KISAH ABU NAWAS YANG DITANTANG MENGINAP DIKUBURAN SELAMA 40 HARI

KISAH ABU NAWAS YANG DITANTANG MENGINAP DIKUBURAN SELAMA 40 HARI 1

KISAH ABU NAWAS YANG DITANTANG MENGINAP DIKUBURAN SELAMA 40 HARI

Assalamualaikum semuanya semoga Allah senantiasa memberikan keberkahan kepada kita semuanya amin ya robbal alamin dikisahkan ada seorang saudagar yang sangat kaya raya meski demikian Dia tidak sombong kepada siapapun dan ia juga sangat Dermawan setiap hari ia selalu bersedekah kepada fakir miskin dan menyantuni anak-anak yatim dengan kekayaannya ini kemanapun ia berada ia selalu ditemani oleh para tetangga dan para sahabatnya suatu hari saat ia Tengah bersama kawan-kawannya saudagar tersebut terlihat murung sepertinya Tengah memikirkan sesuatu melihat sikap saudagar yang tak biasa lalu salah satu kawannya bertanya Wahai Kawan Apa yang kau pikirkan Kenapa terlihat sedih saudagar itu membalas selama ini dimanapun Aku berada aku selalu ditemani orang-orang Apakah nanti saat aku meninggal 
 
KISAH ABU NAWAS YANG DITANTANG MENGINAP DIKUBURAN SELAMA 40 HARI 2
 
Adakah yang bersedia menemaniku di kuburan mendengar jawaban tersebut semua kawan-kawannya hanya terdiam sebab mana mungkin ada yang mau menemani mayat di kuburan ternyata kegelisahan si saudagar terus menghantui dirinya di sepanjang hari akhirnya ia pun menulis sebuah surat wasiat barangsiapa yang mau menemaniku selama 40 hari di dalam kubur setelah aku mati nanti akan aku beri warisan separuh dari harta peninggalanku lalu ditanyakanlah hal itu kepada anak-anaknya Apakah mereka sanggup menjaganya di dalam kubur nanti tapi anak-anaknya menjawab mana mungkin kami sanggup menjaga Ayah Karena pada saat itu Ayah sudah menjadi mayat keesokan harinya si saudagar memanggil semua kerabatnya yaitu adik-adiknya dan juga kakak-
 
 
kakaknya ketika semuanya telah berkumpul si saudagar pun bertanya wahai saudara-saudaraku nanti setelah aku mati nanti Adakah diantara kalian yang sanggup menemaniku di dalam kubur selama 40 hari kalau ada yang sanggup aku akan memberinya setengah dari hartaku pertanyaan tersebut membuat mereka heran dan dianggapnya tak wajar [Musik] Apakah engkau sudah gila Mana Mungkin ada orang yang sanggup meskipun seluruh hartamu kau berikan tak akan ada orang yang mau melakukan itu kata mereka menjelaskan lalu dengan perasaan sedih saudagar kaya tadi memanggil ajudannya ia menyuruh si ajudan untuk mengumumkan sebuah sayembara ke seantero negeri isi sayembara tersebut adalah barangsiapa yang bersedia menemaninya di kuburan Saat ia meninggal maka akan diberi separuh dari harta kekayaannya tidak lama setelah sayembara itu diumumkan si saudagar pun akhirnya meninggal dunia kuburannya 
 
 
dihias megah laksana sebuah peristirahatan termewah dengan semua perlengkapannya pada waktu yang hampir bersamaan Abu Nawas mendengar pengumuman wasiat tersebut lalu dengan tergesa-gesa Abu Nawas segera datang ke rumah saudagar kaya untuk memberitahukan kepada ahli warisnya bahwa ia sanggup menemani jenazah saudagar kaya keesokan harinya dikebumikanlah jenazah saudagar kaya Abu Nawas pun ikut turun ke dalam liang lahat sambil membawa kapaknya yang berharga karena dengan kapaknya inilah ia bisa menafkahi keluarganya dengan cara mencari kayu di hutan setelah seluruh pelayat meninggalkan kuburan tinggallah Abu Nawas seorang diri menemani jenazah saudagar kaya di dalam kubur tidak lama kemudian datanglah malaikat Munkar dan Nakir untuk menanyai jenazah saudagar kaya tersebut menyadari Siapa yang datang Abu Nawas segera agak menjauh dari mayat saudagar kaya itu dalam hati Abu Nawas berkata sudah tiba saatnya si mayat akan diinterogasi oleh malaikat Munkar dan Nakir tapi yang terjadi malah sebaliknya malaikat Munkar 

KISAH ABU NAWAS YANG DITANTANG MENGINAP DIKUBURAN SELAMA 40 HARI

dan Nakir malah menuju ke arahnya dan bertanya Apa yang kau lakukan di sini Abu Nawas pun menjawab Aku sedang menemani mayat ini selama 40 hari untuk mendapatkan setengah dari harta warisannya kemudian kedua malaikat itu kembali bertanya apa saja harta yang kau miliki sambil menunjukkan kabarnya Abu Nawas menjawab hartaku hanya tapak ini untuk mencari rezeki ternyata jawaban Abu Nawas membuat kedua malaikat terus menanyainya dari mana Kau Dapatkan kapakmu itu tanya kedua malaikat Aku membelinya jawab Abu Nawas lalu Pergilah malaikat Munkar dan Nakir meninggalkan Abu Nawas esoknya di hari kedua mereka datang lagi dan bertanya kepada Abu Nawas apa saja yang kau lakukan dengan kapakmu tanya malaikat Munkar dan Nakir aku menebang pohon untuk dijadikan kayu bakar lalu aku jual ke pasar jawab Abu Nawas di hari ketiga Abu Nawas ditanya kembali pohon Siapa yang kau tebang dengan bapakmu tanya malaikat Munkar dan Nakir pohon itu tumbuh di hutan belantara jadi nggak ada 
 
 
yang punya jawab Abu Nawas Apa kau yakin tanya kedua malaikat itu kembali kemudian mereka menghilang di hari keempat malaikat Munkar dan Nakir kembali menemui Abu Nawas saat kau menjual kayu-kayumu Apakah kau potong dengan ukuran dan berat yang sama tanya malaikat Munkar dan Nakir aku memotongnya hanya kira-kira saja jadi mana mungkin ukurannya bisa sama rata tegas Abu Nawas begitulah seterusnya Abu Nawas setiap hari ditanya hanya seputar kapak yang merupakan harta satu-satunya sampai tak terasa 39 hari sudah Abu Nawas di dalam kubur dan yang ditanyakan malaikat Munkar dan Nakir masih berkisar dengan kapak tersebut di hari terakhir yang ke-40 malaikat Munkar dan Nakir kembali datang dan menemui Abu Nawas hari ini kami akan kembali bertanya soal tapakmu itu belum sempat malaikat Munkar dan Nakir melanjutkan pertanyaannya Abu Nawas segera melarikan diri ke atas dan 
 
 
membuka pintu kubur tersebut ternyata di luar para kerabat saudagar kaya sudah menantikan kehadiran Abu Nawas untuk keluar dari dalam kubur dengan tergesa-gesa Abu Nawas keluar dan lari meninggalkan mereka sambil berteriak kalian ambil saja semua bagian harta warisan ini karena aku sudah tidak menginginkannya Mereka pun heran atas penolakan Abu Nawas padahal Abu Nawas sudah berhasil menyelesaikan tugasnya dan berhak untuk mendapatkan hadiah sebagian harta kekayaan peninggalan saudagar kaya sesampainya di rumah Abu Nawas berkata kepada istrinya aku sudah tidak menginginkan separuh harta warisan dari mayat itu sang istri pun membalas Kenapa kau tolak padahal itu sudah menjadi hakmu kau telah menyelesaikan tugasmu kemudian Abu Nawas menceritakan perihal peristiwa yang dialaminya selama ia berada di dalam kubur 
 
 
Tahukah Engkau Wahai istriku harta berharga Yang Kumiliki padahal cuma satu kapak ini tapi malaikat Munkar dan Nakir selama 40 hari yang mereka tanyakan masih saja seputar kapak ini Bagaimana jadinya kalau hartaku begitu banyak Entah berapa lama dan bagaimana aku harus menjawabnya terang Abu Nawas mendengar penjelasan Abu Nawas sang istri pun membenarkan atas penolakan suaminya cerita berikutnya dikisahkan ada salah satu murid Abu Nawas yang paling cerdas diantara murid-murid lainnya anak tersebut juga cermat dalam menganalisa suatu masalah hal itulah yang membuat Abu Nawas merasa keagum kepadanya Apalagi Si Anak sangat penurut dan rajin beribadah suatu hari muridnya ini diperintah Abu Nawas pergi ke pasar untuk membeli sesuatu maka berangkatlah ia menjalankan perintah gurunya sementara di tempat lain ada seorang lelaki yang juga dalam perjalanan menuju pasar lelaki tersebut mengendarai keledai dengan membawa dua karung gandum setelah beberapa saat laki-laki itu berhenti dalam perjalanannya untuk beristirahat di bawah pohon 
 
 
agar si Keledai tidak lari dia mengikatnya di dekat pohon itu ketika dia bangun dari tidur siangnya dia tidak menemukan keledainya laki-laki itu menjadi khawatir dan mulai mencari keledainya kemana-mana saat mencari keledainya itulah dia bertemu dengan anak kecil yang merupakan murid Abu Nawas si lelaki kemudian bertanya Apakah kamu melihat keledai saya anak kecil itu menjawab Apakah keledai Tuan buta mata kirinya dan kaki kanannya pincang dan Apakah dia juga membawa gandum Mendengar hal itu si lelaki merasa senang karena ia mengira akan menemukan keledainya ia benar di mana kamu melihatnya tanya lelaki tersebut saya belum melihatnya Tuhan jawab si anak si lelaki merasa heran dengan jawabannya dalam hati Ia berpikir bagaimana mungkin bocah itu tidak 
 
 
melihatnya padahal Ia tahu secara mendetail keledai miliknya jangan-jangan bocah itu telah mencurinya saya tanya kamu Sekali lagi Apakah kamu melihat keledai saya tanya si lelaki tapi si anak masih mengatakan kepadanya bahwa dia belum melihatnya kamu mau menipu saya ya kata si lelaki merasa geram Ia pun segera membawa anak kecil itu menuju rumah Tuhan Hakim untuk mendapatkan solusi sesampainya di rumah Tuhan Hakim lelaki itu lalu mengadukan masalahnya berhubung yang diadukan anak masih di bawah umur Tuan Hakim meminta supaya si anak didampingi orang tua atau gurunya si anak lalu memilih untuk didampingi gurunya yaitu Abu Nawas maka dipanggillah Abu Nawas ke rumah tuan Hakim spontan Abu Nawas terkejut mendengar anak didiknya yang paling ia banggakan terlibat masalah hukum ada masalah apa ini kenapa anak didik saya di 
 
 
sidang tanya Abu Nawas tidak terima begini Abu Nawas lelaki ini mengadukan bahwa keledainya telah hilang dan ia menyangka bahwa muridmu lah yang telah mencurinya kata tuan hakim menjelaskan apa buktinya jangan asal main tuduh protes Abu Nawas Abu Nawas Tahu betul bahwa anak didiknya adalah anak yang sholeh dan penurut dia tidak mungkin melakukan pencurian lalu si lelaki yang kehilangan keledainya menjawab muridku tahu ciri-ciri keledai saya dengan detail 
 
 
Bahkan ia juga tahu barang bawaan yang ada di punggungnya Tapi saat aku tanya di mana keledainya dia bilang belum melihatnya itu sama sekali tidak masuk akal Mendengar hal itu Abu Nawas hanya terdiam tiba-tiba si anak berkata tapi saya memang belum melihatnya tuan dengan lemah lembut dan hati menanyai anak kecil itu wahai Anakku kalau kamu memang belum melihatnya Kenapa kamu bisa menggambarkan dengan detail keledai milik lelaki ini tanya Tuan Hakim anak kecil itu menjawab karena saya melihat jejak kaki keledai di jalan langkah kaki keledai yang kanan berbeda dengan yang kiri dari situlah saya mengerti bahwa keledai yang lewat kakinya pincang Kemudian saya melihat rumput di sisi kanan jalan dimakan sementara rumput di sisi kiri jalan tidak dimakannya dari situlah saya mengerti bahwa keledai tersebut buta mata kirinya kemudian ada butiran gandum yang berserakan di tanah di sepanjang perjalanan 
 
 
dari situlah saya juga mengerti bahwa keledai tersebut pasti membawa gandum Abu Nawas dan Tuan Hakim seketika berdeka kagum dengan kecerdasan analisa anak itu Sedangkan si lelaki pemilik keledai merasa tidak puas ia ingin membuktikan ucapan anak didik Abu Nawas mereka lalu pergi memeriksa jalanan yang dijelaskan oleh murid Abu Nawas dan ternyata semua ucapannya adalah benar si lelaki pun langsung meminta maaf dan untuk menebus rasa bersalahnya lelaki tersebut memberinya uang Atas kejadian tersebut Abu Nawas semakin bertambah kagum dengan kecerdasan muridnya yang satu ini cerita berikutnya suatu hari di kota Baghdad digemparkan oleh aksi pencurian Si Pencuri terkenal lihai dalam melakukan aksinya sehingga membuat cemas masyarakat berbagai cara sudah ditempuh untuk dapat mengungkap siapa pencurinya namun 
 
 
semuanya sia-sia Si Pencuri masih menjadi misteri tentu saja hal ini membuat khawatir para warga Sampai pada suatu ketika rumah saudagar kaya menjadi sasaran aksinya perhiasan dan barang mewah milik saudagar kaya berhasil digundul oleh si pencuri padahal rumah saudagar kaya dijaga ketat oleh para penjaga tapi karena si pencuri sangat lihai ia bisa dengan leluasa mengambil seluruh barang berharga milik saudagar kaya aku sangat penasaran siapa sih pelakunya kata saudagar kaya dalam hati lalu ia membuat sayembara untuk menangkap Si Pencuri tersebut ia berjanji akan memberikan semua harta yang dicurinya bagi siapa saja yang bisa menemukan pelakunya begitu sayembara diumumkan tentu saja banyak warga yang ikut mendaftar Bagaimana tidak 
 
 
hadiah yang ditawarkan sangat menggiurkan setelah seminggu berlalu tidak ada satupun yang bisa mengungkap siapa pelakunya hingga pada akhirnya salah satu sahabat saudagar kaya menyarankan untuk meminta bantuan Abu Nawas Baiklah saya ikuti saranmu Mari kita ke rumah Abu Nawas ajak saudagar kaya maka Pergilah mereka berdua ke rumah Abu Nawas untuk meminta bantuannya mendengar kabar kalau si saudagar meminta bantuan Abu Nawas si pencuri sempat menjadi takut dan khawatir Sebab ia tahu betul siapa itu Abu Nawas dia juga Sempat berpikir untuk kabur ke kota lain tapi rencana tersebut diabaikannya karena menurutnya melarikan diri hanya akan membuat penyamarannya terbongkar dan membuatnya sulit untuk mencuri di kota itu lagi yang penting aku 
 
 
harus waspada jangan sampai terjebak oleh tipu muslihat Abu Nawas kata si pencuri dalam hati pada esok harinya Abu Nawas meminta seluruh warga supaya berkumpul di lapangan bagi yang menolak akan dianggap sebagai pelakunya Setelah semua penduduk berkumpul Abu Nawas berkata di hadapan mereka wahai penduduk kota satu persatu dari kalian akan aku kasih tongkat Sakti yang sudah aku beri mantra dan nanti tongkat yang akan aku bagikan harus kalian kembalikan besok pagi di tempat ini tapi ketahuilah tongkat Ini bukan tongkat sembarangan tongkat ini akan bertambah 5 cm bila dipegang oleh si pencuri kata Abu Nawas menjelaskan untuk membuktikan ucapannya Abu Nawas mengarahkan tongkatnya ke sebuah pohon seketika pohon tersebut langsung meledak dan roboh ke tanah orang-orang yang menyaksikan itu sangat takjub dengan kesaktian tongkat Abu Nawas termasuk si pencuri yang berada di tengah-tengah mereka Hal ini tentu saja membuat Si Pencuri bertambah panik padahal itu hanya 
 
 
akal-akalan Abu Nawas saja karena sebelumnya pohon itu sudah ditaburi bubuk mesiu dan ketika Abu Nawas memberi aba-aba secara diam-diam saudagar kaya langsung menyalakan api lalu melemparkannya ke pohon yang sudah ditaburi bubuk mesiu pohon tersebut langsung meledak dan tumbang setelah menunjukkan aksinya kemudian Abu Nawas membagikan tongkatnya satu persatu kepada seluruh orang yang berkumpul tongkat tersebut sudah dipersiapkan dengan jumlah yang banyak dan dengan ukuran yang sama sehingga semua orang mendapatkan bagiannya masing-masing selanjutnya Mereka pun membubarkan diri dan pulang ke rumahnya masing-masing saat malam tiba si pencuri merasa gelisah dia terus berpikir bagaimana caranya supaya identitasnya tidak terbongkar hingga akhirnya si pencuri mendapat ide yang menurutnya bisa mengelabui Abu Nawas aku akan memotong tongkatnya 5 cm dengan begitu panjangnya akan tetap sama pikir Si Pencuri kegirangan segera saja ia 
 

KISAH ABU NAWAS DITANTANG MENGINAP DIKUBURAN SELAMA 40 HARI

mengambil tongkat dan memotongnya 5 cm Ia pun akhirnya bisa bernafas dengan lega esok harinya semua warga sudah berkumpul di lapangan untuk menyerahkan kembali tongkatnya satu persatu tongkat mereka diperiksa oleh Abu Nawas sedangkan Si Pencuri dengan percaya diri menyerahkan tongkatnya lalu segera meninggalkan tempat itu namun belum sempat ia pergi jauh Abu Nawas menyuruh pengawal untuk menangkapnya tentu saja si pencuri menjadi 
 
 
kaget dan heran kemudian si pencuri di bawah kehadapan Abu Nawas ternyata selama ini kamu pelakunya ucap Abu Nawas Mana buktinya Jangan sembarangan menuduh balas Si Pencuri tidak terima buktinya tongkat kamu berkurang 5 cm pasti kamu memotongnya karena takut tongkatnya akan bertambah 5 cm ketahuilah mana ada tongkat Bisa bertambah dengan sendirinya itu hanya tipu muslihat saya saja ujar Abu Nawas menyadari dirinya masuk perangkap Abu Nawas si pencuri pun pasrah dan mengakui perbuatannya kemudian Ia dimasukkan ke penjara untuk mendapatkan hukuman sampai di sini dulu perjumpaan kita wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *