senasib dengan dirinya keduanya pun saling memaafkan dan terus berjalan bersama-sama untuk mencari reizi Di tengah perjalanan Abu Nawas berpura-pura mau kencing dan meminta tolong kepada Si Buta itu agar memegangkan dulu kantongnya yang penuh berisi uang sementara Abu Nawas berpura-pura kencing Ia terus memperhatikan tingkah laku Si Buta tampaklah Si Buta itu sedang meraba-rab H dihaya Wah kant ini banyakali uangnyabi akuilnyau peri Lagian diaaak bal bisu dia orangingkanuwasunu tak berpura-pura mencari si buta dan meminta pertolongan kepada Tuhan Ya Allah Malang benar nasibku ini tadi ditabrak orang sekarang Uangku juga dibawa lari sial benar nasibku ini Ya Allah semoga Orang yang mengambil uangku terkena lemparan batu ini Biar dia tahu rasa setelah itu denganitu abu naas maratu ke arah buta mengenai kepalanya Aduh kok bisa kena ini rintih si buta kesakitan hal ini membuat Si Buta kelambahan Ia pun segera Beranjak Pergi mencari tempat lain untuk bersembunyi akan tetapi Abu Nawas yang berpura-pura buta mengikuti Si Buta itu ke mana pun ia pergi setelah dekat Abu Nawas kembali memohon kepada Tuhan Ya Allah semoga Orang yang mengambil uangku kepalanya terkena lemparan batu ini Tak lama kemudian terdengar lagi suara kesakitan dari si buta Aduh kok kena lagi kepet tetap mengikutinya secara berturut-turut Abu Nawas berdoa lagi sambil melakukan lemparan beruntun kepada si buta dan selalu tepat mengenai kepalanya setelah terkena lemparan batu beruntun Si Buta berpikir Mengapa semua batu yang dilempar kawannya itu selalu tepat mengenainya dan semuanya kena di kepala Ia pun mulai curiga lama berpikir akhirnya ia mencoba untuk

 

mengenali suara orang yang tadi bersamanya itu barulah ia tersadar bahwa orang yang bersamanya adalah Abu Nawas yang mencoba mempermainkannya antara marah dan waswas Si Buta berkata Kamu Abu Nawas ya kamu hanya pura-pura buta untuk mempermainkanu Ambillah kantong uangmu ini Akhirnya Si Buta itu menyerahkan kantong itu kepada Abu Nawas si buta Jadi menyesal dan malu dengan perilakunya sementara ABW sendiri pulang sambil tersenyum kegelian ia puas karena dapat membuktikan bahwa orang buta dapat juga berbuat dosa kisah selanjutnya suatu ketika kawan-kawan Abu Nawas merencanakan akan mengadakan perjalanan wisata ke hutan akan tetapi dengan tanpak keikutsertaan Abu Nawas h ber peri ke rumah Abu Nawas mengajnya ikuingga berangat kaiingingas m telahuh hamp separ peral mereka berhenti karena mereka ragu-ragu ke mana jalan yang akan ditempuh setahu mereka Kedua jalan itu memang menuju ke hutan tetapi hutan yang mereka tuju adalah hutan wisata yang berisi binatang-binatang buas Abu Nawas hanya bisa menyarankan untuk tidak meneruskan perjalanan Karena bila salah pilih maka mereka semua tak akan perah bisa kali bukanah lebih bijaksana bila kita meninggalkan sesuatu yang meragukan tapi salah seorang dari mereka ti-tiba Berk aku punya orang sahabat yanggal diataksak

 

sebelahana mkaudara kar dan adaor yang bis ka Mere Mir yang satukjangkan yang ja satutanyaan sa apakahau mengenali salah satu dari mereka yang selalu berkata benaranya Abu Oh abuan abuinglahitu kitatiruuingersama sah dua orang kembar bersaudara setelah pintu dibuka maka keluarlah salah seorang dari dua orang kembar bersaudara itu Maaf aku sangat sibuk hari ini engkau hanya boleh mengajukan satu pertanyaan saja tidak Bole lebih katanya kemudian Abu Nawas menghampiri orang itu dan berbisik orang itu punjaisu itu Abu na karenaihumertia maka Abu Nawas menjelaskan jadiini t akuakah yang akan dikatakanudaram bila akut jalan mana yang men hutan yang indah bila jalan yang Ben itu sebelah kan dan bila orang itu kebetulan yang selaluk benar Mak J seb akan mengak Jalan

 

sebelah Ki seb saudara kembarnya selaluoh dan bila orang itubetulan yang selalu Berk Boh maka akanjawab Jalan sebelah Ki karena t Saudara kembnya akan mengatakan Jalan sebelah kanan sebudar knyak ak akan dikatakan saudaramu bila aku bertanya jalan mana yang menuju hutan yang indah bila jalan yang benar itu sebelah kanan dan bila orang itu kebetulan yang selalu berkata benar maka ia akan menjawab Jalan sebelah kiri karena ia tahu saudara kembarnya akan mengatakan Jalan sebelah kiri sebab saudara kembarnya selalu berbohong dan bila orang itu kebetulan yang selalu berkata bohong maka ia akan menjawab Jalan sebelah kiri karena ia tahu saudara kembarnya akan mengatakan Jalan sebelah kanan sebab saudara kembarnya selalu berkata benar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *