Dosa Apa Yang Dilakukan Ibu Ini? Ka’Bah Di Depan Mata Tapi Gak Bisa Dilihat

Dosa Apa Yang Dilakukan Ibu Ini? Ka'Bah Di Depan Mata Tapi Gak Bisa Dilihat
Dosa Apa Yang Dilakukan Ibu Ini? Ka'Bah Di Depan Mata Tapi Gak Bisa Dilihat

Dosa Apa Yang Dilakukan Ibu Ini? Ka’Bah Di Depan Mata Tapi Gak Bisa Dilihat

Bloggerbanyumas.com Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh sobat dimanapun berda ilmu yang dimuliakan Allah semoga kita selalu dalam keadaan sehat walafiat Amin ya robbal alamin kisah ini menceritakan tentang seorang ibu yang dulunya bekerja sebagai perawat di sebuah rumah sakit dan

sekarang telah berada dalam masa pensiunnya Ibu ini memiliki anak yang sholeh dan selalu berbakti kepada ibunya ini kita sebut saja anak ini bernama Hasan Hasan ini teman-teman orangnya sholeh dan selalu memuliakan ibunya ini tak jarang ibunya sering mendoakan kesuksesan anaknya ini dalam

mencari penghasilan yang layak akhirnya berkat kerja keras Hasan dan disertai doa dari ibunya Hasan pun menjadi orang yang kaya raya nah Pada suatu hari Hasan berkeinginan mengajak ibunya pergi haji kemudian Hasan pun menyiapkan segala yang dibutuhkannya mulai dari akomodasi dan segala hal yang berkepentingan 

Dosa Apa Yang Dilakukan Ibu Ini? Ka'Bah Di Depan Mata Tapi Gak Bisa Dilihat
Dosa Apa Yang Dilakukan Ibu Ini? Ka’Bah Di Depan Mata Tapi Gak Bisa Dilihat

untuk dia dan ibunya melaksanakan ibadah haji ini singkat cerita Pada suatu hari di musim Haji maka berangkatlah Hasan dan ibunya ini ke Mekkah setelah keduanya tengah bertawaf Hasan berkata pada ibunya Ibu Lihatlah Ka’bah itu sungguh indah bukan ibunya pun diam saja tak menjawab perkataan anaknya ini Hasan melihat ibunya sering mengusap-usap kedua matanya dan wajahnya terlihat

ibundanya ini menyipitkan matanya dan berusaha untuk melihat Ka’bah yang ada di pikiran Hasan ketika itu mungkin ibunya ini matanya tidak jelas melihat Ka’bah karena mereka berdua berada agak jauh dari Ka’bah kemudian Hasan membawa ibunya agak masuk ke bagian dalam di tengah kerumunan orang-orang yang sedang bertawaf supaya ibunya ini bisa jelas melihat keindahan Ka’bah

setelah mereka berdua berada di jarak yang agak dekat Hasan berkata lagi kepada ibunya lihat Bu Indah sekali rupa Ka’bah ini ibunya pun tetap diam saja dan malahan dia terus mengusap-usap kedua matanya padahal alasan tahu tak ada masalah kesehatan pada kedua mata ibunya ini ya mungkin karena sudah berumur penglihatan Ibunya sudah agak kabur itu saja tapi teman-teman ternyata

ibunya ini sama sekali tak bisa melihat Ka’bah Padahal selama ini matanya sehat-sehat saja yang ada di pandangannya hanyalah kegelapan ibunya terus mengusap-usap matanya tapi kembali yang nampak hanyalah 

D0sa Apa Yang Dilakukan Ibu Ini? Ka’Bah Di Depan Mata Tapi Gak Bisa Dilihat

kegelapan dan Ia tetap tidak bisa melihat Ka’bah padahal beberapa menit yang lalu penglihatannya tidak ada masalah Namun ketika memasuki pelataran Masjidil Haram segalanya menjadi gelap seolah-olah ada semacam tabir yang menghalangi antara dirinya dan Ka’bah teman-teman khusus Iman lantas ketika itu Ibu ini bilang ke anaknya bahwa matanya tiba-tiba menjadi gelap

Hasan pun terkejut dan keheranan Atas kejadian ini Hasan langsung bersimpuh kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala meminta ampunan karena hatinya begitu sedih mengetahui ibunya tak nampak di depan matanya Ka’bah Hasan pun memohon kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala supaya ibundanya ini disembuhkan agar ia bisa melihat keindahan Ka’bah saat itu tak henti-hentinya ketika itu Hasan

memanjatkan doa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala tapi apa daya selama melaksanakan ibadah haji ibunya sama sekali tak bisa melihat Ka’bah dan anehnya setelah berjalan menjauhi masih Dil haram mata ibunya kembali normal seketika namun ketika masuk lagi ke Masjidil Haram kedua matanya kembali gelap tak bisa melihat sobat Jazirah ilmu yang dimuliakan Allah akhirnya selesailah

mereka berdua melaksanakan ibadah haji dan pulang ke negara asalnya Hasan berkeinginan tahun depan dia Mau mengajak ibundanya lagi ke Mekkah dan Hasan berpikir mungkin nasib baik belum berpihak kepadanya di tahun 

ini dan singkat cerita Setahun kemudian Hasan dan ibunya berangkat lagi ke Mekkah tapi teman-teman ternyata sama saja ketika itu Ibunya tetap tidak bisa melihat Ka’bah sama seperti tahun lalu matanya tiba-tiba menjadi gelap dan tak nampak Ka’bah padahal sudah saling berhadap-hadapan akan tetapi Hasan tidak berputus asa di tahun berikutnya Hasan membawa kembali ibunya ke tanah

Baca juga  Mengawini Anaknya Sendiri, Matinya Masuk Surga

suci untuk melaksanakan ibadah haji namun anehnya Ibunya tetap saja tidak bisa melihat Ka’bah Setiap berada di Masjidil Haram yang nampak di matanya hanyalah kegelapan saja begitulah peristiwa keganjilan yang terjadi yang menimpa pada ibunya si Hasan ini sehingga keanehan ini terjadi sampai tujuh kali [Musik] teman-temanku seiman Hasan Tak habis pikir ia tak mengerti apa

yang terjadi pada ibunya ini hingga tak bisa sama sekali melihat Ka’bah padahal Setiap berada jauh dari Ka’bah penglihatannya selalu normal bahkan ketika ibunya berada di negeri asalnya selama setahun itu penglihatannya tidak pernah 

sekalipun gelap dan matanya ini hanya kumat kalau ia berada di dekat Ka’bah Hasan pun pernah membawa ibunya ini ke dokter tapi Dokter bilang bahwasanya matanya sehat-sehat saja dan dokter pun tak mengerti kenapa bisa terjadi hal yang demikian akhirnya Hasan pun mulai berpikir dosa apa kira-kira yang pernah dilakukan ibunya ini hingga terjadi hal seperti ini ketika itu segala pertanyaan

berkecamuk di dalam pikirannya dan pada akhirnya Hasan pun memutuskan untuk mencari seorang alim ulama Siapa tahu akan ada jalan keluar dari permasalahan ini sobat Jazirah ilmu yang dimuliakan Allah singkat cerita ada seorang alim ulama terkenal akan kesalehan dan kealimannya nah alim ulama ini tinggal di negara Abu Dhabi dan tak butuh waktu lama ketika itu Hasan langsung

pergi ke negara Abu Dhabi itu sendirian untuk bertemu dengan seorang alim ulama terkenal itu ketika Hasan telah berjumpa dengan sang alim ulama Hasan mulai menceritakan permasalahan ibundanya itu kepadanya sang Alim pun sempat bingung beliau bilang mungkin ada masalah Masa Lalu padanya kemudian sang Ali menyuruh Hasan ketika ia sudah pulang ke negaranya ibunya disuruh menelpon sang Alim ini

maka setelah Hasan pulang dari Abu Dhabi ke tanah kelahirannya ia langsung meminta ibunya untuk menelepon sang Alim tersebut akhirnya keesokan harinya ibunya menelpon sang alim ulama lalu di dalam teleponnya ini ibunya bercerita panjang lebar tentang ia sudah tujuh kali ke Mekkah tapi tak bisa melihat Ka’bah sama sekali sang alim ulama pun menyuruh Ibu ini untuk mengintropeksi diri

ibunya disuruh mengingat kembali akan kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu sehingga ia tidak mendapat rahmat Allah subhanahu wa ta’ala untuk melihat Ka’bah kemudian sang alim ulama ini meminta kepada Ibu ini supaya bersikap terbuka dan mengatakan dengan jujur apa yang telah terjadi pada masa lalu sang Alim ini berkata ibu harus berterus terang kepadaku karena masalah ini

bukan masalah yang kecil ibunya Hasan terdiam sejenak kemudian ia meminta waktu untuk mengingat kembali apa yang pernah terjadi dulu lalu ibunya menutup telepon itu teman-temanku seiman selama dua minggu ibunya Hasan mengingat-ingat kira-kira dosa atau kesalahan apa yang pernah dia perbuat dahulu akhirnya setelah ia tahu ia pun menelpon kembali sang ulama Ibu ini berkata di dalam 

teleponnya wahai Syekh waktu aku masih muda Aku bekerja sebagai perawat di sebuah rumah sakit kemudian ulama itu berkata Oh bagus pekerjaan perawat adalah pekerjaan yang mulia di sisi allah subhanahu wa ta’ala lalu ibunya Hasan melanjutkan bercerita dengan terus terang akan tetapi Syekh ketika itu aku mencari uang sebanyak-banyaknya dengan berbagai cara tidak peduli Apakah caranya

haram ataupun halal sang ulama terperangah mendengarnya tak disangka-sangka ibunya berkata hal yang demikian lalu sang alim ulama ini berkata lalu cara seperti apa yang engkau lakukan saat itu untuk menghasilkan uang yang banyak lalu ibunya Hasan berkata ketika dahulu Aku masih menjadi perawat di sana aku sering kali menukar bayi di rumah sakit karena ketika itu Syekh tidak semua ibu

Baca juga  11 Fakta Kapal Nabi Nuh Yang Menggemparkan Dunia Modern

senang dengan bayi yang telah dilahirkan kalau ada yang menginginkan anak laki-laki padahal bayinya yang dilahirkan itu adalah perempuan dengan imbalan berupa uang maka aku tukar bayi-bayi itu sesuai dengan keinginan mereka Mendengar hal ini sang alim ulama sangat terkejut sampai beristighfar sebab betapa teganya Ibu ini menyakiti hati para ibu yang diberi amanah oleh Allah subhanahu wa ta’ala untuk melahirkan anak Bayangkan saja teman-teman betapa banyak keluarga yang telah dirusak Ibu ini 

sehingga anak-anak ini tidak jelas nasabnya sang Alim ini berpikir Apakah ibunya Hasan ini tidak tahu dalam Islam menjaga nasab atau keturunan sangatlah penting jika seorang bayi ditukar tentu nasabnya jadi tidak jelas padahal nasab ini sangat penting dalam pernikahan terutama dalam masalah mahram dan muhrim yaitu orang-orang yang tidak boleh dinikahi apalagi di dalam pernikahan sangat disarankan seorang anak perempuan yang menikahkan seharusnya adalah Ayah

kandungnya Nah kalau kejadiannya seperti ini nasab anak-anak ini menjadi acak-acakan lalu ibunya Hasan berkata lagi cuma itu Syekh yang aku lakukan mendengar perkataan ini rupanya sang alim ulama ini menjadi agak marah sang Alim berkata cuma itu Astagfirullah Tahukah anda bahwa perbuatan yang anda lakukan itu adalah dosa yang luar biasa betapa banyak keluarga yang anda hancurkan lalu selain ini apalagi yang Anda lakukan kemudian ibunya Hasan kembali bercerita di

rumah sakit yang sama aku juga bertugas untuk memandikan jenazah sang alim ulama berkata Oh bagus itu juga pekerjaan yang mulia lalu apalagi ibunya Hasan berkata akan tetapi ketika itu aku bekerja sama dengan tukang sihir setiap aku bermaksud menyengsarakan orang baik membuatnya mati atau sakit segala perkakas dan alat-alat sihir itu sesuai dengan syaratnya harus dikubur di

dalam tanah akan tetapi aku tidak melakukannya aku masukkan benda-benda sihir itu ke dalam mulut jenazah yang kumandikan supaya benda-benda sihir tersebut terkubur bersama jenazah itu sang Alim berkata Astagfirullah itu sungguh perbuatan yang tidak terpuji 

Lalu setelah itu apalagi ibunya Hasan melanjutkan bercerita wahai Syekh pernah suatu kali aku memandikan seorang wanita alim yang terkenal sangat solehah dan seperti biasanya aku masukkan benda-benda sihir ke dalam mulutnya tapi entah kenapa benda-benda sihir ini terpental dan tak mau masuk ke dalam mulutnya walaupun aku sudah menekannya dalam-dalam tapi benda-benda itu

selalu Kembali keluar lalu kucoba terus secara berulang-ulang Tapi tetap saja benda itu seperti dimuntahkan akhirnya aku emosi kemudian kau masukkan benda-benda sihir tersebut Lalu kujahit mulutnya hanya itu saja Syekh yang aku lakukan mendengar cerita ibunya Hasan yang datar dan seolah-olah tanpa dosa itu sang alim ulama ini berkata dengan sedikit marah kau bilang cuman itu yang kamu lakukan Subhanallah Sungguh aku tak bisa membantu Anda aku angkat tangan sang Alim pun menutup teleponnya dia hanya terbayang Kok bisa ada perempuan yang seharusnya punya

Nurani tapi begitu tega dan keji melakukan perbuatan semacam itu tak lama dari itu sang Ali menelpon lagi Ibunya Hasan ini dia berkata Wahai ibu anda harus memohon ampun kepada Allah Subhanahu wa ta’ala dan bertaubat dengan sebenar-benarnya Taubat karena hanya dialah yang bisa mengampuni dosa-dosamu sobat Jazirah ilmu yang dimuliakan Allah setelah 7 hari kemudian sang ulama tidak mendengar kabar lagi dari ibunya Hasan akhirnya karena penasaran sang ulama

pun menelepon Hasan untuk mengetahui kabar ibunya sang ulama Berharap ada perkembangan dan kabar baik dari ibunya Hasan lalu ketika ditelepon Hasan berkata Ibuku telah meninggal dunia beliau meninggal dunia setelah dua hari 

menelepon anda wahai Syekh sang alim ulama pun terkejut dan dia berkata Bagaimana Ibumu meninggal dunia Hasan pun mulai bercerita wahai setelah Ibu menelepon anda dua hari kemudian Ibuku jatuh sakit lalu meninggal dunia yang mengejutkan adalah waktu peristiwa pemakamannya ketika tanah sudah digali dan siap dimasukkan jenazah ibuku di dalamnya entah Mengapa tanah itu

Baca juga  KISAH KISAH KEAJAIBAN WALIYULLAH ORANG ISLAM WAJIB TAU NIH

rapat kembali tertutup dan menjadi keras sehingga tak bisa lagi dicangkul atau digali setelah itu para penggali kubur pun mencari lokasi lain untuk digali dan ketika itu orang-orang sudah mengangkat jenazah Ibuku untuk dimasukkan ke dalam liang lahat tiba-tiba tanahnya kembali menutup dan kembali menjadi keras padahal tanah bekas galian biasanya bersifat gembur bahkan hal ini terjadi berkali-kali sampai-sampai para pelayat merasakan ngeri atas peristiwa ini akhirnya para penggali

kubur pun putus asa dan kelelahan karena pekerjaan mereka tak selesai sampai waktu hampir magrib tiba tidak satupun lubang yang berhasil digali mereka akhirnya mereka pasrah dan beranjak pulang begitu juga dengan para pelayat semuanya pergi meninggalkan area pemakaman jenazah

Ibuku dibiarkan begitu saja tergeletak di atas tanah aku pun menjadi sangat sedih ketika itu hanya aku dan jenazah ibuku saja di pemakaman tersebut dan aku pun menjadi bingung jika ku bawa pulang jenazah Ibuku rasanya tidak 

mungkin lalu aku berdoa secara sungguh-sungguh kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala supaya memberi jalan keluar atas masalah ini [Musik] teman-temanku seiman sambil menangis ditelepon kemudian Hasan melanjutkan bercerita kepada sang alim ulama ketika aku tak tahu lagi apa yang

harus dilakukan setelah ini atas izin dari Allah subhanahu wa ta’ala tiba-tiba ada seorang laki-laki datang kepadaku orang ini memakai jubah yang seluruhnya berwarna hitam pakaiannya seperti orang Mesir namun kulihat wajahnya tak nampak sama sekali kemudian 

laki-laki misterius ini berkata kepadaku Pulanglah biar aku tangani jenazah ibumu mendengar ia mengatakan itu hatiku menjadi tenang kemudian orang ini berkata lagi Aku minta supaya kau jangan menengok ke belakang sampai kau tiba di rumahmu akhirnya teman-teman Hasan pun Beranjak Pergi dari lokasi pemakaman tersebut dia lantas berjalan pulang namun setelah Hasan melewati

pagar pemakaman hatinya jadi penasaran Apa yang hendak dilakukan pria misterius itu terhadap jenazah ibunya lalu Karena rasa penasarannya semakin menjadi-jadi Hasan pun menoleh ke belakang Betapa terkejutnya Hasan ketika itu dia melihat jenazah ibunya sedang dililit api api itu memenuhi seluruh jenazah ibunya dan belum Hilang Rasa terkejutnya tiba-tiba saja Entah dari mana ada seperti api yang menghantam kuat wajah Hasan Hasan pun ketakutan dengan 

terburu-buru dia berlari meninggalkan tempat itu dan Hasan pun melanjutkan ceritanya kepada sang alim ulama akibat api yang menyambar wajahnya waktu itu kini wajahnya meninggalkan bekas luka bakar dan rasanya sangat menyakitkan akhirnya sang alim ulama memberi saran kepada Hasan

untuk bersungguh-sungguh dalam mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa ta’ala dan Untuk selalu mendoakan ibunya agar Allah Subhanahu Wa Ta’ala senantiasa mengampuni dosa-dosa ibunya itu dan benar saja sejak Hasan menjalankan saran dari sang alim ulama itu wajahnya perlahan-lahan mulai membaik padahal teman-teman sebenarnya Hasan ini tidak tahu dosa apa yang telah diperbuat

ibunya ini karena sang alim ulama tidak pernah menceritakan kepada Hasan tentang percakapan dengan almarhumah ibunya tempo hari kisah penuh hikmah ini benar-benar banyak memberikan pelajaran 

untuk kita terlepas dari benar atau tidaknya kisah yang dibilang nyata ini sebaiknya kita cukup mengambil ibrahnya saja dan semoga keluarga kita senantiasa diberikan perlindungan oleh Allah subhanahu wa ta’ala dari segala marabahaya di kemudian hari wallahualam bissawab Jadi

itulah kisah tentang tujuh kali naik haji tapi tak bisa melihat Ka’bah semoga Kisah ini bermanfaat lebih dan kurangnya Mohon dimaafkan yang benar datangnya dari Allah subhanahu wa ta’ala khilaf ataupun keliru itu datangnya dari saya pribadi sebagai manusia biasa Sampai ketemu di kisah-kisah seru yang penuh makna selanjutnya saya akhiri wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *