Ande Ande Lumut | Cerita Rakyat Jawa Timur

Ande Ande Lumut | Cerita Rakyat Jawa Timur 1

Ande Ande Lumut | Cerita Rakyat Jawa Timur

Ande Ande Lumut Alkisah dahulu kala di Jawa Timur, Berdirilah dua buah kerajaan.
Bernama Kerajaan Jenggala yang dipimpin oleh Raja Jayengnegara. Dan Kerajaan Kediri yang dipimpin oleh Raja Jayengrana.Dahulunya kedua kerajaan tersebut berada dalam satu wilayah yang bernama Kahuripan. Sesuai dengan pesan pendahulunya,kedua kerajaan tersebut harus disatukan kembali melalui ikatan pernikahan untuk menghindari terjadinya peperangan di antara mereka. Akhirnya, Panji Asmorobangun
putra Jayengnegara dinikahkan dengan
Dewi Sekartaji, Putri Jayengrana.
Suatu ketika Kerajaan Jenggala
diserang oleh kerajaan musuh.
Pertempuran berlangsung sengit. 
Ande Ande Lumut | Cerita Rakyat Jawa Timur 2
 
Akibat serangan dadakan itu,
pertarungan menjadi tak seimbang.
Prajurit Jenggala kuwalahan dan mulai terdesak.
Pertempuran itu semakin mendekat ke sekitar istana.
Melihat hal itu Dewi Sekartaji
bergegas menyelematkan diri
pergi meninggalkan istananya.
“ Kakanda,
Maafkan aku !

Aku harus pergi dari istana ini agar selamat. ”
Sementara itu,
Panji Asmorobangun yang sedang berburu
mendapatkan kabar dari salah satu prajurit istana
bahwa kerajaan telah diserang oleh musuh.
Seketika dia menghentikan kegiatan perburuannya
dan pulang menuju istana.
“ Istriku, semoga keadaanmu baik-baik saja ”
Sesampainya di Jenggala,
dia melihat sebagian kerajaan telah porak poranda. 
 
Dengan sisa pasukan yang masih bertahan
dia melawan sekuat tenaga dan berharap
semoga sang istri dalam keadaan baik-baik saja.
Di bawah komandonya,

akhirnya pangeran Panji Asmorobangun
berhasil memukul mundur pasukan musuh.
Namun dia merasa sedih
karena mengetahui istrinya tak berada di istana
dan tak ada seorang pun
mengetahui keberadaannya. 
 
Seorang diri melakukan pelarian
membuat Dewi Sekartaji bingung dengan nasibnya.
Hingga sampailah dia disebuah rumah
milik janda kaya bernama Nyai Intan.
“Nyai, kumohon izinkan aku tinggal ditempat ini.
Aku butuh tempat untuk berlindung.”

Nyai Intan tinggal bersama tiga orang
putrinya yang cantik.
Mereka adalah Klenting Abang si sulung,
Klenting Ijo,
dan Kleting Biru si bungsu.
Dewi Sekartaji memohon
untuk bisa tinggal ditempat itu. 

Ande Ande Lumut | Cerita Rakyat Jawa Timur

Demi keselamatannya,
bahkan rela menjadi gadis kampung biasa
dan mengabdi kepada Nyai Intan.
Akhirnya Nyai Intan menerima Dewi Sekartaji
sebagai anak angkat dan mengganti namanya
menjadi Klenthing Kuning
Di rumah Nyai Intan

Klenthing Kuning selalu disuruh mengerjakan
seluruh perkerjaan rumah seperti memasak,
mencuci,
dan membersihkan rumah.
Dia sering dibentak oleh ibu angkatnya
dan diperlakukan tidak layak oleh ketiga kakak angkatnya.
Bahkan dia terkadang
hanya diberi makan sehari satu kali. 
 
Selang beberapa waktu
di Kerajaan Jenggala telah kembali aman,
sang Pangeran memutuskan
pergi mencari sang istri.
Namun sebelum itu, dia memerintahkan pengawalnya
untuk mencari jejak kepergian Dewi Sekartaji.
Hinga pada suatu sore,

ketika Panji Asmorobangun duduk
di pendopo istana,
datang seorang pengawalnya
untuk menyampaikan laporannya.
“ Apakah kamu telah mengetahui

di mana keberadaan istriku? ”
“Hamba telah berusaha sekuat tenaga
mencari informasi tentang Dewi Sekartaji.
Namun hamba hanya menemukan
seorang gadis kampung yang mirip dengannya.”
 
 “ Apa kau yakin ? ”
“ Hamba kurang yakin kalau itu adalah Dewi Sekartaji,
karena gadis itu bernama Klenting Kuning yang bekerja sebagai pembantu pada seorang janda kaya. ”
yang bekerja sebagai pembantu
pada seorang janda kaya. ”
” Hmmmm,,,!”
Mendengar laporan itu

Panji Asmorobangun memutuskan untuk menyamar
menjadi seorang pangeran
bernama Ande Ande Lumut
yang sedang mencari jodoh.
Keesokan harinya,
berangkatlah dia bersama pengawalnya
untuk menuju Desa Dadapan
yang berada di dekat Sungai Bengawan Solo. 
 
Desa itu berseberangan dengan
desa tempat tinggal Klenting Kuning.
Ketika sampai di tepian sungai Bengawan Solo,
sang pangeran di hadang
dan di serang oleh Yuyu Kangkang.
Dia adalah makhluk berbentuk kepiting
akan tetapi memiliki ukuran yang besar

dan menjadi penguasa di perairan itu.
Terjadi pertempuran hebat
antara Yuyu Kangkang dengan Ande Ande Lumut.
Setelah mengalahkan Yuyu Kangkang.
Ande Ande lumut memutuskan untuk tingga
l

di rumah seorang janda tua
bernama Mbok Rondo
dan menjadi anak angkatnya.
Beberapa hari kemudian
dia memerintahkan pengawalnya
untuk membuat sayembara tentang pencarian jodoh. 
 
Dalam waktu yang singkat
berita tentang sayembara itu
tersebar luas hingga ke desa seberang,
Mendengar berita itu betapa senang
hati Klenting Abang, Ijo, dan Biru.

Mereka berencana akan berdandan secantik mungkin
untuk menaklukkkan hati sang Pangeran Tampan,
Ande Ande Lumut.
Jika salah satu dari mereka dipilih oleh sang pangeran
dan menjadi permaisuri kerajaan,
pasti akan membuat sang ibu senang. 
 
Pada hari sayembara tiba,
ketiga Klenting bersaudara berdandan
dengan sangat mencolok.
Mereka mengenakan pakaian yang paling bagus
dan perhiasan yang indah.
Saat mereka sedang asyik berdandan,

Klenting Kuning hanya bisa melihat dari kejauhan.
Sadar sedang diamati,
Klenting Biru memerintahkan Klenting Kuning
pergi ke sungai untuk mencuci
semua pakaian kotor mereka.
 
 Klenting Kuning pun dengan sabar bergegas
mengumpulkan pakaian kotor itu
lalu pergi ke sungai.
Sebenarnya dia pun tak tertarik
untuk mengikuti sayembara itu,

karena dia masih teringat dengan suaminya,
Panji Asmorobangun.
Dia akan selalu setia kepada suaminya,
meskipun belum mendengar kabar tentang keadaannya
apakah masih hidup atau sudah tewas dalam peperangan.

Ketika sedang mencuci di sungai,
tiba-tiba seekor burung bangau
datang menghampirinya.
“ Wahai, Tuan Putri! ”
“ Hah… ba …bangau bisa bicara !“
Bangau bisa bicara !“

“ Pergilah ke Desa Dadapan
mengikuti sayembara itu!
Disana Tuan Putri akan bertemu
dengan Panji Asmorobangun. “
“Bertemu dengan suami ku?”
“ Benar,
Bawalah cambuk ini!
Jika sewaktu-waktu Tuan Putri
membutuhkan pertolongan,

Tuan Putri boleh menggunakannya,”
Burung bangau itu kemudian terbang
dan menghilang dari pandangan mata.
Mendengar bisa bertemu dengan suaminya,
tanpa pikir panjang lagi
Klenting Kuning kembali ke rumah
untuk bersiap pergi ke Desa Dadapan. 
 
Sementara itu,
ketiga saudara dan ibu angkatnya
telah berangkat terlebih dahulu
menuju tempat sayembara.
Sesampainya di tepi Sungai Bengawan Solo.

Mereka kebingungan, karena harus menyeberangi
sungai yang luas dan dalam.
Selain itu tak ada satu pun perahu
yang nampak di tepi sungai itu.
Tiba-tiba seekor kepiting raksasa
muncul dari dalam sungai.

“ Hai, Kepiting Raksasa!
Maukah kamu membantu kami
menyeberangi sungai ini? ”
” Aku akan membantu kalian,
tapi kalian harus memenuhi satu syarat. ”
” Apakah syaratmu itu, Katakanlah! ”
“Apapun syaratmu,

kami akan memenuhinya.
Asalkan kami dapat menyeberangi sungai ini.”
” iya, betul”
” Kalian harus menciumku terlebih dahulu
sebelum aku mengantarkan
kalian ke seberang sungai. ”
Akhirnya ketiga bersaudara itu
menerima persyaratan Yuyu Kangkang.
Satu persatu mereka mencium si Yuyu Kangkang.
Setelah itu Yuyu Kangkang pun
mengantar mereka ke seberang sungai.

Tak lama Klenthing Kuning pun
juga tiba di tepi sungai.
Ketika Yuyu Kangkang mengajukan persyaratan yang sama,
Kleting Kuning menolaknya.
Dia tak ingin menghianati sang suami. 
 
Meski dia tidak mau memenuhi syarat itu,
Klenthing Kuning tetap memaksa si Yuyu Kangkang
untuk membantunya menyeberangi sungai.
Berkali-kali Klenting Kuning memohon,
namun kepiting raksasa itu menolaknya.

Klenthing Kuning mulai habis kesabaran.
Dia mengambil cambuk dan memukulkanya ke sungai.
Seketika air sungai Bengawan Solo menjadi surut.
” Ampun gadis kecil, ampun !
Baiklah , aku akan menyebrangkanmu tanpa syarat apapun.
tanpa syarat apapun.
Kalau begitu segera naiklah !”
” Aku mohon kepadamu gadis kecil.
Tolong kembalikan air dari sungai Bengawan Solo ini.
Aku tidak mungkin bisa hidup tanpa air itu.
Tolong maafkan aku !”

Merasa kasian dengan Yuyu Kangkang,
Klenthing Kuning kembali memukulkan
cambuknya ke sungai.
Seketika air sungai kembali seperti semula.
Dan Klenthing Kuning melanjutkan perjalanan
menuju Desa Dadapan.
Setibanya di tempat sayembara.
Kleting Kuning bertemu dengan
ketiga saudara dan ibu angkatnya. 
 
Melihat kedatangannya,
ibu angkat beserta ketiga saudari angkatnya
nampak tak suka.
Tak berapa lama kemudian, sayembara pun dimulai.
Secara bergiliran,

Kleting Abang dan kedua adiknya
menunjukkan kecantikan
di hadapan Ande Ande Lumut.
Namun, tak seorang pun di antara mereka
yang dipilih oleh Ande Ande Lumut.
Melihat hal itu,
Nyai Intan pun berlutut memohon
kepada Ande Ande Lumut
agar memilih salah satu putrinya
untuk dijadikan permaisuri.

“ Ketiga putri Nyai memang cantik semua.
Tapi aku tetap tidak akan memilih
seorang pun dari mereka.
Haii gadis berbaju kuning kemarilah “
“ Aku memilih gadis ini sebagai permaisuriku. “
Dengan wajah kesal,

Nyai Intan mempertanyakan alasan Ande Ande Lumut
kenapa memilih Klenthing Kuning yang mana
dia hanya seorang gadis yang tak jelas asal usulnya.
“ Nyai Intan!

Ketahuilah,
aku tidak memilih seorang pun dari putrimu,
karena mereka telah mencium si Yuyu Kangkang.
Aku memilih gadis ini,
karena dia lulus ujian,
yakni menolak untuk mencium Yuyu Kangkang”
Yuyu Kangkang tiba-tiba muncul
dan memberitahukan kejadian yang sebenarnya
kepada semua orang yang hadir di tempat itu.
“ Yuyu Kangkang !

Jelaskan kepada mereka !
tugas yang kau emban
setelah aku mengalahkanmu waktu itu ”
“ Ampun pangeran.
Hamba adalah makhluk yang ditugaskan
untuk memberikan ujian kepada para gadis
yang ingin mengikuti sayembara.
Dan benar mereka bertiga telah menciumku
untuk menyebrangi sungai.” 
 
Mendengar penjelasan itu,
Nyai Intan dan ketiga putrinya baru sadar
bahwa mereka ditolak oleh Ande Ande Lumut
karena tidak lulus ujian.

Sementara itu, Kleting Kuning masih kebingungan,
karena belum menemukan suaminya.
“ Maaf pangeran,
hamba kemari tidak untuk mengikuti sayembara ini.
Hamba sudah memiliki suami.
Tujuan hamba kemari adalah mencari

keberadaan suami hamba
yaitu pangeran Panji Asmorobangun.”
“ Terima kasih Dewi Sekartaji,
kau telah membuktikan kesetiaanmu sebagai istriku.
 ”
Ande ande Lumut membongkar penyamarannya,
bahwa dia adalah Panji Asmorobangun,
barulah Klenting Kuning sadar.

Akhirnya, sepasang suami istri
yang saling mencintai itu bertemu kembali.
Sebagai ucapan terima kasih kepada Mbok Rondo.
Panji Asmorobangun membawanya

untuk tinggal di istana.
Sementara itu,
Nyai Intan dan ketiga putrinya
kembali ke desa dengan perasaan kecewa dan malu.
Disclamer:
Penulis adalah seorang pemerhati pendidikan anak-anak di indoneisa. Semua tulisan dan isi dalam website bloggerbanyumas.com ini adalah dirangkum, diambil, di copy dari berbagai sumber di dunia internet. Tulisan dan konten yang terdapat dalam website ini BUKAN hak cipta dari penulis bloggerbanyumas.com. Jika ada tulisan atau isi konten yang tidak sesuai dan melanggar hak cipta, silahkan hubungi penulis agar segera dihapus. Terima Kasih. jangan lupa share ke yang lain yah semoga bisa menghibur dan menambah wawasan.

 

Baca juga  Timun Mas dan Buto Ijo | Cerita Rakyat Jawa Tengah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *