MEMBUNUH GEROMBOLAN PERAMPOK HANYA DENGAN SANDAL
Assalamualaikum semuanya semoga Allah
senantiasa memberikan keberkahan kepada
kita semuanya amin ya robbal alamin Pada suatu hari di bulan Safar Syekh
Abdul Qodir Jaelani sedang mengambil air
wudhu dengan memakai sandal yang terbuat
dari kayu Kemudian beliau menuju tempat
senantiasa memberikan keberkahan kepada
kita semuanya amin ya robbal alamin Pada suatu hari di bulan Safar Syekh
Abdul Qodir Jaelani sedang mengambil air
wudhu dengan memakai sandal yang terbuat
dari kayu Kemudian beliau menuju tempat
dimana beliau bersama santrinya biasa
menunaikan sholat karena sandalnya yang
dipakai masih basah beliau lalu
melepasnya dan menaruh tepat di samping
beliau setelah beliau selesai menunaikan
salat tiba-tiba beliau berteriak dan
melemparkan salah satu sandalnya ke
udara sandal itu pun terbang ke atas dan
seketika menghilang
tidak berselang lama beliau kembali
berteriak dan melemparkan sandal
keduanya
sandal yang kedua ini juga terbang ke
atas dan seketika menghilang
menyaksikan
perilaku aneh dari gurunya
murid-muridnya tak ada yang berani
bertanya
selang 20 hari Paskah kejadian itu
barulah terungkap Kenapa gurunya berbuat
demikian
pada hari itu datang rombongan kabilah
sowan kepada Syekh Abdul Qodir Jaelani
murid-muridnya tak ada yang berani
bertanya
selang 20 hari Paskah kejadian itu
barulah terungkap Kenapa gurunya berbuat
demikian
pada hari itu datang rombongan kabilah
sowan kepada Syekh Abdul Qodir Jaelani
mereka membawa berbagai macam hadiah
sebagai tanda rasa terima kasihnya
kedatangan rombongan kabilah tersebut
disambut oleh kedua murid Syekh Abdul
Qodir Jaelani
kedua murid inilah yang juga ikut
menyaksikan perilaku aneh gurunya tempo
hari
lalu kedua murid ini menanyakan maksud
kedatangan rombongan kabilah tersebut
kami ingin sowan kepada guru kalian
sekaligus mengucapkan terima kasih
karena telah menolong kami sewaktu di
perjalanan kata salah satu rombongan
kabilah
Mendengar hal itu kedua murid saya Abdul
Qodir Jaelani menjadi heran karena
selama ini gurunya tidak pernah
bepergian jauh sementara rombongan
kabilah itu merupakan orang-orang yang
berasal dari kota yang jauh
tak hanya memberikan hadiah mereka juga
mengembalikan kedua sandal milik Syekh
selama ini gurunya tidak pernah
bepergian jauh sementara rombongan
kabilah itu merupakan orang-orang yang
berasal dari kota yang jauh
tak hanya memberikan hadiah mereka juga
mengembalikan kedua sandal milik Syekh
Abdul Qodir Jaelani
melihat sandal guru ada pada mereka
bertambah heranlah kedua murid Syekh
Abdul Qodir Jaelani
Kenapa sandal guru kami ada pada kalian
tanya kedua murid tersebut
ketua rombongan kabilah kemudian
bercerita
20 hari yang lalu Kami sedang melakukan
perjalanan untuk pergi Berdagang di
tengah perjalanan tiba-tiba kami
dihadang oleh sekawanan
MEMBUNUH GEROMBOLAN PERAMPOK HANYA DENGAN SANDAL
perampok para
perampok itu menjarah seluruh barang
dagangan kami setelah mereka berhasil
menjarah seluruh barang dagangan para
perampok itu berkumpul di sebuah Lembah
untuk membagi hasil jarahannya disaat
perampok itu menjarah seluruh barang
dagangan kami setelah mereka berhasil
menjarah seluruh barang dagangan para
perampok itu berkumpul di sebuah Lembah
untuk membagi hasil jarahannya disaat
itulah ada salah satu rombongan kami
yang bernazar
andai saya Abdul Qodir Jaelani ada di
sini kami akan bernazar untuk Memberikan
sebagian harta kami jika kami Selamat
tidak lama setelah nama Syekh Abdul
Qodir Jaelani disebut kami langsung
mendengar teriakan keras teriakan
tersebut berasal dari kawanan perampok
yang sedang membagi hasil rampasannya di
lembah itu karena penasaran kami pun
segera menuju ke arah teriakan
saat kami tiba di sana kami melihat para
perampok itu nampak ketakutan dan
kesakitan
Awalnya kami menduga bahwa kawanan
perampok itu sedang diserang oleh para
perampok lain
namun di lembah tersebut
kami tidak melihat ada orang lain
kecuali kawanan perampok yang telah
menjarah harta kami semua anak buahnya
mati kecuali satu yaitu pemimpin si
perampok dengan diliputi ketakutan
pimpinan perampok yang masih hidup
memanggil kami
kami tidak melihat ada orang lain
kecuali kawanan perampok yang telah
menjarah harta kami semua anak buahnya
mati kecuali satu yaitu pemimpin si
perampok dengan diliputi ketakutan
pimpinan perampok yang masih hidup
memanggil kami
kemarilah ambil ini seluruh harta kalian
seluruh anak buahku mati oleh dua sandal
basah ini ini sungguh aneh kata pimpinan
perampok itu setelah berkata demikian
pemimpin perampok itu pun segera lari
meninggalkan anak buahnya yang sudah
mati dan ternyata salah satu dari kami
ada yang mengenali kalau sandal ini
adalah milik guru kalian Itulah sebabnya
kami datang ke sini untuk menemui guru
kalian Kami ingin berterima kasih
sekalian mengembalikan sandal guru
kalian kata pemimpin rombongan kabilah
menjelaskan
kedua murid Syekh Abdul Qodir Jaelani
Ini akhirnya mengetahui apa yang
menyebabkan gurunya bertingkah aneh
tempo hari lalu
kisah berikutnya adalah Karomah jubah
Syekh Abdul Qodir Jaelani
waliyullah Syekh Abdul Qodir Jaelani
merupakan ulama yang memiliki banyak
Karomah adanya Karomah pada diri Syekh
Abdul Qodir Jaelani menunjukkan bahwa
beliau merupakan salah satu wali pilihan
Allah
walaupun beliau dikenal sebagai wali
yang Harimau dan
pemimpinnya para wali
Namun ternyata ada juga orang yang tidak
menyukainya
dia adalah Abdul Somad bin Umam seorang
saudagar paling kaya di kota Baghdad
kekayaannya inilah yang membuatnya
Namun ternyata ada juga orang yang tidak
menyukainya
dia adalah Abdul Somad bin Umam seorang
saudagar paling kaya di kota Baghdad
kekayaannya inilah yang membuatnya
memiliki sifat sombong dan takabur ia
menyatakan dengan terang-terangan bahwa
tidak menyukai Syekh Abdul Qodir Jaelani
dan tidak mempercayai cerita Karomah
yang dikaitkan dengan Syekh Abdul Qodir
Jaelani hingga pada suatu ketika saat
hari Jumat dia berjalan lewat
madrasahnya Syekh Abdul Qodir Jaelani
kemudian terdengar seruan azan untuk
menunaikan salat Jumat
saudagar kaya ini lalu memutuskan untuk
salat Jumat di
tempatnya Syekh Abdul
Qodir Jaelani dalam hatinya ia bergumam
dan mempertanyakan apa sih keistimewaan
dan keunggulan Syekh Abdul Qodir Jailani
sehingga banyak orang-orang yang
mengikutinya singkat cerita saudagar ini
Qodir Jaelani dalam hatinya ia bergumam
dan mempertanyakan apa sih keistimewaan
dan keunggulan Syekh Abdul Qodir Jailani
sehingga banyak orang-orang yang
mengikutinya singkat cerita saudagar ini
sudah duduk berada di bawah mimbar dan
kebetulan Syekh Abdul Qodir Jaelani yang
menjadi khatib Jumat saat Syekh Abdul
Qodir Jaelani Tengah menyampaikan
khutbahnya tiba-tiba saudagar tersebut
merasakan mules perutnya dan ingin buang
hajat mau keluar tapi ia merasa malu
karena kondisi Masjid saat itu sudah
penuh dengan jamaah akhirnya Syekh Abdul
Qodir Jaelani menghentikan khotbahnya
sementara Dia turun dari tangga mimbar
berdiri di hadapan saudagar tersebut dan
menutupinya dengan bagian bawah juga di
saat itulah saudagar ini merasa dirinya
berada di sebuah Lembah Hijau yang indah
akhirnya ia pun menunaikan hajatnya dan
setelah itu ia kembali berwudhu
setelah selesai anehnya saudagar ini
merasa kembali berada di bawah jubah
Syekh Abdul Qodir Jailani Syekh Abdul
Qodir Jaelani pun kembali naik mimbar
dan melanjutkan
khotbahnya atas
peristiwa yang dialaminya saudagar
tersebut mulai mempercayai Karomah Syekh
Abdul Qodir Jaelani dulunya yang merasa
jengkel tidak senang dan lain sebagainya
setelah kejadian itu ia merasa tentram
dan tidak menaruh benci sama sekali
peristiwa yang dialaminya saudagar
tersebut mulai mempercayai Karomah Syekh
Abdul Qodir Jaelani dulunya yang merasa
jengkel tidak senang dan lain sebagainya
setelah kejadian itu ia merasa tentram
dan tidak menaruh benci sama sekali
kepada Syekh Abdul Qodir Jaelani
pembuktian akan Karomah dari Syekh Abdul
Qodir Jaelani semakin diyakini oleh
saudagar ini pasalnya ketika ia
melakukan perjalanan Berniaga ke suatu
daerah ia menemukan sebuah Lembah Hijau
persis seperti yang dialami saat berada
di bawah jubah Syekh Abdul Qodir Jaelani
kisah berikutnya adalah mandi junub
sampai 40 kali dalam semalam
saat Syekh Abdul Qodir Jaelani masih
muda ia melakukan pengembaraan di
pinggiran kota Baghdad tidak Berapa lama
kemudian ia menjumpai sebuah rumah yang
jauh dari pemukiman penduduk
tiba-tiba pintu rumah tersebut terbuka
dari balik pintu seseorang Memanggil
nama beliau beliau
merasa orang itu
pernah ia kenal sebelumnya tapi entah
siapa dan dimana kenalnya beliau pun
lantas menghampiri orang tersebut yang
tengah berdiri di depan pintu rumah
Katakan padaku apa yang kau minta kepada
Allah Apa yang kau doakan kemarin tanya
orang itu
pernah ia kenal sebelumnya tapi entah
siapa dan dimana kenalnya beliau pun
lantas menghampiri orang tersebut yang
tengah berdiri di depan pintu rumah
Katakan padaku apa yang kau minta kepada
Allah Apa yang kau doakan kemarin tanya
orang itu
mendengar pertanyaan yang tiba-tiba
tersebut beliau pun kaget dan hanya Diam
Terpaku
sesaat beliau mencoba mengingat-ingat
kembali Doa apa yang pernah beliau
panjatkan namun belum juga menemukannya
orang tersebut kemudian menatap tajam
Syekh Abdul Qodir Jaelani karena tak
kunjung memberikan jawaban tiba-tiba
orang itu membanting pintu dengan keras
sehingga debu-debu beterbangan dan
mengotori nyaris seluruh tubuh Syekh
Abdul Qodir Jaelani
setelah pintu rumah tertutup beliau pun
lalu pergi meninggalkan rumah tersebut
di sepanjang perjalanan beliau berusaha
mengingat Doa apa yang telah Ia
panjatkan kepada Allah hingga akhirnya
beliau pun teringat akan doa yang beliau
panjatkan beliau lantas segera kembali
mendatangi rumah tersebut akan tetapi
di sepanjang perjalanan beliau berusaha
mengingat Doa apa yang telah Ia
panjatkan kepada Allah hingga akhirnya
beliau pun teringat akan doa yang beliau
panjatkan beliau lantas segera kembali
mendatangi rumah tersebut akan tetapi
Sesampainya di tempat itu beliau tak
melihat ada bangunan rumah yang ada
hanya Hamparan tanah kosong dalam hati
beliau bergumam bahwa orang tersebut
bukanlah orang sembarangan beliau pun
melanjutkan kembali pengembaraannya saat
menjelang malam hujan turun dengan
derasnya ketika beliau kebingungan
mencari tempat berteduh tiba-tiba ada
tangan gaib yang menuntun beliau menuju
sebuah rumah seperti bangunan zawiyah
Sesampainya di depan rumah tersebut
ternyata pintunya terkunci sehingga
beliau tidak dapat masuk ke dalamnya Di
saat itulah hal aneh kembali
terjadi
pada beliau tiba-tiba beliau dilanda
rasa kantuk yang amat sangat seketika
itu beliau pun Langsung tertidur dalam
tidurnya beliau bermimpi yang membuat
pada beliau tiba-tiba beliau dilanda
rasa kantuk yang amat sangat seketika
itu beliau pun Langsung tertidur dalam
tidurnya beliau bermimpi yang membuat
dirinya berhadas besar beliau pun
langsung terbangun di tengah Dinginnya
malam beliau pergi ke sungai Tigris
untuk mandi dan berwudhu setelah selesai
bersuci beliau kembali ke teras rumah
tersebut dan anehnya rasa tanduk
tiba-tiba kembali melanda Ia pun
tertidur dan bermimpi yang membuat
dirinya kembali mengalami hadas besar
Padahal saat itu cuacanya sangat dingin
sekali akan tetapi beliau tetap pergi ke
sungai Tigris untuk kembali mandi dan
berwudhu sebab beliau tidak ingin
dirinya dalam keadaan kotor dan
peristiwa ini berlangsung sampai 40 kali
Keesokan paginya pintu rumah dibuka dan
beliau pun dipersilahkan masuk ternyata
rumah tersebut adalah milik Syekh
Muhammad
inilah orang yang tempo hari beliau cari
untuk memberikan jawaban atas
pertanyaannya namun beliau tidak bisa
menemukan rumahnya karena yang ia dapati
adalah Hamparan tanah kosong kemudian
sahabat bangkit untuk mengucapkan salam
kepada beliau dengan penuh
beliau dan berkata
menemukan rumahnya karena yang ia dapati
adalah Hamparan tanah kosong kemudian
sahabat bangkit untuk mengucapkan salam
kepada beliau dengan penuh
beliau dan berkata
wahai anakku Abdul Qodir hari ini adalah
Keberuntungan milik kami esok engkaulah
pemiliknya Jangan pernah tinggalkan
jalan ini
sejak saat itulah Syekh Abdul Qodir
Jaelani menjadi muridnya Syekh Muhammad
syekhmad adalah guru pertamanya Syekh
Abdul Qodir Jaelani kisah berikutnya
adalah Syekh Abdul Qodir Jaelani bertemu
para wali abdal pada suatu malam Syekh
Abdul Qodir keluar dari kamarnya
diam-diam salah seorang muridnya
mengikutinya dari belakang ketika Syekh
Abdul Qodir menunjuk pintu itu pun
pelan-pelan terbuka
keajaiban mulai terjadi ketika Syekh
Abdul Qodir sampai di gerbang kota
Baghdad pintu gerbang itu pun terbuka
dengan sendirinya seakan mempersilahkan
Syekh Abdul Qodir untuk melewatinya
perjalanan selanjutnya bagai mimpi meski
mengikuti gurunya berjalan dengan santai
si murid merasa telah melintasi beberapa
kota hingga
akhirnya sampailah mereka di
sebuah rumah sederhana di pinggiran kota
yang asing bagi sang murid dari dalam
rumah terdengar erangan seseorang
seperti terkena demam sementara di
beranda rumah Duduk 6 orang pria paruh
sebuah rumah sederhana di pinggiran kota
yang asing bagi sang murid dari dalam
rumah terdengar erangan seseorang
seperti terkena demam sementara di
beranda rumah Duduk 6 orang pria paruh
baya menunggu dengan raut muka tenang
ketika Syekh Abdul Qodir Jailani
menghampiri mereka mereka menyambutnya
dengan raut gembira dan mengantar beliau
masuk ke dalam rumah Tak lama suara
erangan terdengar makin meninggi
diiringi ucapan Allah Allah beberapa
kali
Kian lama suara itu Kian melemah
kemudian menjadi Hening tak lama
berselang pintu rumah terbuka seorang
pria dengan wajah berwibawa
keluar membopong jenazah dengan langkah
tenang meninggalkan rumah setelah itu
Syekh Abdul Qodir dan keenam orang
tersebut menyusulnya kemudian dari arah
yang tidak diketahui datang seorang pria
berambut gondrong berpakaian seperti
Pertapa di hadapan sehat Abdul Qodir ia
mengucapkan dua kalimat syahadat lalu
mencukur rambutnya
mulai sekarang namamu Muhammad kata
Syekh Abdul Qodir pada lelaki tersebut
lalu Beliau berpaling menghadap kepada
keenam orang lainnya mulai saat ini
Muhammad menggantikan Saudara kalian
yang wafat itu kata Syekh Abdul Qodir
Jaelani melanjutkan beliau pun lalu
pergi meninggalkan mereka dan pulang
kembali ke rumahnya sang murid pun
segera mengikuti beliau dari belakang
dengan cara diam-diam keesokan harinya
yang wafat itu kata Syekh Abdul Qodir
Jaelani melanjutkan beliau pun lalu
pergi meninggalkan mereka dan pulang
kembali ke rumahnya sang murid pun
segera mengikuti beliau dari belakang
dengan cara diam-diam keesokan harinya
setelah pengajian Syekh Abdul Qodir
memanggil murid yang mengikutinya
semalam
duduklah sejenak dan Berjanjilah Selama
aku masih hidup jangan kau ceritakan
kepada siapapun peristiwa yang kau lihat
semalam tempat yang kita datangi semalam
adalah Negeri nahawan 6 orang yang kau
lihat di beranda rumah itu mereka adalah
para wali abdal sementara
orang yang mengerang kesakitan adalah
anggota ketujuh Wali abdal yang sedang
mengalami sakratul maut sedangkan pria
yang membopong jenazah itu adalah
saudaraku dialah Nabi Khidir
Wali abdal adalah satu tingkatan kualian
yang jumlahnya selalu tujuh orang di
sepanjang masa setiap salah seorang
diantara mereka wafat maka akan diangkat
seorang lagi untuk menggantikannya
semalam aku datang ke sana untuk
mengucapkan selamat jalan kepada salah
seorang wali abdal yang akan wafat lalu
mengangkat penggantinya yaitu orang
yang berambut gondrong yang aku potong
rambutnya kisah ini terdapat dalam kitab
alujah ini Aulia
kisah selanjutnya adalah Syekh Abdul
Qodir Jaelani bersembunyi di balik
matahari
rambutnya kisah ini terdapat dalam kitab
alujah ini Aulia
kisah selanjutnya adalah Syekh Abdul
Qodir Jaelani bersembunyi di balik
matahari
sewaktu beliau masih kecil beliau sering
digendong oleh pengasuhnya akan tetapi
Si pengasuhnya merasa heran karena
setiap beliau berada dalam pangkuannya
tiba-tiba beliau menghilang Awalnya si
pengasuh merasa panik dan setelah dicari
kesana kemari ternyata beliau terbang ke
langit bersembunyi di balik sinar
matahari
setelah beliau menginjak dewasa
pengasuhnya ini pun mengunjunginya sang
pengasuh lalu bertanya kepada Syekh
Abdul Qodir Jaelani Apakah beliau masih
sering melakukan hal yang dulu sewaktu
kecil beliau lakukan
kemudian Syekh Abdul Qodir Jaelani
menjawab itu Dulu ketika aku masih kecil
dan pada waktu itu aku masih lemah maka
aku bersembunyi di balik matahari namun
kini daya dan kekuatanku telah
sedemikian besar sehingga bila 1000
matahari datang pasti mereka semua akan
bersembunyi di balik diriku
kisah berikutnya adalah telapak kaki
Rasulullah menginjak pundak Syekh Abdul
Qodir Jaelani
pada malam Rasulullah Shallallahu Alaihi
Wasallam melakukan Mi’raj Malaikat
Jibril datang sambil membawa Buraq
telapak kaki
Buraq memancarkan cahaya
seperti cahaya rembulan Burok tersebut
Lalu diberikannya kepada Rasulullah
seketika Burok itu tidak mau diam Karena
rasa bahagianya yang luar biasa sehingga
Rasulullah bersabda wahai Burak Kenapa
engkau tidak mau diam Apa karena engkau
seperti cahaya rembulan Burok tersebut
Lalu diberikannya kepada Rasulullah
seketika Burok itu tidak mau diam Karena
rasa bahagianya yang luar biasa sehingga
Rasulullah bersabda wahai Burak Kenapa
engkau tidak mau diam Apa karena engkau
tidak mau aku tunggangi
Burok pun menjawab wahai Rasulullah
Bukan aku tidak mau akan tetapi aku
punya permintaan
permintaanku adalah nanti di hari kiamat
ketika Anda masuk ke dalam surga agar
tidak menunggangi Burok lain kecuali
saya wahai Rasulullah
Rasulullah kembali bersabda wahai Burok
permintaanmu aku kabulkan
Burok itu pun membalas wahai Rasulullah
ketika Kiranya Anda memegangi bundaku
agar menjadi ciri nanti di hari kiamat
Rasulullah lalu meletakkan kedua
tangannya di punggung Burok tersebut
karena saking gembiranya yang sangat
permintaanmu aku kabulkan
Burok itu pun membalas wahai Rasulullah
ketika Kiranya Anda memegangi bundaku
agar menjadi ciri nanti di hari kiamat
Rasulullah lalu meletakkan kedua
tangannya di punggung Burok tersebut
karena saking gembiranya yang sangat
luar biasa Burok itu membesar dan
tingginya menjadi 18 meter
sejenak Rasulullah mengamati Burok itu
beliau pun berpikir bagaimana cara
menaiki punggungnya pada saat itu adalah
datanglah ruh Syekh Abdul Qodir Jaelani
menghampiri Rasulullah
sambil menunduk Syekh Abdul Qodir
Jaelani berkata Silahkan padukan naik ke
pundak
saya Rasulullah pun menginjakkan
kakinya di pundak Syekh Abdul Qodir
Jaelani kemudian Syekh Abdul Qodir
Jaelani berdiri sehingga Rasulullah
Akhirnya bisa naik ke atas punggung
Burok di atas punggung Burok Rasulullah
berkata kepada Syekh Abdul Qodir Jaelani
kakinya di pundak Syekh Abdul Qodir
Jaelani kemudian Syekh Abdul Qodir
Jaelani berdiri sehingga Rasulullah
Akhirnya bisa naik ke atas punggung
Burok di atas punggung Burok Rasulullah
berkata kepada Syekh Abdul Qodir Jaelani
2 telapak kakiku menaiki pundakmu wahai
Abdul Qodir maka kedua kakimu akan
menaiki semua pundak wali-wali Allah di
dunia
oleh sebab itulah Syekh Abdul Qodir
Jaelani mendapat julukan sultanul Aulia
yang artinya rajanya para wali
sampai di sini dulu perjumpaan kita
Semoga anda terhibur wassalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh