KETIKA RAJA FIRAUN DITANTANG SEORANG PEMUDA UNTUK MERUBAH BUAH ANGGUR JADI EMAS

KETIKA RAJA FIRAUN DITANTANG SEORANG PEMUDA UNTUK MERUBAH BUAH ANGGUR JADI EMAS 1

KETIKA RAJA FIRAUN DITANTANG SEORANG PEMUDA UNTUK MERUBAH BUAH ANGGUR JADI EMAS

Assalamualaikum semuanya semoga Allah
senantiasa memberikan keberkahan kepada
kita semuanya amin ya robbal alamin dikisahkan Pada suatu hari Raja Firaun
yang mengaku Tuhan kedatangan seorang

pemuda di istananya
Pemuda tersebut datang dengan membawa
buah anggur sebagai persembahan
saat buah anggur sudah berada di tangan
Firaun si Pemuda kemudian berkata
Paduka Raja Bukankah Paduka Raja adalah

Tuhan tanya si Pemuda
benar Memangnya kenapa kau tidak mau
mengakui saya sebagai Tuhan kata Firaun
balik bertanya
Saya hanya ingin pembuktian kalau Paduka
memang Tuhan Ubahlah anggur itu menjadi
emas ucap si Pemuda

mendengar ucapan tersebut seketika Raja
Firaun langsung terkejut ia tak
menyangka sama sekali dengan permintaan
si Pemuda
sejenak Raja Firaun terdiam kemudian Ia
pun kembali berkata 
RAJA FIRAUN DITANTANG SEORANG PEMUDA
RAJA FIRAUN DITANTANG SEORANG PEMUDA
Beri aku waktu satu hari maka Pulanglah
si Pemuda meninggalkan istana raja
Firaun
selepas kepergian si Pemuda Firaun masih

terus berpikir bagaimana caranya merubah
anggur menjadi emas
ketika malam tiba Firaun pun masuk ke
dalam kamar untuk beristirahat namun

semalaman ia tak dapat tidur karena
masih memikirkan cara untuk mengabulkan
permintaan si pemuda di saat tengah
kebingungan tiba-tiba pintu kamarnya
diketuk
Siapa itu tanya Raja Firaun ternyata
yang mengetuk pintu adalah Iblis
kemudian iblis masuk ke dalam kamar 
 
Firaun dan berkata
Tuhan macam apa kau ini ada orang di
balik pintu saja kau tidak tahu
melihat ada setangkai anggur di kamarnya
iblis segera mengusapnya
seketika itu setangkai anggur tersebut
langsung berubah jadi emas
tentu saja hal ini membuat Raja Firaun

terkejut dan tak bisa berkata apa-apa
lalu iblis menatap Raja Firaun dengan
Tatapan yang sangat tajam
Aku yang punya kekuatan seperti ini saja
tidak pantas jadi hamba tuhan Bagaimana
bisa kau yang lemah ini mengaku Tuhan
kata iblis kepada raja Firaun
iblis pun kemudian Beranjak Pergi

Meninggalkan kamar raja Firaun Tapi saat
iblis hendak keluar Raja Firaun sempat
mencegahnya dengan satu pertanyaan
Mengapa kau dulu tak mau bersujud kepada
Adam tanya Raja Firaun
mendapat pertanyaan tersebut iblis
berbalik badan untuk menjawab
Karena aku tahu diantara keturunannya
ada orang semacam kamu
iblis pun segera berlalu meninggalkan

Raja Firaun
dalam ajaran islam iblis dan Firaun
adalah dua sosok makhluk terlaknat yang
akan kekal di dalam neraka dosa iblis
adalah karena kesombongannya dan hasut
kepada Nabi Adam alaihissalam ia takabur
dan menolak perintah Allah untuk

bersujud kepada Nabi Adam alaihissalam
sedangkan dosa Firaun adalah takabur
dengan mengakui dirinya sebagai Tuhan
dan memusuhi nabi utusan Allah yaitu
Nabi Musa Alaihissalam
pada kesempatan lain iblis kembali
menemui Raja Firaun di 
 
istananya pada
pertemuan itu mereka pun terlibat dalam
sebuah percakapan
Apakah kau mengenaliku tanya iblis saat
mendatangi Raja Firaun
ya aku mengenalimu jawab Raja Firaun
Hai Firaun kau telah mengalahkanku dalam
satu hal Ucap si iblis

Apa itu tanya Raja Firaun keheranan
kelancanganmu mengaku sebagai Tuhan
jawab si iblis
wahai Firaun ketahuilah sungguh aku
lebih tua darimu aku lebih
berpengetahuan dan lebih kuat darimu
tapi aku tak pernah mengaku sebagai
Tuhan kata iblis melanjutkan
engkau benar wahai iblis tapi nanti aku
akan bertaubat balas Raja Firaun

mendengar keinginan Firaun yang akan
bertaubat maka iblis kembali berkata
Wahai Firaun jangan terburu-buru
Bukankah penduduk Mesir menerimamu
sebagai Tuhan jika kau bertobat mereka

pasti akan meninggalkanmu mereka akan
merangkul musuh-musuhmu dan
menghancurkan kekuasaanmu hingga kau
tersungkur dalam kehinaan tutur iblis
Laknatullah 
 
tujuan dari ucapan iblis adalah supaya
Firaun tidak kembali ke jalan yang benar
karena jika Firaun tidak bertaubat dan
tetap mengakui dirinya sebagai Tuhan
maka akan lebih baik bagi iblis sehingga

makin banyak manusia tersesat dan
menemaninya di neraka kelak kemudian
Firaun kembali berkata kepada iblis
kau benar wahai iblis namun Tahukah
Engkau siapa di muka bumi ini yang lebih
buruk dari kita berdua tanya Raja Firaun
orang yang tidak mau menerima permintaan

maaf orang lain dialah orang yang lebih
buruk dari kita berdua jawab iblis
hikmah dari kisah ini betapa pentingnya
memberikan maaf kepada orang lain
terlepas dari siapa yang salah dan siapa
yang tidak bersalah kisah ini terdapat
dalam kitab an-nawatir karya Syekh
sihabuddin Ahmad bin Salamah Al misri
wallahualam

cerita berikutnya
Pada suatu hari seorang saudagar yang
sangat terkenal kaya akan mengadakan
pesta besar-besaran dan terbilang cukup
mewah karena yang mengadakan pesta
adalah saudagar kaya Sudah barang tentu
yang diundang juga 
 
dari kalangan
orang-orang kaya tapi beda dengan Abu
Nawas meskipun Abu Nawas bukanlah orang
kaya Ia juga diundang ke pesta tersebut
sebab Abu Nawas adalah seorang tokoh

yang sangat terkenal dengan senang hati
Abu Nawas pun menyanggupi untuk datang
selepas waktu Ashar Abu Nawas sengaja
mengosongkan perutnya agar saat berada
di pesta nanti ia bisa makan

sebanyak-banyaknya
dengan sabar ia menunggu waktu menuju
malam matahari seperti bergerak begitu
pelan ke arah barat perlahan langit
mulai berwarna keemasan kemudian lambat
laun langit berubah menjadi gelap itu
artinya Abu Nawas harus cepat bersiap

pergi menghadiri pesta tersebut
Abu Nawas pun segera melangkahkan
kakinya menuju rumah saudagar kaya
Sesampainya di sana Abu Nawas melihat
sudah banyak orang berkumpul ada juga
beberapa tamu yang baru datang hampir
semua orang yang hadir menggunakan jubah
kebesarannya 
 
para tamu yang baru datang
disambutnya dengan ramah oleh si tuan
rumah Akan tetapi karena Abu Nawas
menggunakan baju yang Sudah usang belum
lagi warnanya yang telah memudar jadi
tak ada seorangpun yang menyambutnya
bahkan tidak ada yang mau mengajaknya

bicara melihat kondisi yang demikian Abu
Nawas menengok ke sekitarnya sambil
menghela nafas dengan perasaan kecewa Ia
pun memutuskan untuk kembali pulang ke
rumah
tak lama setelah itu Abu Nawas kembali
ke pesta tapi kali ini ia menggunakan

jubah yang bagus dan indah sehingga Abu
Nawas terlihat sangat berwibawa berbeda
dari sebelumnya kali ini tuan rumah
menyambutnya dengan ramah
Abu Nawas diantar masuk ke dalam duduk
bersama tamu-tamu yang lain Ia pun

dipersilahkan duduk di depan meja besar
yang penuh dengan hidangan mewah dan
lezat tapi Abu Nawas bukannya makan
dengan lahap seperti yang dibayangkan
tadi siang ia malah Tak sedikitpun
menyentuh hidangan tersebut Abu Nawas
justru membuka jubah 
 
indahnya dan
jubahnya itu ia letakkan di atas
hidangan sambil berteriak Hai jubah
Indah Makanlah hidangan itu
tentu saja tingkah Abu Nawas ini
mengundang banyak Perhatian para tamu
undangan termasuk situan rumah sendiri

ia memandang Abu Nawas penuh keheranan
lalu Abu Nawas kembali berkata tadi
waktu aku pertama ke sini memakai baju
usang tidak ada seorangpun yang menyapa
ataupun menyambutku apalagi sampai
mempersilahkan untuk makan tapi setelah
aku kembali ke sini dengan memakai jubah
indah aku disambut dengan ramah aku

dipersilahkan duduk di tempat yang bagus
dan dihidangkan makanan yang enak-enak
jadi makanan ini adalah hak jubahku
bukan hak saya ucap Abu Nawas
menjelaskan
semua tamu yang hadir termasuk si tuan
rumah langsung tersadar akan

kekeliruannya mereka pun meminta maaf
kepada Abu Nawas
cerita berikutnya
suatu hari Baginda Raja merasakan suntuk
ia ingin keluar istana untuk
menghilangkan rasa jenuhnya maka
dipanggillah Abu Nawas untuk 
 
menemani
sang raja jalan-jalan singkat cerita Abu
Nawas dan Baginda Raja memulai
perjalanannya saat dalam perjalanan Abu
Nawas selalu bercerita yang membuat
Baginda Raja terhibur ketika mereka

berdua melintasi tepian pantai mereka
Berhenti sejenak untuk beristirahat
Baginda Raja lalu membasuh muka dan
tangannya dengan air laut maka terbesit
dalam benak Baginda akan sebuah
pertanyaan
Hei Abu Nawas menurutmu Kenapa air laut
itu asin tanya Baginda Raja

karena air laut tidak mengalir
kemana-mana Paduka ia senantiasa di
tempatnya Nah untuk mencegah agar air
laut itu tidak busuk para leluhur kita
dulu memberinya garam Itulah sebabnya
air laut menjadi asin jawab Abu Nawas
sebenarnya
mendengar itu Baginda Raja tertawa

terpingkal-pingkal perjalanan mereka
berdua pun akhirnya dilanjutkan
tidak Berapa lama dari kejauhan mereka
berdua melihat sebuah benda berkilauan
benda apa itu Abu Nawas Ayo kita ke sana
ajak Baginda Raja
Abu Nawas bergegas melangkah mendahului
Baginda 
 
Raja setelah benda itu diambil
oleh Abu Nawas ternyata hanya sebuah
cermin Abu Nawas pun segera membuangnya
kembali
melihat hal itu Baginda Raja terkejut
Kenapa dibuang Abu Nawas Memangnya itu
benda apa tanya Baginda Raja
benda yang sangat jelek Paduka Wajar
saja kalau si pemilik membuangnya jawab

Abu Nawas tapi benda itu terlihat berkilauan dari
jauh ujar Baginda Raja
kalau Paduka tidak percaya ambil saja
sendiri balas Abu Nawas
Karena penasaran Baginda Raja segera
memungut benda itu setelah diamati

ternyata itu hanyalah sebuah cermin
Baginda Raja lalu berkata
ini kan cermin Abu Nawas Kenapa kau
bilang kalau benda ini sangat jelek
tanya Baginda Raja
coba Paduka perhatikan baik-baik pasti
Paduka akan menemukan kejelekannya ujar
Abu Nawas

Baginda Raja kembali mengamati cermin
tersebut di situ Baginda tidak menemukan
kejelekan yang ada hanya wajahnya
sendiri di dalam cermin
Nah itu sudah nampak jeleknya ayo lekas
dibuang saja Bendanya Paduka ucap Abu
Nawas
Baginda Raja mulai memahami 
 
maksud
ucapan Abu Nawas kurang ajar kamu Abu
Nawas balas Baginda Raja
cerita berikutnya
dikisahkan Abu Jahal sangat tertarik
dengan cincin milik Abu Nawas
sebenarnya Abu Nawas bersedia menjualnya
asalkan harganya satu Dinar
tapi karena Abu Jahal sangat bakhil ia

enggan membelinya
suatu kali saat Abu Jahal mencangkul
tanah di ladang tanpa sengaja cangkulnya
membentur benda keras
karena dirasa mengganggu Ia pun berniat
menyingkirkan benda keras tersebut
ketika ia mengambilnya ternyata benda
itu adalah koin uang satu Dinar betapa

bahagianya hati Abu Jahal lalu
digosoknya uang yang sudah karatan itu
tapi kebahagiaannya tidak berlangsung
lama karena setelah diamati uang koin
temuannya adalah uang dinar palsu
rasa kecewa pun hingga pada diri Abu
Jahal Ia lalu berniat untuk membuang
koin tersebut

saat ia hendak membuangnya tiba-tiba
terbesit niat jahat pada diri Abu Jahal
kenapa aku harus membuangnya Bukankah
dengan uang ini aku bisa mengelabui Abu
Nawas
aku akan membeli cincinnya dengan uang
palsu ini pikir Abu Jahal dalam hati
maka datanglah ia menemui Abu Nawas
Hei Abu Nawas Apa kamu masih berniat

menjual cincinmu tanya Abu jahil ya tapi
harganya satu Dinar jawab Abu Nawas
Baiklah Abu Nawas aku bersedia balas Abu
Jahal
ia pun memberikan uang palsu tersebut
kepada Abu Nawas
Abu Nawas menerimanya tanpa memastikan
bahwa uang tersebut adalah 
 
palsu lalu
oleh Abu Nawas uang tersebut ia gunakan
untuk membeli daging di pasar si penjual
daging juga sama ia menerima uang dari
Abu Nawas tanpa memastikan bahwa uang
tersebut adalah palsu
kemudian si penjual daging membeli
buah-buahan dengan menggunakan uang
palsunya dari Abu Nawas

esok harinya Abu Jahal mendatangi
pedagang buah untuk menagih hutang
sebanyak satu Dinar
kamu sudah janji katanya hari ini kamu
akan melunasi hutangmu kata Abu Jahal
si pedagang buah Lalu memberikan uang
palsu yang diperolehnya dari si penjual
daging

dengan hati gembira Abu Jahal langsung
pulang ke rumah namun setelah diamati
ternyata uang yang didapatnya adalah
uang palsu
kurang ajar dia telah menipuku ucap Abu
Jahal emosi

Ia pun pergi menghadap Tuhan Hakim untuk
mengadukan si penjual buah
Tuan Hakim si penjual buah telah
menipuku dia membayar hutangnya pakai
uang palsu keluh Abu Jahal
mendengar 
 
keluhan Abu Jahal kemudian
Tuan Hakim memanggil si pedagang buah
Kenapa kamu membayar hutang pakai uang
palsu tanya Tuan Hakim
Ampun Tuan Hakim saya sendiri tidak tahu
saya mendapatkan uang tersebut dari si

penjual daging jawab si penjual buah
maka dipanggillah si penjual daging
untuk menghadap Tuan Hakim
Apakah benar kemarin kamu beli
buah-buahan pakai uang ini tanya Tuan
Hakim kepada si penjual daging
Iya benar Tuan Hakim Memangnya kenapa
tanya balik si penjual daging

Kamu tahu tidak uang yang kamu berikan
adalah uang palsu kata tuan Hakim
memberitahu
seketika si penjual daging langsung
terkejut
maaf dan hakim Saya benar-benar tidak

tahu Saya sendiri memperoleh uang
tersebut dari Abu Nawas balas si penjual
daging
kemudian Tuan Hakim segera memerintahkan
beberapa pengawalnya untuk menjemput Abu
Nawas ketika Abu Nawas memasuki ruang
sidang di situ sudah berkumpul Abu Jahal

penjual buah dan penjual daging
Ada apa ini Tuhan Hakim tanya Abu Nawas
heran
begini Abu Nawas Apa betul Kemarin kamu
beli daging pakai uang dinar ini tanya
Tuan Hakim
sejenak Abu Nawas mengamati uang

tersebut ia betul Memangnya kenapa Tuan Hakim
Tanya balik Abu Nawas
Kenapa kamu membeli daging pakai uang
palsu tanya Tuan Hakim kembali
Abu Nawas langsung kaget 
 
mendengarnya
Saya tidak tahu kalau uang tersebut
adalah palsu saya mendapatkan uang
tersebut dari Abu Jahal Tuan Hakim dia
membeli cincinku menggunakan uang itu
jawab Abu Nawas
Tuan hati menjadi bingung dengan jawaban
Abu Nawas
Benarkah itu Hai Abu Jahal tanya Tuan

Hakim
benar Tuan aku menemukan uang itu saat
aku mencangkul di ladang jawab Abu jail
gemetaran
Kamu telah menipu orang lain tapi kamu
malah menuduh orang lain menipumu 

KETIKA RAJA FIRAUN DITANTANG SEORANG PEMUDA UNTUK MERUBAH BUAH ANGGUR JADI EMAS

jadi masalah ini sebenarnya bersumber dari
kamu sendiri Abu jahil Karena kamu telah
membuat kegaduhan maka kamu didenda 10

Dinar atau kurungan penjara selama 10
bulan kata tuan hati memutuskan
dengan berat hati terpaksa Abu Jahal
harus membayar denda tersebut
sebelum mereka membubarkan diri Abu
Nawas memberi nasehat kepada Abu Jahal

Hei Abu Jahal ada pepatah mengatakan
barangsiapa yang menggali lubang untuk
saudaranya maka dia sendiri yang akan
terjatuh di dalamnya
sampai di sini dulu perjumpaan kita
Semoga anda terhibur wassalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Baca juga  KISAH ABU NASWA DIHUKUM GARA GARA MENGEJEK GUBERNUR, ABU NAWAS BALIK MEMBALASNYA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *