NEKAT !! KISAH ABU NAWAS MENJUAL BAGINDA RAJA SEBAGAI BUDAK
Bloggerbanyumas.com – Assalamualaikum semuanya semoga Allah
senantiasa memberikan keberkahan kepada
kita semuanya amin ya robbal alamin Terkadang untuk menunjukkan suatu
praktek kejahatan kepada Baginda Raja
tidak bisa hanya sekedar melaporkannya
secara lisan namun Baginda Raja harus
mengetahuinya dengan mata kepala sendiri
bahwa masih banyak diantara rakyatnya
yang hidup sengsara seperti
diperjualbelikan sebagai budak
Hal inilah yang membuat Abu Nawas resah
dalam hatinya ia berkata
Paduka harus tahu masalah ini
kemudian Abu Nawas mencari cara untuk
melaporkannya kepada Baginda Raja
awalnya Abu Nawas akan melaporkannya
secara lisan tapi terbesit ide konyol di
benaknya
kalau melaporkan praktek perbudakan
secara lisan tentu Paduka tidak akan
percaya akan lebih meyakinkan kalau
Paduka raja yang mengalaminya sendiri
pikir Abu
senantiasa memberikan keberkahan kepada
kita semuanya amin ya robbal alamin Terkadang untuk menunjukkan suatu
praktek kejahatan kepada Baginda Raja
tidak bisa hanya sekedar melaporkannya
secara lisan namun Baginda Raja harus
mengetahuinya dengan mata kepala sendiri
bahwa masih banyak diantara rakyatnya
yang hidup sengsara seperti
diperjualbelikan sebagai budak
Hal inilah yang membuat Abu Nawas resah
dalam hatinya ia berkata
Paduka harus tahu masalah ini
kemudian Abu Nawas mencari cara untuk
melaporkannya kepada Baginda Raja
awalnya Abu Nawas akan melaporkannya
secara lisan tapi terbesit ide konyol di
benaknya
kalau melaporkan praktek perbudakan
secara lisan tentu Paduka tidak akan
percaya akan lebih meyakinkan kalau
Paduka raja yang mengalaminya sendiri
pikir Abu
Nawas
Ia pun berencana menjual Baginda Raja
sebagai budak karena menurutnya hanya
Baginda yang pantas untuk dijual
Bukankah selama ini Baginda Raja selalu
mempermainkan dirinya maka sudah
sepantasnya lah giliran Abu Nawas yang
mengerjai Baginda Raja singkat cerita
datanglah Abu Nawas ke istana menghadap
Baginda Raja
Paduka yang mulia Saya mempunyai sesuatu
yang menarik dan saya ingin
menunjukkannya hanya kepada Paduka kata
Abu Nawas Apa itu Abu Nawas tanya
Baginda Raja penasaran
pokoknya sesuatu yang tidak pernah
terlintas di benak Paduka yang mulia
terang a Bu Nawas
kalau begitu Cepatlah ajak aku ke sana
untuk menyaksikannya pinta Baginda Raja
tetapi Paduka ada
Ia pun berencana menjual Baginda Raja
sebagai budak karena menurutnya hanya
Baginda yang pantas untuk dijual
Bukankah selama ini Baginda Raja selalu
mempermainkan dirinya maka sudah
sepantasnya lah giliran Abu Nawas yang
mengerjai Baginda Raja singkat cerita
datanglah Abu Nawas ke istana menghadap
Baginda Raja
Paduka yang mulia Saya mempunyai sesuatu
yang menarik dan saya ingin
menunjukkannya hanya kepada Paduka kata
Abu Nawas Apa itu Abu Nawas tanya
Baginda Raja penasaran
pokoknya sesuatu yang tidak pernah
terlintas di benak Paduka yang mulia
terang a Bu Nawas
kalau begitu Cepatlah ajak aku ke sana
untuk menyaksikannya pinta Baginda Raja
tetapi Paduka ada
NEKAT !! KISAH ABU NAWAS MENJUAL BAGINDA RAJA SEBAGAI BUDAK
syaratnya ujar Abu
Nawas Apa itu syaratnya tanya Baginda
Raja mulai tidak sabar
Paduka harus menyamar sebagai rakyat
biasa sebab kalau Paduka menunjukkan
jati diri Paduka yang sebenarnya maka
Paduka tidak akan bisa melihat
keajaibannya jelas Abu Nawas
Karena rasa penasarannya yang begitu
besar Baginda Raja menuruti persyaratan
tersebut
setelah Baginda Raja mengganti
pakaiannya seperti pakaian orang biasa
mereka berdua segera pergi menuju sebuah
hutan
Setibanya di sana Abu Nawas mengajak
beristirahat sebentar di bawah sebuah
pohon yang besar
Paduka Istirahat di sini dulu saya akan
menunjukkan sebuah kejutan untuk Paduka
ucap Abu Nawas lalu Abu Nawas menemui
seorang badui yang berprofesi sebagai
penjual beli budak
Hai kawan aku ingin menjual budak Apakah
kau berminat banyak Abu Nawas kepada
orang
Nawas Apa itu syaratnya tanya Baginda
Raja mulai tidak sabar
Paduka harus menyamar sebagai rakyat
biasa sebab kalau Paduka menunjukkan
jati diri Paduka yang sebenarnya maka
Paduka tidak akan bisa melihat
keajaibannya jelas Abu Nawas
Karena rasa penasarannya yang begitu
besar Baginda Raja menuruti persyaratan
tersebut
setelah Baginda Raja mengganti
pakaiannya seperti pakaian orang biasa
mereka berdua segera pergi menuju sebuah
hutan
Setibanya di sana Abu Nawas mengajak
beristirahat sebentar di bawah sebuah
pohon yang besar
Paduka Istirahat di sini dulu saya akan
menunjukkan sebuah kejutan untuk Paduka
ucap Abu Nawas lalu Abu Nawas menemui
seorang badui yang berprofesi sebagai
penjual beli budak
Hai kawan aku ingin menjual budak Apakah
kau berminat banyak Abu Nawas kepada
orang
Badui
mana budaknya balas orang Baduy itu dia
sedang duduk di bawah pohon jawab Abu
Nawas sembari menunjuk ke arah Baginda
Raja
Ayolah Mari kita dekati dia Aku ingin
lihat supaya aku bisa menaksir harganya
ajak orang Baduy
tidak usah cukup dari sini saja saya
tidak tega kalau menjual dia di
hadapannya karena dia adalah temanku
kamu cukup amati dia dari sini kalau
cocok silahkan dibeli tutur Abu Nawas si
orang badui mulai melihat dengan seksama
dan mengamatinya dengan teliti
kulitnya bersih dan badannya juga sehat
pikir orang Baduy
setelah dirasa cocok Ia lalu memberi Abu
Nawas 10 keping emas sebagai tanda jadi
kemudian Abu Nawas membuat surat kuasa
yang menyatakan bahwa orang Baduy itu
sekarang mempunyai hak penuh atas
Baginda Raja
sementara Baginda Raja yang tengah duduk
menunggu Abu Nawas dihampiri orang badui
yang telah membelinya
siapa kamu tanya Baginda Raja Aku adalah
tuanmu
mana budaknya balas orang Baduy itu dia
sedang duduk di bawah pohon jawab Abu
Nawas sembari menunjuk ke arah Baginda
Raja
Ayolah Mari kita dekati dia Aku ingin
lihat supaya aku bisa menaksir harganya
ajak orang Baduy
tidak usah cukup dari sini saja saya
tidak tega kalau menjual dia di
hadapannya karena dia adalah temanku
kamu cukup amati dia dari sini kalau
cocok silahkan dibeli tutur Abu Nawas si
orang badui mulai melihat dengan seksama
dan mengamatinya dengan teliti
kulitnya bersih dan badannya juga sehat
pikir orang Baduy
setelah dirasa cocok Ia lalu memberi Abu
Nawas 10 keping emas sebagai tanda jadi
kemudian Abu Nawas membuat surat kuasa
yang menyatakan bahwa orang Baduy itu
sekarang mempunyai hak penuh atas
Baginda Raja
sementara Baginda Raja yang tengah duduk
menunggu Abu Nawas dihampiri orang badui
yang telah membelinya
siapa kamu tanya Baginda Raja Aku adalah
tuanmu
Sekarang jawab orang badui ia
tidak tahu kalau di hadapannya adalah
rajanya sendiri
Apa maksudmu tanya Baginda Raja emosi
dengar ya Abu Nawas telah menjualmu
kepadaku dan ini surat kuasa yang sudah
dibuatnya jawab orang Baduy
apa Abu Nawas menjualku sebagai budakmu
tanya Baginda Raja kaget Iya Dan mulai
saat ini kau harus tunduk pada
perintahku bentak orang Badui
kamu tahu siapa aku sebenarnya tanya
Baginda Raja
tidak dan itu tidak perlu jawab orang
Baduy lalu dengan kasarnya orang Baduy
itu menyeret paksa Baginda Raja sampai
di depan rumahnya Tak hanya itu Baginda
Raja juga diberi kapak untuk membelah
kayu-kayu besar karena saking banyaknya
tumpukan kayu melihatnya saja sudah
membuat Baginda Raja merasa ngeri
apalagi harus membelahnya satu persatu
Namun demikian Baginda Raja mencoba
memegang kapak dan mulai membelah
kayu-kayu tersebut
melihat hal itu orang Baduy merasa heran
dengan budak barunya kau ini bagaimana
sih Masa memegang tapak saja tidak bisa
bagian kapak yang tumpul kau Arahkan ke
kayu dasar budak bodoh bentak orang
tidak tahu kalau di hadapannya adalah
rajanya sendiri
Apa maksudmu tanya Baginda Raja emosi
dengar ya Abu Nawas telah menjualmu
kepadaku dan ini surat kuasa yang sudah
dibuatnya jawab orang Baduy
apa Abu Nawas menjualku sebagai budakmu
tanya Baginda Raja kaget Iya Dan mulai
saat ini kau harus tunduk pada
perintahku bentak orang Badui
kamu tahu siapa aku sebenarnya tanya
Baginda Raja
tidak dan itu tidak perlu jawab orang
Baduy lalu dengan kasarnya orang Baduy
itu menyeret paksa Baginda Raja sampai
di depan rumahnya Tak hanya itu Baginda
Raja juga diberi kapak untuk membelah
kayu-kayu besar karena saking banyaknya
tumpukan kayu melihatnya saja sudah
membuat Baginda Raja merasa ngeri
apalagi harus membelahnya satu persatu
Namun demikian Baginda Raja mencoba
memegang kapak dan mulai membelah
kayu-kayu tersebut
melihat hal itu orang Baduy merasa heran
dengan budak barunya kau ini bagaimana
sih Masa memegang tapak saja tidak bisa
bagian kapak yang tumpul kau Arahkan ke
kayu dasar budak bodoh bentak orang
Badui
kemudian Baginda Raja membalikkan arah
kapak dan mulai membelah kayu akan
tetapi Apa yang dilakukan budak barunya
terasa aneh dan kaku dalam pandangan si
Baduy dengan tatapan sinis orang badui
itu berkata kepada budak barunya
aku rugi telah membelimu kamu budak
terbodoh yang pernah aku lihat
tak tahan dirinya terus-terusan dibentak
si Baduy Baginda Raja Lantas
menghardiknya
Hai Baduy cukup semua ini Aku sudah
lelah Mendengar hal itu membuat si Baduy
bertambah emosi
kurang ajar kau ini budakku kau harus
patuh kepadaku bentak si Baduy dan
memukulnya sampai Baginda Raja terjatuh
kemudian Baginda Raja membalikkan arah
kapak dan mulai membelah kayu akan
tetapi Apa yang dilakukan budak barunya
terasa aneh dan kaku dalam pandangan si
Baduy dengan tatapan sinis orang badui
itu berkata kepada budak barunya
aku rugi telah membelimu kamu budak
terbodoh yang pernah aku lihat
tak tahan dirinya terus-terusan dibentak
si Baduy Baginda Raja Lantas
menghardiknya
Hai Baduy cukup semua ini Aku sudah
lelah Mendengar hal itu membuat si Baduy
bertambah emosi
kurang ajar kau ini budakku kau harus
patuh kepadaku bentak si Baduy dan
memukulnya sampai Baginda Raja terjatuh
Baginda Raja lalu bangkit sambil
menunjukkan simbol kerajaan sebagai
bukti bahwa dirinya adalah seorang raja
seketika si Baduy langsung takut dan
gemetaran ia segera bersimpuh di bawah
kaki Baginda Raja dan memohon ampun
sambil menangis sesenggukan
Maafkan saya Paduka yang mulia Saya
sungguh tidak tahu karena yang dikatakan
Abu Nawas katanya Paduka adalah temannya
kata si Baduy ketakutan
bagi neraca pun mengampuni si Baduy
karena apa yang dilakukannya adalah
akibat keusilan Abu Nawas tetapi kepada
Abu Nawas Baginda Raja Bukan main
Bukannya ingin rasanya ia meremas-remas
tubuh Abu Nawas Beberapa hari kemudian
Abu Nawas ditangkap dan dihadapkan
kepada Baginda
menunjukkan simbol kerajaan sebagai
bukti bahwa dirinya adalah seorang raja
seketika si Baduy langsung takut dan
gemetaran ia segera bersimpuh di bawah
kaki Baginda Raja dan memohon ampun
sambil menangis sesenggukan
Maafkan saya Paduka yang mulia Saya
sungguh tidak tahu karena yang dikatakan
Abu Nawas katanya Paduka adalah temannya
kata si Baduy ketakutan
bagi neraca pun mengampuni si Baduy
karena apa yang dilakukannya adalah
akibat keusilan Abu Nawas tetapi kepada
Abu Nawas Baginda Raja Bukan main
Bukannya ingin rasanya ia meremas-remas
tubuh Abu Nawas Beberapa hari kemudian
Abu Nawas ditangkap dan dihadapkan
kepada Baginda
Raja
kurang ajar kau Abu Nawas perbuatanmu
sangat keterlaluan Apa alasanmu
menjualku sebagai budak bentak Baginda
Raja
Maafkan hamba Paduka yang mulia
Sebenarnya saya ingin memberitahu bahwa
masih ada praktek jual beli budak di
negeri yang Paduka Pimpin Bukankah
Paduka sudah melarang hal itu kalau saya
melaporkannya secara lisan mungkin
Paduka tidak akan percaya makanya saya
ingin menunjukkannya secara langsung
tutur Abu Nawas
kurang ajar kau Abu Nawas perbuatanmu
sangat keterlaluan Apa alasanmu
menjualku sebagai budak bentak Baginda
Raja
Maafkan hamba Paduka yang mulia
Sebenarnya saya ingin memberitahu bahwa
masih ada praktek jual beli budak di
negeri yang Paduka Pimpin Bukankah
Paduka sudah melarang hal itu kalau saya
melaporkannya secara lisan mungkin
Paduka tidak akan percaya makanya saya
ingin menunjukkannya secara langsung
tutur Abu Nawas
mendengar pembelaan Abu
Nawas Baginda Raja pun terdiam dalam
benaknya membenarkan apa yang dikatakan
Abu Nawas
Lalu bagaimana dengan si Baduy itu
Paduka Apakah Paduka membebaskan dia
bisa-bisa rakyat Paduka habis dijual
olehnya kata Abu Nawas melanjutkan
itu sekarang jadi tugasmu Abu Nawas kau
dan beberapa prajurit istana datangi dia
dan tangkap dia perintah Baginda Raja
maka Abu Nawas bersama para prajurit
segera melaksanakan tugas tersebut
akhirnya Abu Nawas berhasil lolos dari
hukuman Bahkan ia malah mendapat
kepercayaan untuk menumpas praktek jual
beli budak
cerita berikutnya
dikisahkan Abu Nawas sering pergi ke
suatu kota untuk tujuan berdagang
di kota tersebut Abu Nawas selalu mampir
ke warung makan langganannya
suatu ketika
Nawas Baginda Raja pun terdiam dalam
benaknya membenarkan apa yang dikatakan
Abu Nawas
Lalu bagaimana dengan si Baduy itu
Paduka Apakah Paduka membebaskan dia
bisa-bisa rakyat Paduka habis dijual
olehnya kata Abu Nawas melanjutkan
itu sekarang jadi tugasmu Abu Nawas kau
dan beberapa prajurit istana datangi dia
dan tangkap dia perintah Baginda Raja
maka Abu Nawas bersama para prajurit
segera melaksanakan tugas tersebut
akhirnya Abu Nawas berhasil lolos dari
hukuman Bahkan ia malah mendapat
kepercayaan untuk menumpas praktek jual
beli budak
cerita berikutnya
dikisahkan Abu Nawas sering pergi ke
suatu kota untuk tujuan berdagang
di kota tersebut Abu Nawas selalu mampir
ke warung makan langganannya
suatu ketika
NEKAT !! KISAH ABU NAWAS MENJUAL BAGINDA RAJA SEBAGAI BUDAK
Abu Nawas baru saja tiba di
kota itu seperti biasa ia terlebih
dahulu mampir ke warung makan
langganannya
kawan saya pesan satu porsi ayam dan 2
butir telur Tapi bayarnya kalau dagangan
saya terjual habis Boleh tidak tanya Abu
Nawas
Oh silahkan Abu Nawas kamu kan langganan
di warung kami Tentu saja boleh jawab
pemilik warung
ketika Abu Nawas selesai makan Ia pun
lalu pergi untuk menjualkan dagangannya
setelah 3 bulan berlalu dagangan Abu
Nawas terjual habis kemudian Abu Nawas
mendatangi kembali warung makan
langganannya
Bagaimana Abu Nawas Apakah dagangannya
laris tanya pemilik warung Alhamdulillah
kawan dagangan saya laku semuanya Oh ya
kawan saya pesan makanan seperti dulu
satu porsi ayam dan 2 butir telur ucap
Abu Nawas baik Abu
kota itu seperti biasa ia terlebih
dahulu mampir ke warung makan
langganannya
kawan saya pesan satu porsi ayam dan 2
butir telur Tapi bayarnya kalau dagangan
saya terjual habis Boleh tidak tanya Abu
Nawas
Oh silahkan Abu Nawas kamu kan langganan
di warung kami Tentu saja boleh jawab
pemilik warung
ketika Abu Nawas selesai makan Ia pun
lalu pergi untuk menjualkan dagangannya
setelah 3 bulan berlalu dagangan Abu
Nawas terjual habis kemudian Abu Nawas
mendatangi kembali warung makan
langganannya
Bagaimana Abu Nawas Apakah dagangannya
laris tanya pemilik warung Alhamdulillah
kawan dagangan saya laku semuanya Oh ya
kawan saya pesan makanan seperti dulu
satu porsi ayam dan 2 butir telur ucap
Abu Nawas baik Abu
Nawas kami akan
langsung menyajikannya
setelah Abu Nawas selesai makan Ia pun
berkata saya minta total tagihannya
jangan lupa ya digabung dengan tagihan 3
bulan lalu
si pemilik warung segera menghitung
totalnya dan memberikan secarik kertas
ini semua total tagihannya Abu Nawas
cukup 200 dirham saja kata si pemilik
warung
Abu Nawas langsung terkejut mendengar
jumlah yang harus dibayarnya
apa 200 dirham hanya untuk dua porsi
ayam dan 4 butir telur kau bilang cukup
200 dirham kamu mau memeras saja ya
tanya Abu Nawas emosi
sabar dulu Abu Nawas jangan emosi begitu
harga ini sudah cukup murah Coba kau
pikir ayam yang kau makan sejak 3 bulan
lalu apabila setiap harinya dia bertelur
maka tentu akan menghasilkan ayam-ayam
yang banyak bila dijual totalnya bisa
sampai ribuan dirham tapi saya memintamu
hanya membayar cukup 200 dirham kata si
pemilik warung menjelaskan
ini tidak adil bagaimana Kok bisa yakin
satu ayam akan menghasilkan beberapa
ayam ini hanya akal-akalan mu
langsung menyajikannya
setelah Abu Nawas selesai makan Ia pun
berkata saya minta total tagihannya
jangan lupa ya digabung dengan tagihan 3
bulan lalu
si pemilik warung segera menghitung
totalnya dan memberikan secarik kertas
ini semua total tagihannya Abu Nawas
cukup 200 dirham saja kata si pemilik
warung
Abu Nawas langsung terkejut mendengar
jumlah yang harus dibayarnya
apa 200 dirham hanya untuk dua porsi
ayam dan 4 butir telur kau bilang cukup
200 dirham kamu mau memeras saja ya
tanya Abu Nawas emosi
sabar dulu Abu Nawas jangan emosi begitu
harga ini sudah cukup murah Coba kau
pikir ayam yang kau makan sejak 3 bulan
lalu apabila setiap harinya dia bertelur
maka tentu akan menghasilkan ayam-ayam
yang banyak bila dijual totalnya bisa
sampai ribuan dirham tapi saya memintamu
hanya membayar cukup 200 dirham kata si
pemilik warung menjelaskan
ini tidak adil bagaimana Kok bisa yakin
satu ayam akan menghasilkan beberapa
ayam ini hanya akal-akalan mu
saja ujar
Abu Nawas
mendengar perkataan Abu Nawas si pemilik
warung pun menjadi marah dan terjadilah
perdebatan sengit antara mereka berdua
kita harus menyelesaikan masalah ini
kita temui Tuhan Hakim saja Apakah kau
Keberatan tanya si pemilik warung
aku tidak takut ayo kita ke tempat Tuhan
Hakim tantang Abu Nawas ketika keduanya
pergi menemui Hakim ternyata Tuan Hakim
berpihak kepada si pemilik warung
rupanya Tuan Hakim akan dijanjikan
kiriman makanan lezat oleh si pemilik
warung lalu Hakim bertanya kepada Abu
Nawas
Apakah kalian berdua menyepakati harga
sejak 3 bulan lalu
tidak Tuan Hakim jawab Abu Nawas
kalau begitu mungkin saja dalam jangka
waktu 3 bulan ayam yang tamu makan akan
menghasilkan ratusan telur dan ayam
tutur Tuan Hakim
Iya itu mungkin saja tapi kalau ayamnya
hidup sedangkan ayam yang aku makan
sudah mati dan dimasak balas Abu Nawas
namun pendapat Abu Nawas tidak
dihiraukan oleh Tuan Hakim karena Ia
cenderung memihak kepada si pemilik
warung
Saya
Abu Nawas
mendengar perkataan Abu Nawas si pemilik
warung pun menjadi marah dan terjadilah
perdebatan sengit antara mereka berdua
kita harus menyelesaikan masalah ini
kita temui Tuhan Hakim saja Apakah kau
Keberatan tanya si pemilik warung
aku tidak takut ayo kita ke tempat Tuhan
Hakim tantang Abu Nawas ketika keduanya
pergi menemui Hakim ternyata Tuan Hakim
berpihak kepada si pemilik warung
rupanya Tuan Hakim akan dijanjikan
kiriman makanan lezat oleh si pemilik
warung lalu Hakim bertanya kepada Abu
Nawas
Apakah kalian berdua menyepakati harga
sejak 3 bulan lalu
tidak Tuan Hakim jawab Abu Nawas
kalau begitu mungkin saja dalam jangka
waktu 3 bulan ayam yang tamu makan akan
menghasilkan ratusan telur dan ayam
tutur Tuan Hakim
Iya itu mungkin saja tapi kalau ayamnya
hidup sedangkan ayam yang aku makan
sudah mati dan dimasak balas Abu Nawas
namun pendapat Abu Nawas tidak
dihiraukan oleh Tuan Hakim karena Ia
cenderung memihak kepada si pemilik
warung
Saya
minta kasus ini ditangguhkan sampai
besok pagi karena waktu sudah menjelang
sore minta Abu Nawas
permintaan Abu Nawas pun dikabulkan oleh
Tuan Hakim
seharian Abu Nawas memikirkan cara
supaya bisa memenangkan kasusnya namanya
saja Abu Nawas dia tidak akan pernah
kehilangan akal cerdiknya akhirnya aku
menemukan ide yang cemerlang Tata Abu
Nawas dalam hati
pada esok harinya berangkatlah Abu Nawas
menuju rumah tuan Hakim Setibanya di
sana ternyata si pemilik warung sudah
datang lebih awal
Kenapa kau terlambat dan membiarkan kita
menunggu tanya Tuan Hakim jengkel maaf
dan hakim tadi ada tamu kawan bisnis dia
minta biji gandum untuk ditanami
Terpaksa aku harus merebusnya dulu
Setelah matang baru aku berikan
kepadanya untuk ditanam itulah yang
membuatku datang terlambat kata Abu
Nawas menjelaskan
mendengar itu Tuan Hakim dan pemilik
warung menertawakan Abu Nawas lalu
besok pagi karena waktu sudah menjelang
sore minta Abu Nawas
permintaan Abu Nawas pun dikabulkan oleh
Tuan Hakim
seharian Abu Nawas memikirkan cara
supaya bisa memenangkan kasusnya namanya
saja Abu Nawas dia tidak akan pernah
kehilangan akal cerdiknya akhirnya aku
menemukan ide yang cemerlang Tata Abu
Nawas dalam hati
pada esok harinya berangkatlah Abu Nawas
menuju rumah tuan Hakim Setibanya di
sana ternyata si pemilik warung sudah
datang lebih awal
Kenapa kau terlambat dan membiarkan kita
menunggu tanya Tuan Hakim jengkel maaf
dan hakim tadi ada tamu kawan bisnis dia
minta biji gandum untuk ditanami
Terpaksa aku harus merebusnya dulu
Setelah matang baru aku berikan
kepadanya untuk ditanam itulah yang
membuatku datang terlambat kata Abu
Nawas menjelaskan
mendengar itu Tuan Hakim dan pemilik
warung menertawakan Abu Nawas lalu
dengan nada mengejek si pemilik warung
berkata kepada Abu Nawas luar biasa saya
baru dengar ada biji gandum yang sudah
direbus ditanam dan kemudian bisa tumbuh
Tuan Hakim Dan si pemilik warung kembali
tertawa terpingkal-pingkal setelah tawa
mereka mereda Abu Nawas pun berkata itu
memang aneh tapi kenapa kalian tidak
tertawa ketika mendengar ada ayam yang
sudah dimasak bisa bertelur dan
berkembang biak lalu dipatok dengan
harga sebesar 200 Dirham
spontan Hakim dan pemilik warung berdiam
tak sepatah kata pun yang terucap dari
mulut mereka Kenapa kalian diam saja Apa
harus aku yang tertawa tanya Abu Nawas
wajah mereka berdua mendadak langsung
pucat setelah terdiam agak lama Abu
Nawas pun lalu pergi meninggalkan mereka
akhirnya Abu Nawas berhasil lolos dari
siasat licik si pemilik warung
cerita berikutnya
dikisahkan Baginda Raja baru saja
melantik Hakim istana yang baru Hakim
tersebut terkenal jujur dan juga baik
hati yang paling disukai Baginda dari
hakim baru ini ia gemar
berkata kepada Abu Nawas luar biasa saya
baru dengar ada biji gandum yang sudah
direbus ditanam dan kemudian bisa tumbuh
Tuan Hakim Dan si pemilik warung kembali
tertawa terpingkal-pingkal setelah tawa
mereka mereda Abu Nawas pun berkata itu
memang aneh tapi kenapa kalian tidak
tertawa ketika mendengar ada ayam yang
sudah dimasak bisa bertelur dan
berkembang biak lalu dipatok dengan
harga sebesar 200 Dirham
spontan Hakim dan pemilik warung berdiam
tak sepatah kata pun yang terucap dari
mulut mereka Kenapa kalian diam saja Apa
harus aku yang tertawa tanya Abu Nawas
wajah mereka berdua mendadak langsung
pucat setelah terdiam agak lama Abu
Nawas pun lalu pergi meninggalkan mereka
akhirnya Abu Nawas berhasil lolos dari
siasat licik si pemilik warung
cerita berikutnya
dikisahkan Baginda Raja baru saja
melantik Hakim istana yang baru Hakim
tersebut terkenal jujur dan juga baik
hati yang paling disukai Baginda dari
hakim baru ini ia gemar
berburu di hutan
seperti dirinya suatu hari di sela-sela
waktu santai Baginda Raja ia memanggil
Hakim baru tersebut untuk menghadapnya
Bagaimana pekerjaanmu Apakah ada kasus
yang sulit diselesaikan tanya Baginda
Raja
Alhamdulillah Paduka semua pekerjaan
masih bisa saya atasi jawab Hatim istana
bagus Awas jangan main-main dengan
jabatanmu kalau kamu sampai ketahuan
menerima sogokan saya bukan hanya akan
memecatmu tapi juga akan memenjarakanmu
ancam Baginda Raja
jangan khawatir Paduka Saya ini bukan
tipe orang yang suka disogok malah Saya
justru membenci perbuatan itu saya ini
sudah kaya Paduka buat apa menerima
sogokan Bukankah Paduka atau sendiri
gajian Saya sebagai Hakim sepenuhnya
saya Sumbangkan untuk fakir miskin ujar
Hakim istana
Baiklah saya percaya padamu Oh iya Saya
dengar katanya kamu gemar berburu di
hutan bagaimana kalau besok kita berburu
bersama-sama ajak
seperti dirinya suatu hari di sela-sela
waktu santai Baginda Raja ia memanggil
Hakim baru tersebut untuk menghadapnya
Bagaimana pekerjaanmu Apakah ada kasus
yang sulit diselesaikan tanya Baginda
Raja
Alhamdulillah Paduka semua pekerjaan
masih bisa saya atasi jawab Hatim istana
bagus Awas jangan main-main dengan
jabatanmu kalau kamu sampai ketahuan
menerima sogokan saya bukan hanya akan
memecatmu tapi juga akan memenjarakanmu
ancam Baginda Raja
jangan khawatir Paduka Saya ini bukan
tipe orang yang suka disogok malah Saya
justru membenci perbuatan itu saya ini
sudah kaya Paduka buat apa menerima
sogokan Bukankah Paduka atau sendiri
gajian Saya sebagai Hakim sepenuhnya
saya Sumbangkan untuk fakir miskin ujar
Hakim istana
Baiklah saya percaya padamu Oh iya Saya
dengar katanya kamu gemar berburu di
hutan bagaimana kalau besok kita berburu
bersama-sama ajak
Baginda Raja
dengan senang hati wahai Paduka yang
mulia saya terima ajakan Paduka balas
Hakim istana
Baiklah besok kita berangkat tapi saya
akan mengajak serta Abu Nawas timbal
Baginda Raja
Abu Nawas yang saat itu sedang cekcok
dengan istrinya langsung menerima ajakan
Baginda Raja dengan begitu ia bisa
menghindari omelan sang istri
singkat cerita Abu Nawas Hakim istana
dan Baginda Raja pergi meninggalkan
istana ketiganya memulai perjalanan
menuju hutan
Abu Nawas Apa kamu punya saran hutan
mana yang akan kita tuju tanya Baginda
Raja
ada Paduka hutan di seberang lautan di
sana banyak hewan kijang tapi hutan
tersebut terkenal angker jawab Abu Nawas
sama setan saja masa takut ayo kita ke
sana balas Baginda Raja
ketiganya lalu menuju hutan yang
terkenal angker saat akan memasuki hutan
tersebut Abu Nawas mulai merasakan Aura
mistis
Paduka apa Paduka yakin akan masuk ke
dalamnya tanya Abu Nawas
Tenang saja Abu Nawas saya dan hakim
istana Sudah pengalaman keluar masuk ke
dalam hutan jawab Baginda Raja
tidak Berapa lama tampak seekor Kijang
dengan senang hati wahai Paduka yang
mulia saya terima ajakan Paduka balas
Hakim istana
Baiklah besok kita berangkat tapi saya
akan mengajak serta Abu Nawas timbal
Baginda Raja
Abu Nawas yang saat itu sedang cekcok
dengan istrinya langsung menerima ajakan
Baginda Raja dengan begitu ia bisa
menghindari omelan sang istri
singkat cerita Abu Nawas Hakim istana
dan Baginda Raja pergi meninggalkan
istana ketiganya memulai perjalanan
menuju hutan
Abu Nawas Apa kamu punya saran hutan
mana yang akan kita tuju tanya Baginda
Raja
ada Paduka hutan di seberang lautan di
sana banyak hewan kijang tapi hutan
tersebut terkenal angker jawab Abu Nawas
sama setan saja masa takut ayo kita ke
sana balas Baginda Raja
ketiganya lalu menuju hutan yang
terkenal angker saat akan memasuki hutan
tersebut Abu Nawas mulai merasakan Aura
mistis
Paduka apa Paduka yakin akan masuk ke
dalamnya tanya Abu Nawas
Tenang saja Abu Nawas saya dan hakim
istana Sudah pengalaman keluar masuk ke
dalam hutan jawab Baginda Raja
tidak Berapa lama tampak seekor Kijang
muncul di hadapan mereka
Baginda Raja dan hakim istana langsung
mencabut anak panah dan membidiknya tapi
sayang bidikan mereka meleset sehingga
membuat Kijang tersebut berlari ke
tengah hutan
Ayo kita kejar teriak Baginda Raja
Mereka pun mengikuti arah harinya Kijang
sedang asyik-asiknya mengejar hewan
buruan tiba-tiba muncul seekor harimau
melihat ada mangsa di depannya harimau
itu langsung mengejarnya Baginda Raja
dan Abu Nawas serta Hakim istana spontan
kabur menghindari kejaran harimau
Setelah beberapa lama kemudian akhirnya
mereka bertiga pun selamat namun mereka
dihadapkan permasalahan baru pasalnya
mereka tidak tahu arah mereka bertiga
tersesat di tengah hutan yang angker
baik Baginda Raja Hakim istana dan Abu
Nawas mereka tidak tahu harus minta
tolong kepada siapa apalagi langit sudah
mulai terlihat gelap di tengah situasi
yang genting tiba-tiba entah datangnya
dari mana Muncul kakek tua misterius
yang berpakaian serba putih
Kenapa kalian sampai ke tempat ini
tahukah kalian kalau tempat ini sangat
berbahaya tanya kakek tua tersebut
kami tersesat kek Apakah Kakek bisa
membantu kami kata Baginda Raja
Baginda Raja dan hakim istana langsung
mencabut anak panah dan membidiknya tapi
sayang bidikan mereka meleset sehingga
membuat Kijang tersebut berlari ke
tengah hutan
Ayo kita kejar teriak Baginda Raja
Mereka pun mengikuti arah harinya Kijang
sedang asyik-asiknya mengejar hewan
buruan tiba-tiba muncul seekor harimau
melihat ada mangsa di depannya harimau
itu langsung mengejarnya Baginda Raja
dan Abu Nawas serta Hakim istana spontan
kabur menghindari kejaran harimau
Setelah beberapa lama kemudian akhirnya
mereka bertiga pun selamat namun mereka
dihadapkan permasalahan baru pasalnya
mereka tidak tahu arah mereka bertiga
tersesat di tengah hutan yang angker
baik Baginda Raja Hakim istana dan Abu
Nawas mereka tidak tahu harus minta
tolong kepada siapa apalagi langit sudah
mulai terlihat gelap di tengah situasi
yang genting tiba-tiba entah datangnya
dari mana Muncul kakek tua misterius
yang berpakaian serba putih
Kenapa kalian sampai ke tempat ini
tahukah kalian kalau tempat ini sangat
berbahaya tanya kakek tua tersebut
kami tersesat kek Apakah Kakek bisa
membantu kami kata Baginda Raja
aku bisa membantu kalian tapi
masing-masing dari kalian hanya dibatasi
satu permintaan balas kakek tua kemudian
Baginda Raja mengungkapkan keinginannya
begini kek Saya ingin pulang ke istana
saya ini adalah raja Saya tidak ingin
kehilangan istana saya minta Baginda
Raja
Baiklah keinginanmu saya kabulkan jawab
kakek tua
seketika Baginda Raja langsung
menghilang ia kini sudah berada di
istananya Duduk di singgasana Bersama
sang permaisuri
syukurlah Akhirnya aku bisa kembali
berada di sini ucap Baginda Raja
Sekarang giliranmu apa permintaanmu
tanya kakek tua kepada hakim istana saya
adalah Hakim istana yang kaya raya Saya
ingin pulang ke rumah saya yang megah
saya tak mau kehilangan harta kekayaanku
Saya ingin secepatnya berkumpul dengan
istri dan anak-anakku minta hati istana
Baiklah keinginanmu saya kabulkan jawab
kakek tua
seketika Hakim istana langsung
menghilang ia kini berada di rumah
masing-masing dari kalian hanya dibatasi
satu permintaan balas kakek tua kemudian
Baginda Raja mengungkapkan keinginannya
begini kek Saya ingin pulang ke istana
saya ini adalah raja Saya tidak ingin
kehilangan istana saya minta Baginda
Raja
Baiklah keinginanmu saya kabulkan jawab
kakek tua
seketika Baginda Raja langsung
menghilang ia kini sudah berada di
istananya Duduk di singgasana Bersama
sang permaisuri
syukurlah Akhirnya aku bisa kembali
berada di sini ucap Baginda Raja
Sekarang giliranmu apa permintaanmu
tanya kakek tua kepada hakim istana saya
adalah Hakim istana yang kaya raya Saya
ingin pulang ke rumah saya yang megah
saya tak mau kehilangan harta kekayaanku
Saya ingin secepatnya berkumpul dengan
istri dan anak-anakku minta hati istana
Baiklah keinginanmu saya kabulkan jawab
kakek tua
seketika Hakim istana langsung
menghilang ia kini berada di rumah
NEKAT !! KISAH ABU NAWAS MENJUAL BAGINDA RAJA SEBAGAI BUDAK
megahnya berkumpul dengan istri dan
anak-anaknya
kini tinggallah Abu Nawas seorang diri
di dalam hutan
Sekarang giliranmu apa permintaanmu
tanya kakek tua kepada Abu Nawas
Saya ini orang miskin kek rumah saya
kecil dan tidak ada harta yang berharga
di rumah saya juga sedang cekcok sama
istri saya tidak tahan dengan omelannya
Hal inilah yang membuat saya tidak betah
di rumah jadi saya meminta supaya
Baginda Raja dan hakim istana
dikembalikan ke sini untuk
anak-anaknya
kini tinggallah Abu Nawas seorang diri
di dalam hutan
Sekarang giliranmu apa permintaanmu
tanya kakek tua kepada Abu Nawas
Saya ini orang miskin kek rumah saya
kecil dan tidak ada harta yang berharga
di rumah saya juga sedang cekcok sama
istri saya tidak tahan dengan omelannya
Hal inilah yang membuat saya tidak betah
di rumah jadi saya meminta supaya
Baginda Raja dan hakim istana
dikembalikan ke sini untuk
menemaniku
minta Abu Nawas
seketika permintaan Abu Nawas terkabul
Baginda Raja dan hakim istana tiba-tiba
kembali berada di sampingnya Hakim
istana dan Baginda Raja terkejut dengan
kejadian ini kenapa kami kembali berada
di sini tanya Baginda Raja dan hakim
istana itu atas permintaan tawanmu
katanya dia sedang tidak betah di rumah
dia ingin kalian berdua menemaninya di
sini jawab kakek tua
Abu Nawas kamu kurang ajar teriak Hakim
istana dan Baginda Raja sementara si
kakek tua misterius itu langsung
menghilang dari hadapan
sampai di sini dulu perjumpaan kita
Semoga anda terhibur
wassalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh
minta Abu Nawas
seketika permintaan Abu Nawas terkabul
Baginda Raja dan hakim istana tiba-tiba
kembali berada di sampingnya Hakim
istana dan Baginda Raja terkejut dengan
kejadian ini kenapa kami kembali berada
di sini tanya Baginda Raja dan hakim
istana itu atas permintaan tawanmu
katanya dia sedang tidak betah di rumah
dia ingin kalian berdua menemaninya di
sini jawab kakek tua
Abu Nawas kamu kurang ajar teriak Hakim
istana dan Baginda Raja sementara si
kakek tua misterius itu langsung
menghilang dari hadapan
sampai di sini dulu perjumpaan kita
Semoga anda terhibur
wassalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh