ABU NAWAS LAWAN JENDRAL VETERAN

ABU NAWAS LAWAN JENDRAL VETERAN 1

ABU NAWAS LAWAN JENDRAL VETERAN

asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Semoga semua kebaikan terlah kepada kita semua amin yaam dia Dunya seorang jendal perang yangk dan Kay Raya akan tetapi karir berperangnya berakhir Setelah mengalami kelumpuhan yaitu Saat dirinya memimpin perang melawan Bizantium setelah berselang lama anak istrinya juga ikut terbunuh akhirnya ia pun memilih untuk pensiun menjadi tentara kini S jendal hidup seorang diri dengan kekayaan

ABU NAWAS LAWAN JENDRAL VETERAN 2

yang berlimpah meskipun sudah tua dan menderita kelumpuhan naluri menantang orang masih melekat risau Jenderal namun kali ini bukan menantal adu kekuatan fisik melainkan kekuatan pikiran rupanya ia bukan hanya ingin dikenal sebagai jendal perang tapi ia juga ingin dikenal sebagai tokoh yang paling cerdik dan pandai di kota Baghdad Untuk itulah ia tak ragu untuk memberikan banyak hadiah bagi siapa saja yang bisa menjawab teka-tekinya sampai hari ini sudah 100 orang lebih yang dia tantang namun tak satu pun dari mereka yang berhasil menjawabnya jumlah pertanyaan yang diajukan Sang Jenderal memang hanya tiga tapi uniknya dari permainan Sang Jenderal itu apabila berhasil menjawab pertanyaan pertama dan kedua tapi gagal menjawab pertanyaan yang ketiga maka semua hadiahnya dianggap gugur pernah suatu kali ada orang yang menerima tantangan Sang Jenderal tapi pada pertanyaan yang ketiga ia gagal menjawab n Kes aku sama Jendra lumbuh itu pertanyaan pertama dan kedua berhasil aku jawab tapi sayang aku gak bisa jawab pertanyaan yang ketiga ucapnya kesal kepada kawannya

 

mnya Apa pertanyaan yang ketiga tanya kawannya dia bertanya Siapa Malaikat yang menyiksa manusia di neraka langsung saja ku jawab malikat Malik Dia bil jawuas laki itu loh jawabanmu kan bener kok disalahkan tanya kawannya heran Ah kamu Aku kira kamu pintar bukan itu jawabannya Malaikat Malik kan malaikat penjaga neraka yang menyiksa manusia itu namanya malaikat jabaniah ujarnya menjelaskan dan hari berikutnya datanglah seorang pemuda ke rumah Sang Jenderal pemuda itu terkenal paling cerdik dan pandai di kampungnya ia menerima tantangan Sang Jenderal untuk menjawab teka-tekinya namun seperti penantang-penantang yang lain Ia pun harus mengalami kegagalan kena kecewaemuda punkendalakah and beraniwasang jendala tertarik dengan tawaran tebut Wah hidup bagus itu sampikan kepada aku inin menantangnya menyampaikan tantangan debat dari Sang Jenderal sementara Sang Jenderal menyiapkan pertanyaan yang lain dari biasanya bisa dibilang kali ini teka-tekinya sangat sulit dipecahkan mengingat reputasi Abu Nawas terkenal sebagai orang yang paling cerdik di kota Baghdad oleh karenanya Sang Jenderal sangat berhati-hati dan tidak sembarangan dalam membuat pertanyaan dan ini adalah kesempatan besar bagi Sang Jenderal untuk bisa mengalahkan Abu Nawas esok harinya datanglah Abu Nawas ke rumah Sang Jenderal Setibanya di sana Abu Nawas langsung disambut dan dijamu berbagai macam hidangan lezat Abu Nawas sebelum kita memulai permainannya Mari kita makan dulu biar badanmu kuat ajak sang Jendral singkat

 

cerita setelah mereka berdua selesai makan sang Jendral berkata begini AB Nawas aku ada tiga pertanyaan yang harus kamu jawab dengan benar Kalau kamu bisa menjawab semuanya Aku akan memberimu hadiah 1000 dinar tapi kalau kamu tidak bisa menjawabnya sebagai hukumannya kamu harus memberikan pengumuman di depan umum berahu kepada orang-orang kalau kamu mengakui aku Sebai Puang paling pintar di kota bagdadendengarwaranersebut abuas langs terperanjat tapi Perman kali ini ada peraturannyaucap sang Jendral peraturan yang bagaimana itu Tuan Jendral tanyaas kamu harus menut Matamu dengan kain dan kamu harus menggendongku menuju suatuatjang jendal Baiklah aku setujualas Abu Nawas maka Abu naassungang jendal dengan keadaaelah ber ereka ke tempat peternakan unta milik Sang Jenderal berhenti Abu Nawas kita sudah sampai kata Sang Jenderal kita mulai dengan pertanyaan pertama Katakan padaku kita sedang berada di mana tanya sang jendal apa-apaan ini Ya mana mungkin aku tahu dengan keadaan mata tertutup beginiik Abu Nawi takemudan abuas menja sedang berada di peternakan unta Tuan Jenderal Sang Jenderal pun sangat terkejut Bagaimana

 

mungkin Abu Nawas bisa tahu padahal petakan untaiknya tidak Semarangan orang diiz masuk Baiklah buwas jawabanmu Ben Ayo kita lanjutkan perjalanan untuk pertanyaan yang kedua mereka lalu melanjutkan perjalanan dan Sang Jenderal tetapend Abu Nawas J kemud jendal sekarang waktunya pertanyaan yang kedua Katakan padaku kita sedang berada di mana tanya sang jendal sejenak Abu naas berpikir Kita sedang berada di kebun yang indah Tuan Jenderal dan di sini terdapat su kecil dan di samping sungai itu ada beber pohon tin dan pohon zaitun jawab Abu Nawas dinyaet danahal kondisianya kain janganangan AB punya ilmuanend tempat pelaturan yang terletak di tengah padang pasir berhenti Abu Nawas Ini pertanyaan yang terakhir Katakan padaku kita sedang berada di man tanya sang jendal Abu naas tidaksung menjawab ia berkentrasi penuh agar jawabannya tak salah karena kalau sampah percuma hadiahnya akan gugur Tapi waktu abuas beris kepadaang jendal tuan jendal kitaat pelacuran banyak perempuan seksian ucap Abu Nawas mendengar jawaban Abu Nawas Sang Jenderal terkejut dan heran

 

Bagaimana mungkin Abu Nawas bisa mengetahui dengan kondisi mata yang tertutup kain karena berhasil menjawab tiga pertanyaan dengan benar maka sesuai kesepakatan Abu Nawas berhak menerima hadiah dengan disaksikan Baginda Raja dan masyarakat Sang Jenderal menyerahkan hadiahnya di depan istana kerajaan setelah menyerahkan hadiahnya Sang Jenderal berpidato di depan orang-orang ia juga menceritakan pengalamannya ketika dalam perjalanan bersama Abu Nawas Abu Nawas Terus terang aku heran dan Tak habis pikir Kok kamu bisa menjawab Ben ketika pertanyau padahal matamu tertutup kain l tanya sang Jendral kepada Abu Nawas dengan suara lantang Abu Nawas menjawab Oh itu mudah Tuan Jendral Ketika tuan mengajukan pertanyaan pertama kakiku menginjak sesuatu yang lembek-lembek dan berkotoran hewan dan aku juga mendengar suara unta Nah makanya aku tebak kalau kita sedang berada di peternakan unta jawab Abu Nawas Baginda Raja dan orang-orang kagum dengan kecerikan Abu Nawas Oh begitu ya buwas Lalu bagaimana kamu bisa menjawab pertanyaanku yang kedua tanya Sang Jenderal melanjutkan begini Tuan Jendral meskipun mataku tertutup tapi telingaku kan masih

 

mendengar aku dengar suara air sungai mengalir dan suara kicauan burung hasun nah burung hasun kan hanya mau memakan biji-bijian buah zaitun dan buah tin sedangkan pohon tin dan pohon zaitun hanya bisa tumbuh di pinggir sungai jawab Abu Nawas menjelaskan mendengar jawaban Abu Nawas Baga dan orang-orang bertambah kagum dengan kecerdikannya kuakui kamabu memang cerdik kamu Nawas Puji S Jenderal tapi bagaimana dengan pertanyaanku yang ketiga Kok kamu bisa tepat menjawabnya tanya Sang Jenderal penasaran justru pertanyaan terakhir itu pertanyaan yang paling mudah Tuan Jenderal balas Abu Nawas cengengesan Ketika tuan menyuruhku berhenti tiba-tiba aku merasakan ada ular bergerak-gerak di punggungku entut-entutan Tuan Jenderal jawab Abu Nawas menahan tawa ternyata ya Walaupun kaki Tuan Jenderal lumpuh tapi Ularnya masih Perkasa langsung respon kalau ada perempuan seksi kata Bu Nawas melanjutkan spontan Baginda Raja dan orang-orang yang hadir tertawa terpinggal-pingal mendengarnya sedangkan Sang Jenderal hanya bisa tersenyum kecut menahan rasa malu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *