PELAJARAN ETIKA UNTUK ABU NAWAS DARI ULAMA

PELAJARAN ETIKA UNTUK ABU NAWAS DARI ULAMA 1

PELAJARAN ETIKA UNTUK ABU NAWAS DARI ULAMA

PELAJARAN ETIKA UNTUK ABU NAWAS DARI ULAMA Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Semoga semua kebaikan terlimpah kepada kita semua amin ya rabbal alamin akhir-akhir ini kita Dihebohkan dengan permasalahan yang belum berujung yaitu masalah etika etika adalah suatu penghormatan antara kita sesama manusia yang muda menghormat dan patuh kepada yang lebih tua dan yang tua menghargai dan

menyayangi kepada yang muda seandainya itu dijalankan Alangkah indahnya kita hidup dalam bermasyarakat dan tentang etika ini bukan hanya ada di zaman-zaman sekarang saja Bahkan di zaman Abu Nawas tentang masalah etika juga menjadi pembahasan yang menarik antar ulama Pada masa itu di kisah kali ini kita akan diceritakan

PELAJARAN ETIKA UNTUK ABU NAWAS DARI ULAMA

tentang kocaknya Abu Nawas ketika mendapat teguran tentang etika dari seorang ulama berikut kisah lengkapnya dikisahkan ada seorang ulama sufi yang terkenal akan sifat bijaknya setiap k Ia memutuskan suatu masalah selalu dipikirnya matang-matang bahkan untuk bicara pun ia senantiasa berhati-hati Jangan sampai ada kata-kata yang

membuat sakit hati lawan bicaranya dan ternyata sang Sufi ini kurang setuju dengan cara berpikir Abu Nawas ketika menyelesaikan permasalahan ia menganggap Apa yang dilakukan Abu Nawas meskipun tujuannya baik tapi ada saja pihak yang tersakiti hatinya dan ini sangat berwanan dengan cara

PELAJARAN ETIKA UNTUK ABU NAWAS DARI ULAMA
PELAJARAN ETIKA UNTUK ABU NAWAS DARI ULAMA

berikangkau Har end S yang bij iniang dan in mengangkatnya sebagai ist diuningat diumahetul huun ap UN diahang dih suatu pakai dulu otak pikirkan dengan mata setelah itu baru katakan dengan kalimat yang baik dan benar karena lisan itu lebih tajam daripada pedang Paduka kata Sang Sufi menuturkan mendengar itu Baginda Raja sangat

Baca juga  FULL KUMPULAN KISAH ABU NAWAS PENGANTAR TIDUR

terkesan dengan pribadi sang sufi yang selalu berhati-hati di setiap tindak tanduknya di sela-sela obrolan yang serus itu tiba-tiba abu naus berceletuk tu aku ing mengatakan sesuuakahleh Tuan sesatang aku J yangun seb kam ber sebelumnya mohon maaf tuan aku melihat ada benda berwarna merah mendekati baju Tuan kata Abu Nawas

memberitahu benda warna merah maksudnya tanya sang Sufi maaf tuan bukannya saya lancang itu benda warna merah yang apabila dipegang rasanya sangat panas jawab Abu Nawas Iya benda apa itu tanya sangfi kembali saya mohon maaf sekali lagi Tuan sepertinya sepercik api unggun mulai membakar jubah Tuan jawab Abu Nawas seketika itu sang Sufi melihat jubah yang sebagian sudah hangus terbakar Kenapa kamu tidak langsung

memberitahuku jangan berkata bertele- se itu kangi L Tuan ini sesuai dengan Nat Tuan Aku Harus berpikir Dul sebel mengatakannya aku tak inin tuan sampakitendengarnya Abu Nawas cengengesan sang Sufi segera melepaskan jubahnya dan memadamkan api yang menempel sementara Baginda Raja spontan tertawa melihat tingkah Abu Nawas Ini kisah selanjutnya diceritakan Baginda Raja kedatangan seorang tamu tamu tersebut merupakan ulama yang sangat Alim jangankan rakyat Bia Baginda Raja sendiri sangorti dan Mul ulama Alim itu sehingga

kedatangannya ke istana Dis hangat dan penuh Suk Saya sungguh ahagiaannya ulama Alim itu kemudian dijamu berbagai macam hidangan yang istimewa sementara di tempat lain Abu Nawas terlihat tampak gelisah pasalnya Ia baru saja kehilangan keledai miliknya ia sudah mencari ke sana kemari dan juga bertanya kepada orang-orang akan tetapi usahanya tidak membuahkan hasil di tengah-tengah kegelisahan mencari keledya yang hilang tiba-tiba sang

Baca juga  NEKAT !! KISAH ABU NAWAS MENJUAL BAGINDA RAJA SEBAGAI BUDAK

istri datang menghampirinya wahai suamiku Bukankah hari ini kau ada janji dengan Paduka Raja tanya sang istri Oh iya saya Hampir lupa tapi bagaimana keledenya belum ketemu juga sahut Abu Nawas sudah Jangan pikirkan dulu keledu Lebih baik sekarang kau temui Paduka Raja daripada nanti kau malah dapat hukuman timbal sang istri

Abu Nawas pun terpaksa tidak meneruskan pencariannya dan memutuskan untuk pergi ke istana Sesampainya di sana ia melihat Baginda Raja Tengah duduk bersama Tamu Istimewa mengetahui tamunya adalah ulama yang alim terbesit di benak Abu Nawas akan sebuah ide konyol Ia pun segera menghampiri mereka berdua dan membentak

ulama Alim itu Hah kau telah mencu kedaiku mendengaruhan Abu nawasersebut ulama Alim itu terjut bukan main Maa abug tidakah apawun Sudahlah k jangan berpura-aak Abu naas m perlaku kas kam Abu naw Ma puka saya ini diaanganendeng itu emengaang abu na janganlah engkau menjadi raja yang zalim yang mudah menghukum

rakyatnya ulama Alim itu karaim denganang ulamaa raja pun mengurkan ninya Baiklah tu AB apa bukya saya menc kaiik tuananyaang Ul akuak mau tahnya itu bingung akan kejadian yang menimpanya bagaimana tidak bingung ia dituduh telah melakukan sesuatu yang Bahkan ia sendiri tak sempat kepikiran untuk melakannya sang ulama lantas menengahkan tangannya Seraya beroa Ya Allah bebaskanlah aku dari fitnah dan kalikanlah keedai orang ini sang

ulama dalam doanya selepas I memanjatkan doa ti-ba datanglah seorang menteri istana menghampiri Abu Nawas eh Abu Nawas Barusan aku dari rumahmu ternyata kamu ada di sini kata Sang menteri Memangnya ada apa Tuan menteri tanya Abu Nawas tadi waktu aku mau berangkat kemari aku melihat ada kelede masuk pekaranganku setah

Baca juga  ABU NAWAS LAWAN JENDRAL VETERAN

Seya ituiku keledai itu ke rumahmu ternyata kamu malah ada di sini timbal sang menteri jadi keledainya sudah ada di rumahku tanya Abu Nawas Iya sudah aku serahkan kepada istmu jawab sang Mi Abu Nawas pun merasa bahagia dan mengucapkan rasa syukur kau dengar sendiri kan Abu Nawas Bukan dia pelakunya jadi orang itu jangan suka

fitnahik Baginda Raja saya sudah tahu kok Paduka kalau dia bukan pelakunya sahut Abu Nawas Baginda Raja heran dengan pengakuan Abu Nawas ini kalau kau tah kena kau fitnah dia Bah samp berkata kasar kepadanya baga Raja begini Paduka yang Mul seharian ini saya sudah putus asa mencari keledaiku yang Hil dan saya sudah tah dia

takungk menc kedaiikku hanya saja Aku ingin ada orang yang bertakwa yang berdoa agar keledaiku ditemukan karena aku tak mampu berdoaend aku buwa dikangingelah danik tahk darwa seeluaj Hanis geng kepal dengan kelak Abu Nawas yang satonyol ini