Legenda Nyi Roro Kidul | Cerita Rakyat Jawa Barat

Legenda Nyi Roro Kidul | Cerita Rakyat Jawa Barat 1

Legenda Nyi Roro Kidul | Cerita Rakyat Jawa Barat 

Legenda Nyi Roro Kidul | Cerita Rakyat Jawa Barat Alkisah dahulu kala ada sebuah kerajaan di daerah Pajajaran, yang dipimpin oleh prabu Munding Wangi atau biasa dikenal prabu Siliwangi ke-6. Sang prabu memiliki kegemaran berburu hewan di hutan. Kegiatan tersebut biasa dia lakukan
seorang diri dengan bersenjatakan busur dan anak panah tanpa pengawalan prajurit istana. Suatu hari saat sedang berburu, tanpa sadar sang prabu telah masuk kedalam hutan yang lebih jauh karena keasikan mengejar hewan buruan. Akhirnya sang prabu pun tersesat dihutan tersebut. ” Aneh
sekali hutan ini aku sama sekali tidak bisa menemukan jalan keluar. Apakah aku sudah tersesat ? ” Prabu siliwangi merasa putus asa dengan keadaanya.
Akhirnya sang prabu memutuskan untuk beristirahat sejenak. 
Legenda Nyi Roro Kidul | Cerita Rakyat Jawa Barat
Legenda Nyi Roro Kidul | Cerita Rakyat Jawa Barat
 
Dari kejauhan terlihat samar
sosok seorang wanita cantik nan jelita.
Sang prabu merasa lega kemudian ia mendekat
dan menyapa wanita tersebut.
” Maaf jika lancang, sepertinya saya tersesat dihutan ini,
apakah anda bersedia membantu saya ?”
” Ohhh…ada seseorang yang tersesat rupanya ?

Bagaimana bisa tuan masuk
dan tersesat di tengah hutan seperti ini ? ”
” Saya terlalu asik mengejar hewan buruan
sampai tidak memperhatikan arah.
Apakah anda bersedia menunjukan
jalan keluar dari hutan ini ? “

” Baik tuan, saya bersedia membantu
akan tetapi ada syarat yang harus tuan penuhi !”
” Apakah syarat itu ? ”
” Selama ini saya hidup sendirian,
tinggal lah bersamaku untuk beberapa waktu,
maka akan aku tunjukan jalan keluar. 
 

Prabu Siliwangi merasa tidak keberatan
dengan syarat yang di ajukan
Diajaklah sang prabu pulang ke rumah wanita tersebut.
” Inikah tempat tinggalmu ?
Siapakah engkau itu sebenarnya ? “

Wanita itu tidak menjawab pertanyaan sang prabu,
dia hanya tersenyum dan mempersilahkan masuk.
Berjalanya waktu prabu Siliwangi
akhirnya jatuh cinta pada wanita itu
dan memutuskan menikahinya.
Tanpa disadari sang prabu

telah tinggal terlalu lama di tempat itu.
Dia merasa sudah saatnya ia kembali
memimpin kerajaanya di Pajajaran.
Prabu Siliwangi kemudian meminta izin kepada istrinya.
Sang istri mengizinkanya dan berpesan untuk selalu menjaga
kesehatan serta sesekali kembali ke hutan

untuk sekedar menengoknya.
Prabu Siliwangi berjanji
jika ia kembali berburu
Dia akan mampir untuk menemuinya.
Kemudian sang istri mengutus prajuritnya
untuk mengantarkan keluar dari hutan. 

Legenda Nyi Roro Kidul | Cerita Rakyat Jawa Barat 

Sesampainya di kerajaan,
semua orang terkejut bercampur haru
menyambut kedatangan prabu Siliwangi.
Mereka mengira bahwa selama ini
rajanya telah meninggal dan tidak akan pernah kembali.
Waktu berlalu begitu saja,
prabu Siliwangi kini tengah disibukan dengan pekerjaan

yang menumpuk akibat kepergianya.
Ia pun melupakan istrinya yang tinggal ditengah hutan itu.
Suatu malam ketika sang prabu
tengah tertidur pulas.
Dia samar mendengar suara tangisan bayi.
Dia terbangun dan bergegas

mencari asal suara tangisan tersebut.
Ketika sang prabu membuka pintu istana.
Dia terkejut tampak dihadapanya
bayi kecil yang sedang menangis.
Prabu merasa bingung pada bayi itu
kemudian menggendongnya bermaksud
menyerahkan kepada dayang istana.

Tib- tiba muncul sinar terang
menyilaukan mata dihadapannya.
Dibalik sinar tersebut munculah sosok
wanita yang tidak asing bagi sang prabu.

Dia adalah istri yang tinggal di dalam hutan.
Sang istri mengatakan bahwa bayi itu adalah anak mereka
dan meminta sang prabu untuk
merawatnya selayaknya manusia.
Belum sempat bertanya banyak kepada istrinya

dalam sekejap sang istri telah menghilang.
Prabu Siliwangi kemudian membawa bayi tersebut masuk
dan memberikan nama yaitu Putri Kadita. 
 
Putri Kadita kini tumbuh menjadi gadis yang cantik
dan berbudi pekerti baik.
Namun ada kalanya saat melihat kecantikan putrinya
prabu Siliwangi teringat akan sosok sang istri.

Sudah berkali-kali ia mencoba mencari keberadaan istrinya
ke dalam hutan namun hasilnya sia-sia.
Berjalanya waktu, Prabu Siliwangi
mulai mengkhawatirkan akan kerajaannya.
Dia tidak memiliki istri dan anak laki-laki
sebagai penerusnya kelak.
” Putriku !

Ayah ingin meminta persetujuanmu untuk menikah lagi !
Agar mendapatkan putra
sehingga bisa meneruskan tahta kerajaan ini !”
” Baiklah ayahanda,
jika itu kehendak ayahanda
dan demi kebaikan negeri ini,

tentu aku menyetujuinya !”
Tidak lama kemudian,
Prabu Siliwangi pun menikah
dengan seorang wanita bangsawan
bernama Dewi Mutiara.
Beberapa bulan berlalu terdengar kabar

bahwa Dewi Mutiara mengandung seorang bayi laki-laki.
Kabar ini disambut suka cita oleh Prabu dan Putri Kadita
serta seluruh rakyat Pajajaran.
Namun ditengah kehamilannya
Dewi Mutiara berubah menjadi ratu yang pemarah.
egois dan suka memerintah.
 
 ” Kakanda !
Aku ingin setiap hari makan makanan mewah
seperti saat jamuan istana !”
” Baiklah istriku, sabar !
akan kuperintahkan juru masak istana

untuk segera menyiapkannya. ”
Pada awalnya Prabu Siliwangi
memenuhi semua permintaan istrinya itu.
Namun permintaan Dewi Mutiara
semakin hari semakin aneh.

” Kakanda, demi kelancaran kehamilanku
aku ada permintaan !
Aku ingin Putri Kadita
pergi dari istana kita !”
” Dinda !!!!
Tentu saja aku tidak bisa memenuhi hal itu.
Dia itu putri semata wayangku
yang ku besarkan dari kecil,
tentu tak tega aku menyuruhnya

untuk keluar dari istana ini !”
Mendengar penolakan tersebut,
Dewi mutiara merasa kecewa,
kesal dan sangat marah.
Dia menganggap selama Putri Kadita berada di istana,
kasih sayang sang prabu akan selalu terbagi menjadi dua.
Dewi Mutiara mencari cara
untuk menyingkirkan sang putri.

Dia pun pergi menemui dukun sakti.
Dia rela membayar mahal asalkan bisa membuat
putri kadita terusir dari istana. 
 
Suatu malam sang Putri Kadita sedang tertidur ,
muncul asap tebal berbau busuk menyelimuti tubuhnya
namun anehnya sang putri tidak merasakannya.
Pagi harinya seluruh tubuh Putri Kadita

berubah menyeramkan.
sang putri terkejut dengan apa yang terjadi pada tubuhnya.
Prabu Siliwangi dengan sigap
memanggil tabib untuk mengobati sang putri.

Seluruh tabib dari berbagai
penjuru negeri telah didatangkan.
Akan tetapi ,
tidak ada seorangpun yang mampu menyembuhkanya.
Pada saat itulah Dewi Mutiara menyampaikan niat jahat.

” Kakanda !
Alangkah baiknya jika Putri Kadita
diasingkan dari kerajaan.
karena sekarang sudah tidak ada satupun tabib
yang mampu menyembuhkannya ! ”
” Bisa saja penyakit itu menyebar
dan menular ke calon putra kita

serta rakyat kita ! ”
” Pertimbangkanlah hal ini demi kerajaan kita !”
Prabu Siliwangi mulai terhasut oleh
bisikan jahat Dewi Mutiara.
Dengan berat hati
Prabu merelakan putrinya itu keluar dari istana.

” Jagalah dirimu baik-baik putriku !
Maafkanlah ayahmu ini,
tidak sanggup melakukan apa-apa untukmu.”
” Tidak apa-apa ayah,
aku pasti akan baik-baik saja.”

Akhirnya Putri Kadita meninggalkan istana kerajaan.
Putri pergi menuju hutan untuk bertapa.
Dengan tujuan segera diberikan kesembuhan
dari penyakit yang ia derita.
Di tengah bertapanya,
sang putri mendapatkan pesan dari seseorang. 
 
” Pergilah ke pantai selatan !”
” Pergilah ke pantai selatan !”
Putri Kadita bingung dengan jawaban tersebut.
Dia bertanya siapakah orang itu ?
” Aku adalah ibumu wahai anakku ! ”
Kelak kau akan bertemu denganku ! “

” Sekarang, pergi lah terlebih dahulu ke pantai selatan !”
Putri Kadita yakin dengan pesan yang dia terima.
Dia pun segera pergi ke pantai selatan.
Berhari-hari dia berjalan menuju ke pantai selatan.

Panas, hujan bukan penghalang bagi sang putri
agar segera sampai di tempat yang dia tuju.
Sesampainya di pantai selatan
Putri Kadita bingung dengan apa yang harus dia lakukan.
Karena pesan dari sang ibu
hanyalah menuntunya untuk pergi ke tempat itu. 
 
Putri K adita hanya diam tertegun
melihat deburan ombak besar khas laut selatan.
Ditengah lamunanya suara sang Ibu terdengar kembali.
” Masuklah kedalam laut
dan menyatulah dengan alam sekitarmu ! ”
” Menyatulah dengan alam sekitarmu.”

Dengan penuh keyakinan
akhirnya Putri Kadita segera melompat ke dalam laut.
Seketika semua bintik di tubuhnya
perlahan mulai menghilang.
Tidak hanya itu,
dia juga berubah menjadi gadis yang lebih cantik.
Putri kadita bersyukur dengan kesembuhanya
dan berniat membalas kebaikan yang ia dapatkan.

Maka Putri Kadita akhirnya memutuskan
untuk tinggal di laut
dan membangun istana serta mengumpulkan ribuan pasukan.
Sejak saat itu
Putri Kadita dikenal sebagai
Nyi Roro Kidul.
Disclamer:
Penulis adalah seorang pemerhati pendidikan anak-anak di indoneisa. Semua tulisan dan isi dalam website bloggerbanyumas.com ini adalah dirangkum, diambil, di copy dari berbagai sumber di dunia internet. Tulisan dan konten yang terdapat dalam website ini BUKAN hak cipta dari penulis bloggerbanyumas.com. Jika ada tulisan atau isi konten yang tidak sesuai dan melanggar hak cipta, silahkan hubungi penulis agar segera dihapus. Terima Kasih. jangan lupa share ke yang lain yah semoga bisa menghibur dan menambah wawasan.

 

Baca juga  Legenda Gunung Merapi | Cerita Rakyat Jawa Tengah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *