Legenda Keong Mas | Cerita Rakyat Jawa Timur

Legenda Keong Mas | Cerita Rakyat Jawa Timur 1

Legenda Keong Mas | Cerita Rakyat Jawa Timur

Legenda Keong Mas Dikisahkan dahulu kala di kerajaan Daha. Yang dipimpin oleh raja bijaksana, bernama Kertamarta. Sang raja memiliki dua orang putri berparas cantik, yaitu Dewi Candra Kirana dan saudaranya bernama Dewi Galuh. Walaupun keduanya putri raja namun Candra Kirana yang paling disayang oleh rakyatnya. Karena selain paras cantik dia memiliki budi pekerti yang baik. Melihat hal itu Dewi Galuh merasa iri, lama-lama rasa iri itu berubah menjadi rasa benci. Hingga suatu hari, raja Kertamarta ingin menjodohkan Candra Kirana dengan seorang pangeran dari kerajaan Kahuripan yang bernama Raden Inu Kertapati. 

Legenda Keong Mas
Legenda Keong Mas
 
Yang terkenal tampan dan gagah. Sang putri menyetujui perjodohan tersebut. Karena sebenarnya putri Candra Kirana sudah saling kenal dan mengetahui sosok Raden Inu Kertapati. Dewi Galuh yang mendengar pembicaran ayah dan kakaknya seketika marah. Karena sudah sangat lama dia menaruh hati kepada Raden Inu sang pewaris tahta kerajaan Kahuripan. Kini pupus sudah harapannya untuk menjadi permaisuri. Kemarahan Dewi Galuh membuatnya gelap mata. Dia pergi menemui penyihir untuk menyingkirkan Candra Kirana. Penyihir itu menyetujui pemintaan Dewi Galuh, dengan imbalan sekantong emas. 
 
 
Suatu hari ketika Candra Kirana sedang berada di taman istana dia dikejutkan oleh penyihir yang tiba-tiba muncul dihadapannya. Mengetahui dirinya dalam bahaya dia segera lari meninggalkan tempat itu. Namun dengan sigap si penyihir mengeluarkan mantra. Asap tebal muncul menyelimuti tubuh Candra Kirana dan merubahnya menjadi seekor keong yang berwarna keemasan. Melihat rencananya berhasil Dewi Galuh muncul dari balik pohon dengan tertawa puas. Seolah semua rasa benci yang selama ini dia pendam telah terlampiaskan. 
 

Legenda Keong Mas | Cerita Rakyat Jawa Timur

 
Kutukan yang diberikan kepada Dewi Candra Kirana akan hilang jika dia bertemu dengan orang yang tulus mencintainya. Sebelum hal itu terjadi Dewi Galuh membuang Keong Mas ke sungai. Dan membuat berita bohong bahwa Dewi Candra Kirana telah menghilang dihutan. Candra Kirana yang telah berubah menjadi Keong Mas terbawa arus sungai menjauh dari Kerajaan Daha. Kini dia tak tahu lagi harus bagaimana. Dia hanya bisa pasrah dengan keadaan. Hingga suatu ketika Keong Mas tersangkut pada sebuah jaring yang dipasang oleh seseorang. Ternyata jaring itu adalah milik janda yang sedang mencari ikan dan biasa dipanggil Mbok Rondo. Melihat ada keong yang sangat cantik dan belum pernah dilihatnya, Mbok Rondo memutuskan untuk membawanya pulang bermaksud untuk merawat keong tersebut. 
 
 
Sesampainya di rumah dia menaruh Keong Mas kedalam tempayan. Keesokan harinya Mbok Rondo pergi meninggalkan rumah untuk berladang. Tanpa sepengetahuannya, dipagi hari Keong Mas yang dia temukan berubah kembali menjadi wujud manusia. Saat dirasa cukup untuk merawat semua tanamannya. Mbok Rondo memutuskan untuk pulang guna menyiapkan makanan untuk makan malam. Sesampainya di rumah betapa terkejutnya karena diatas meja telah terhampar berbagai macam makanan. Mbok Rondo keheranan siapakah yang telah memasak makanan untuknya. 
 
 
Pagi harinya Mbok Rondo pergi ke ladang seperti biasa. Lagi dan lagi ketika dia pulang berbagai masakan telah tersaji dimeja makan. Dan lagi-lagi ketika dia pulang berbagai masakan telah tersaji dimeja makan. Kejadian itu terjadi berulang-ulang hingga akhirnya suatu hari Mbok Rondo memutuskan untuk pulang lebih awal. karena begitu penasaran siapakah yang telah memasak makanan untuknya selama ini. Dia megendap-endap memasuki dapur, dan terdengar seseorang sedang memasak. 
 
 
Mbok Rondo terkejut melihat gadis cantik sedang memasak di dapurnya. Candra Kirana menceritakan semua kejadian yang dialaminya kepada Mbok Rondo. Termasuk kutukan yang dimilikinya. Sementara itu, Raden Inu Kertapati tidak percaya jika Candra Kirana lenyap begitu saja. Dia yakin Dewi Candra Kirana masih hidup yang kini entah berada dimana. Dengan tekadnya Raden Inu Kertapati memutuskan pergi mengembara untuk mencari calon tunangannya. Kepergian Sang Raden diketahui Dewi Galuh, dia segera memerintahkan si penyihir untuk menggagalkan pencarian Dewi Candra Kirana. Ditengah pencariannya, raden Inu Kertapati dikejutkan oleh burung gagak yang bisa berbicara. Dan memberitahukan bahwa dia tau arah tujuan sang raden. Mendengar hal itu hati Raden Inu Kertapati sangat senang karena segera bisa bertemu dengan Dewi Candra Kirana. 
 
 
Dia terus mengikuti arahan burung gagak, dan tanpa sepengetahuan sang raden gagak itu sebenarnya memiliki tujuan lain. Hingga langkah raden Inu Kertapati terhenti. Karena melihat kakek tua yang bersandar disebuah pohon. Dia menghampirinya dan memutuskan beristirahat sejenak karena dia sudah lelah sedari tadi mengikuti burung gagak. Sembari beristirahat raden Inu Kertapati menceritakan semuanya kepada sang kakek. termasuk mengikuti gagak yang bisa bicara tersebut. Dengan tatapan tajam sang kakek melihat ke arah burung gagak. Tanpa diduga sang kakek mengeluarkan sedikit kesaktian dan mengarahkannya kepada burung gagak. Seketika burung itu terbakar. 
 
 
Berteriak kesakitan. Burung gagak itu berubah menjadi wujud penyihir. Ternyata sang kakek adalah orang yang sakti. dia memberitahu kalau gagak itu adalah jelmaan penyihir dan memiliki niat jahat kepada raden Inu Kertapati. Selain itu sang kakek juga memberitahu jika ingin tujuannya segera tercapai dia harus pergi menuju desa Dadapan. Sesampainya di desa yang dimaksud, Raden Inu Kertapati berhenti di sebuah pondok untuk beristirahat sekaligus meminta bekal air minum. karena bekal yang dibawanya telah habis. Ketika hendak meminta air kepada pemilik pondok betapa terkejutnya sang raden. Ternyata pondok itu adalah tempat tinggal Mbok Rondo dan Dewi Candra Kirana. 
 
 
Mereka nampak terkejut dan gembira karena tak menyangka akhirnya bisa bertemu kembali. Pertemuan itu membuat kutukan Dewi Candra Kirana sirna. Mereka pun akhirnya kembali ke Kerajaan Daha. Dewi Candra Kirana menceritakan apa yang telah dialaminnya selama ini kepada sang ayah. Mendengar kepulangan saudaranya. Dewi Galuh segera melarikan diri dari istana karena takut mendapatkan hukuman atas apa yang dia perbuat. Akhir cerita Raden Inu Kertapati Dewi Candra Kirana menikah. Dan Mbok Rondo yang telah merawatnya ikut dibawa pulang ke istana. Raden Inu Kertapati dan Dewi Candra Kirana hidup bahagia.
 
 
Disclamer:
Penulis adalah seorang pemerhati pendidikan anak-anak di indoneisa. Semua tulisan dan isi dalam website bloggerbanyumas.com ini adalah dirangkum, diambil, di copy dari berbagai sumber di dunia internet. Tulisan dan konten yang terdapat dalam website ini BUKAN hak cipta dari penulis bloggerbanyumas.com. Jika ada tulisan atau isi konten yang tidak sesuai dan melanggar hak cipta, silahkan hubungi penulis agar segera dihapus. Terima Kasih. jangan lupa share ke yang lain yah semoga bisa menghibur dan menambah wawasan.
Baca juga  Kisah Roro Jonggrang Dan Bandung Bondowoso | Cerita rakyat Jawa Tengah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *