Sisa 1 Orang | Kisah Kaum yang Suka Selonong Lewat Belakang, Diomelin Malaikat Jibril

Sisa 1 Orang | Kisah Kaum yang Suka Selonong Lewat Belakang, Diomelin Malaikat Jibril 1

 Sisa 1 Orang | Kisah Kaum yang Suka Selonong Lewat Belakang, Diomelin Malaikat Jibril

Kisah Kaum yang Suka Selonong Lewat Belakang Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh di sebuah kota yang tersembunyi dalam lipatan sejarah terletak reruntuhan keagungan dan cerita mistis yang tertinggal Dalam Debu waktu kisah kaum ras terukir kota yang pernah subur dan dipenuhi kekayaan alam ini bernama kota ras permata di tanah hadromuk pepohonan Rindang buah-buahan yang melimpah serta sumur-sumur yang tak pernah kering menjadi saksi bisu kehidupan masyarakatnya kaum ras yang dulu dikenal akan kemakmurannya kini Hanya menyisakan misteri dan pelajaran berharga kehidupan mereka tercurah dalam derasnya aliran sungai kehidupan di 
 
Kisah Kaum yang Suka Selonong Lewat Belakang
Kisah Kaum yang Suka Selonong Lewat Belakang
 
mana setiap tetesnya menuturkan kejayaan dan keruntuhan di tengah kemegahan istana dan sumur yang kini sepi pohon sanaubar tumbuh Angku menjadi simbol kesesatan dan penghancuran tempat ini menjadi saksi bisu atas peristiwa tragis yang merenggut kehidupan banyak jiwa berubah dari sebuah kota yang dianugerahi keberkahan menjadi tanah yang dipenuhi oleh batu-batu hitam peninggalan masa lalu yang kelam kota ras yang terletak di tanah hadr maut dihuni oleh kaum yang sangat menghormati sebuah pohon bernama sanubar kota yang subur dengan pepohonan dan buah-buahan yang bemekaran menjadi saksi 
 
bisu perayaan-perayaan besar yang diselenggarakan oleh penduduknya perayaan terbesar yaitu pesta pemujaan pohon sanauar menjadi acara yang paling ditunggu-tunggu oleh masyarakat suatu malam di alun-alun kota yang dipenuhi dengan Lentera dan dekorasi berwarna-warni ribuan orang berkumpul Raja tarus pemimpin Mereka berdiri di panggung utama di sebelah pohon sanauar yang besar dan anggun wahai kaumku teriak Raja tar dengan suara yang bergemuruh malam ini adalah
malam kita memberikan penghormatan dan persembahan kepada pohon sanauar pohon kehidupan pohon ketuhanan para penduduk bersorak suasana menjadi semakin meriah musik dan Taran menghiasi malam itu membuatnya terasa magit tiba waktu pesta pemujaan isfander yang merupakan puncak perayaan bulanan pemujaan pohon sanauar penduduk ras mempersiapkan seserahan berupa daging hewan yang akan dibakar api besar disiapkan di sekitar pohon sanauar dan asap membumbung tinggi menutupi Cahaya Bulan Raja terarus dengan suara berwibawa dengan berkat pohon sanobar ini kita hidup 
 
makmur dan sejahtera Ketika asap mulai menebal wargaras bersujud dan berdoa dari kejauhan tampak seorang anak kecil yang sedang bermain di tepi sungai Ran dan ia tergiur dengan air sungai yang jernih lalu meminumnya salah satu pengawal kerajaan yang sedang berpatroli mendapati anak itu Hei apa yang kau lakukan bentap pengawal itu anak itu terkejut maaf tuan saya hanya haus
jawabnya dengan suara gemetar pengawal itu menyeret anak kecil tersebut ke hadapan Raja tarus Tuan anak ini telah meminum air sungai yang suci lapornya rajaar memang anak kecil itu dengan tatapan tajam Apa kau tak tahu aturan yang telahetapkan Mengapa kau melanggar tananya denganing an Minu sayaahan itu terun diikonar dia tidak lag yang berani hukum penduduk ras berkumpul di sekitar pohon sanubar mereka semua menunggu dengan penuh antisipasi suasana tegang Hanya terbengisakan Anak kecil itu yang tak henti-hentinya memohon ampun namun terus tetap tak bergeming Apakah kau punya kata-kata terakhir
 
tanyaaj sambil menunjuk algjo yang telah siap dengan pedangnya Saya hanya ingin pulangu sayau Ibu saya jawab anak itu mata berkaca-kaca tak ada belas kasihan dari Raja tarous dengan satu isyarat algojo pun melaksanakan hukumannya sebuah ketukan gendang dan serentak penduduk ras berteriak hukum hukum hukum saat teriakan mereda Setan Pun berbicara dari balik pohon sanaubar dengan ini semua orang harus memahami apa yang akan terjadi jika mereka melanggar perintah tuanku sujudlah kalian pada keagungan pohon sanauar seluruh penduduk ras pun kembali bersujud
memuja pohon sanauar yang mereka anggap sebagai kehidupan ketuhanan namun dalam kerumunan itu ada seorang yang berbeda Seorang nabi bernama hansalah binw yang Mel bagaim kaumnya telah terjerumus kekuan ya allahanya berikan petunuk kepada kaumku dan jauhere dar kesesatada malam hari setelahekus an kec menenangkan pikirannya dan mencari jawaban tentang kebenaran di balik pohon sanauar hansela memutuskan untuk mendekati pohon sanauar Setelah semua penduduk kembali ke rumah mereka Sesampainya di sana ia melihat sesuatu yang aneh sebuah cahaya merah keluar dari pohon sanauar hansela mendekat dan mendengar bisikan-bisikan halus ia dapat merasakan kehadiran setan di sekitar pohon tersebut dengan berani hanala berbicara Siapakah kamu dan Apa tujuanmu 
 
di sini sebuah suara mendalam menjawab Aku adalah arzal setan yang telah mempengaruhi Raja tar dan penduduk ras Aku ingin mereka semakin jauh dari jalan yang benar Hala merasa sedih mendengar Pengakuan itu Ia bertanya lagi Mengapa kau memilih pohon ini arzel tertawa sinis pohon sanauber ini memiliki kekuatan khusus aku telah menggunakannya untuk mengendalikan pikiran
mereka semakin banyak mereka memu pohon ini semakat pengaruhku terhadap mereka penuh adap arzal aku akan mbaskan kaumku dari pengaruhmu tidak akan kubiarkan mereka terus terjerumus dalam kedelapanwa kauikisu aku Dar yang kaukanohon perlan allahtika M ayat-ayat Arel tik dankesakitan danak lakukan teriak arzal dengan wajah penuh ketakutan hansala menjawab dengan tegas Aku sedang memanggil kekuatan Tuhan Yang Maha Esa tidak ada kekuatan lain yang mampu melawannya cahaya dari pohon semakin kuat hingga
 
seluruh kota ras menjadi terang benderang tanpa peringatan tiba-tiba saja pintu-pintu rumah di kota ras terbuka dan penduduknya berjalan keluar dalam keadaan seperti kesurupan mereka mendekati hansalah dengan wajah tanpa ekspresi mata mereka kosong dan dingin penduduk ras adalah pion-piunku hansalah mereka akan melakukan apa saja yang kuperintahkan ujar arzal dengan bangda
penduduk kota ras yang dibawah pengaruh arzal mulai menangkap hansalah mereka mengikat tangannya membawa nabi muda tersebut ke tengah alun-alun kota arzal berteriak kepada penduduk inilah yang terjadi jika ada yang berani menentangku Lihatlah hansalah nabi pemberentak ini akan mendapatkan hukumannya Raja tarus yang juga terpengaruh oleh arzal memberikan perintah untuk membunuh hansala di hadapan seluruh penduduk kota hukum dia bunuh dia untuk menghormati pohon sanar penduduk ras meski dalam keadaan terhipnotis tampak ragu dan sedih namun pengaruh
arzal terlalu kuat untuk diabaikan pedang mulai terangkat dan suasana menjadi tegang hanselah meski dalam keadaan terikat dia tetap tenang ia menutup matanya meresapi setiap detik dengan doa dan pengharapan kepada Allah ia berdoa agar kebenaran suatu hari nanti akan menyinari kota ras dan mengusir kegelapan tubuh hanselah tiba-tiba terkulai lemas tak bisa bergerak pedannya pun terjatuh arzel mendekat 
napas busuknya menghirup udara yang sama dengan nabi muda itu kau pikir kau bisa menghentikan kanalah bisik arzal dengan nada penuh penghinaan Lihatlah dirimu sekarang arzal memerintahkan penduduk ras untuk menggali sebuah sumur tanah dan batu dikeruk menghasilkan lubang yang dalam dan gelap di tengah kota sumur itu akhir nya selesai sebuah lubang hitam yang akan menelan segala harapan nabi hansalah dibawa ke tepi sumur matanya tetap terarah ke langit mencari
pertolongan dan kebijaksanaan dari yang maha kuasa arzal berkata dengan suara bergemuru inilah akhir dari perjuanganmu hansalah kau akan mati perlahan dalam kegelapan dan kesendirian Nabi hansalah kemudian dengan kasar dibuang ke dalam sumur jeritan dan isakan penduduk memenuhi udara malam tetapi tak ada yang berani melawan perintah arzal sebuah batu besar kemudian digulingkan menutupi mulut sumur menyeger nasib hansalah di dalam kegelapan udara dalam sumur
penuh dengan kesedihan dan keputusasaan tetapi hansalah tetap berdoa memohon kepada Allah agar diberikan kekuatan hari-hari berlalu dan dalam sumur itu hansela berjuang melawan rasa sakit dan kelaparan dalam kedelapan sumur hansela akhirnya menutup matanya untuk selamanya mengakhiri perjuangan penuh keberanian dan ketabahannya kekejaman arzal dan pengikutnya tidak berhenti pada kematian nabi hansalah justru setelah kematian sang nabi mereka menjadi lebih ganas dan tak terkendali 
tradisi-tradisi baru yang tabu dan menjijikan pun mulai bermunculan di tengah masyarakat ras meracuni moral dan nilai yang pernah diajarkan oleh Nabi hansalah sebuah praktik baru yang sangat terlarang dan menggemparkan menjadi tren di kalangan kaum Pras mereka menguli Wan lewat dubur perbuatan yang secara eksplisit diharamkan dan dipandang sebagai penghinaan terhadap martabat dan kehormatan wanita dengan kejamnya arsal mengajarkan bahwa wanita hanyalah objek untuk
memenuhi nafsu dan keinginan duniawi praktik ini membuat hati penduduk ras semakin keras dan hubungan kemanusiaan terasa semakin hambar perhatikan kata arzal kepada para pengikutnya suatu hari dengan senyum licik di wajahnya Jangan biarkan apapun menghentikanmu kita adalah tuan atas nasib kita sendiri dan wanita adalah alat untuk kesenangan kita arzal dengan Aura kekejamannya mempromosikan praktik ini sebagai bentuk pemontakan terhadap ajaran dan norma yang sel ini
dipegang teguhleh masyarakat dia berargumen bahwa tradisi baru ini adalah simbol kebebasan dan penolakan terhadapala bent aturan dan larangan yang sebelumnya dikenal masyarakat ras penduduk ras yang sudahangetakutanengaruh [Musik] aral ikuti dan menerima praktik tercela tersebut takut akan mendapatkan siksaan dan hukuman yang lebih buruk jika mereka menentan wanita wanita di kota itu hidup 
 
dalam ketakutan dan kehinaan yang mendalam mereka diperlakukan tidak lebih dari objek belaka kehilangan hak dan martabat mereka sebagai manusia rasa sakit dan penghinaan yang mereka alami menyebar seperti racun yang mematikan merusak tali-tali kekeluargaan dan menghancurkan jiwa mereka yang paling malam demi malam penuh dengan teriakan isakan dinding-dinding rumah tidak lagi menjadi pelindung tetapi menjadi saksi bisu atas kekejaman dan perbuatan tercela yang terjadi
langit ras yang dulunya cerah dan penuh harapan kini selalu kelabu seolah merasakan duka dan derita yang dialami oleh penduduknya di tengah kegelapan moral yang melanda ada satu orang yang masih mencoba bertahan dan mempertahankan keimanan mereka dia berdoa dan berharap bahwa suatu hari Kebenaran akan menang dan tradisi-tradisi jahat ini akan dihapus Nam unuk ini kotas terus tengelam juran keputusasaan dihantui praktik-praktik tercela yang tak kunjung [Musik] berakhir
langit ras petang Itu tampak begitu muram dan penuh amarah seperah bet parahnya kez yang terjadi diahnya arzal dan pengikutnya sedang berkumpul di alun-alun kotauh danwa ter rajaus dengan suara penuh keangkuhan Lihatlah kita telah bebas dari belenggu-belenggu aturan yang membelenggu kita kita adalah tuan atas takdir kita sendiri tiba-tiba langit menjadi gelap dan angin kencang Berti menggetarkan seluruh 
 
penjuru kota muncah Malaikat Jibril dalam wujud yang penuh kemuliaan dan kekuasaan menghadapkan diri kepada arzal dan kaumnya yang tengah tenggelam dalam kenistaan arzalus Dani orang-orang yang terhilang ujar Malaikat Jibril dengan suara yang berdemak ke seluruh penjuru kota atas nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang aku memberikan peringatan terakhir kembalilah ke jalan yang benar atau rasakan azab yang akan menimpa kalian semua namun arzal
dan pengikutnya hanya menertawakan peringatan itu apakah kamu mengira kami akan takut dan tunduk pada omongan kosongmu Kami adalah penguasa bumi ini Jibril mengangkat tangannya ke langit dan dengan suara yang mengguncang bumi ia berteriak maka rasakanlah azab atas apa yang kalian telah perbuat langit seakan runtuh dan dua Bukit Besar alhit dan alhuit dipindahkan atas izin Allah dengan temurung yang dahsyat bukit-bukit itu Mena kota ras menghancurkan semua yang ada
di jalannya sebuah teriakan Dahsyat menggema dan sekejap semua yang ada di ras berubah menjadi batu hitam termasuk manusia binatang dan barang-barang mereka hanya sat yangamat dari asikan itu cercah keimanan di hatinya dia berlari melarikan diri dari kengerian yang menimpa kota itu dan selamat dari azab yang menghancurkan tahun-tahun berlalu dan pada erah kekuasaan raja Zulkarnain orang yang selamat itu 

Sisa 1 Orang | Kisah Kaum yang Suka Selonong Lewat Belakang, Diomelin Malaikat Jibril

menceritakan kisah tragis yang terjadi biras Dia bercerita tentang keangkuhan kedurjanaan arzal dan raja tarus beserta penduduknya tentang kematian nabi hansalah yang mulia dan tentang azab dari langit yang telah memusnahkan seluruh kota dengan mata berkaca-kaca dia berujar semoga kisah ini
menjadi pelajaran bagi kita semua agar kita selalu berpegang teguh pada kebenaran dan keadilan dan tidak terperosok dalam kezaliman dan kesesatan Raja Zulkarnain berkata Subhanallah Semoga kita termasuk orang-orang yang pek terhadap peringatan Allah dan begitulah kisah kaum ras berakhir meninggalkan jejak dan pelajaran yang mendalam bagi umat manusia Sampai Akhir Zaman semoga kisah ini bisa menginspirasi kita semua wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh oh
Baca juga  Inilah Jawaban Cerdas Abu Nawas dan Fakta Ilmiahnya